Tentang Pesona dari Kedunguan

52222641b9983210bda305c130bb8093

Oleh Reza A.A Wattimena

Siang itu, saya berjalan di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Ada antrian panjang di sebuah restoran. Saya pun penasaran, dan mulai mencari info. Ternyata, itu adalah toko roti yang berasal dari negara lain, dan baru saja membuka toko di pusat perbelanjaan yang saya kunjungi.

Apakah roti tersebut sungguh enak, sehingga layak ditunggu dalam antrian yang lama, panjang dan menyiksa? Bagaimana dengan protokol kesehatan? Apakah itu masih berlaku? Setelah beberapa bulan, dan antrian sudah berhenti, saya mencoba roti tersebut. Lanjutkan membaca Tentang Pesona dari Kedunguan

Manusia Tiga Rangkap

eb760c93317108af36b4476bdbc36dbcOleh Dhimas Anugrah

Masalah utama jiwa manusia menurut Soren Aabye Kierkegaard adalah kebosanan, kecemasan, dan keputusasaan ( boredom, anxiety, and despair). Filsuf Denmark itu menghabiskan sebagian besar tulisannya untuk mendiagnosis ketiga penyakit ini. Anda pernah bosan? Saya pernah.

Ya, memang orang bisa bosan ketika tidak distimulus hal-hal yang menarik perhatiannya. Lanjutkan membaca Manusia Tiga Rangkap

Tolong, Ini Bukan Saya yang Asli…

shane-wheatcroft-2Oleh Reza A.A Wattimena

“Akhirnya, terlihatnya sifatnya yang asli,” begitu kata seorang teman. “Dia marah, dan membanting barang, lalu memaki-maki saya! Dia tidak bisa lagi berpura-pura. Terlihat sudah karakternya yang asli.” Teman saya bercerita, bagaimana ia bertengkar hebat dengan mantan istrinya.

Saya mengerti, ia berada dalam keadaan marah. Emosinya mengaburkan kejernihan batin dan pikirannya. Saya hanya mendengar, sampai ia berhenti bercerita. Lalu, saya bertanya, “Kamu yakin, itu karakternya yang asli?” Lanjutkan membaca Tolong, Ini Bukan Saya yang Asli…

MENGENANG CHIUNE SUGIHARA 杉原 千畝

ChiuneSugiharaProfileBW (1)Oleh Dhimas Anugrah

Pada Perang Dunia II, ribuan orang Yahudi dari Lithuania dan Polandia berlomba keluar dari Eropa Timur.

Waktu itu perang sedang memanas. Adolf Hitler makin menggila. Tanpa visa, perjalanan ke luar negeri bisa sangat berbahaya.

Apa lagi, pada Juni 1940 Italia ikut terlibat dalam perang dan rute laut Mediterania ditutup.

Para pengungsi terpaksa mencari jalan keluar baru untuk mencari selamat: melintasi Eropa Timur dan Asia (melalui kereta api trans-Siberia) ke Vladivostok, kemudian ke Jepang. Lanjutkan membaca MENGENANG CHIUNE SUGIHARA 杉原 千畝

Trias Sapientia untuk Indonesia

vector-hand-drawn-surreal-illustration-portrait-modern-abstract-style-symbol-philosophy-astrology-magic-boho-esoteric-su-vector-139365496Oleh Reza A.A Wattimena

Beberapa waktu lalu, saya diminta memberikan materi di sebuah diskusi daring. Temanya langsung menyentuh tiga bidang kegemaran saya, yakni filsafat, sains dan agama. Apa yang bisa dibicarakan dengan tiga bidang besar itu? Diskusi daring mengalir, dan saya keluar dengan konsep ini: trias sapientia, atau tiga kebijaksanaan.

Ketiga bidang itu memiliki hubungan yang rumit. Terkadang, ada kebencian di antara mereka. Konflik, diskriminasi, intoleransi dan bahkan perang tak dapat dihindarkan. Namun tak jarang juga, ada hubungan cinta yang saling menguatkan dan membangun di antara ketiganya. Lanjutkan membaca Trias Sapientia untuk Indonesia

Revolusi Spiritual

7028873-HSC00001-7Oleh Dhimas Anugrah, Pendiri dan Ketua Lingkar Filsafat (Circles) Indonesia, komunitas pembelajar budaya, filsafat, dan sains.

“Mental manusia Indonesia itu tidak suka berpikir logis, tidak suka berusaha dengan gigih dan tekun, suka meremehkan mutu, suka menerabas, tidak percaya diri, tidak disiplin, dan suka mengabaikan tanggungjawab,” ujar Prof. Koentjaraningrat.

Anda marah atas simpulan itu?

Tunggu dulu. Coba tilik amatan Mochtar Lubis yang tiba pada konklusi bahwa “Manusia Indonesia pada umumnya bermental munafik, enggan bertanggung-jawab, berjiwa feodal, percaya takhyul, berwatak lemah, boros, bukan pekerja keras, suka mengeluh, mudah dengki, arogan, dan tukang tiru. Lanjutkan membaca Revolusi Spiritual

Gempa Zen

surrealist-art-tile-800x533Oleh Reza A.A Wattimena

21 November 2022, gempa terjadi di Cianjur, Jawa Barat. Ratusan orang menjadi korban. Belum hitungan harta benda dan infrastruktur yang hancur berantakan. Kesedihan yang ditinggalkan pun tak terperikan.

Ketika mendengar berita tentangnya secara detil, saya sedang di dokter gigi. Reaksi kaget saya juga mengejutkan sang dokter gigi. Tapi mengapa saya kaget? Bukankah kerapuhan hidup manusia sudah saya ketahui sejak dulu? Lanjutkan membaca Gempa Zen

Berpikir Radikal untuk Melawan Radikalisme Berpikir

malangatana.untitled.tate_-825x510Oleh Reza A.A Wattimena

Sudah lama kami tak berjumpa. Setiap perjumpaan selalu mencerahkan. Ada ide baru yang keluar. Ada kesegaran batin dan intelektual yang ditawarkan.

Pak F. Budi Hardiman, guru saya di bidang filsafat, kini mengajar sebagai guru besar di Universitas Pelita Harapan. Setelah berbicara tentang berbagai hal, kami menyentuh soal radikalisme. Satu argumen yang tajam lahir dari pembicaraan kami. Berpikir radikal, terutama melalui filsafat murni, bisa meluluhkan kencenderungan radikalisme berpikir, yakni berpikir dengan kekerasan ide, kekerasan fisik serta pemaksaan. Lanjutkan membaca Berpikir Radikal untuk Melawan Radikalisme Berpikir

“Religiosus Corruptus”

5a53444157cb01d54c8e75b677ebaee9Oleh Reza A.A Wattimena

Jam 7 pagi, Jakarta Timur, saya pergi mencari sarapan. Terdengar suara keras sekali di rumah ibadah terdekat. Ada orang bernyanyi-nyanyi dengan keras dalam bahasa asing. Suaranya sumbang, dan sangat menganggu lingkungan sekitar.

Kejadian ini sudah berulang. Warga sudah mengeluh, dan melapor ke pemerintah. Namun, laporan diabaikan. Pelanggaran peraturan dan gangguan ketenangan masyarakat tetap terjadi. Lanjutkan membaca “Religiosus Corruptus”

Jalan Zen untuk Dilema Landak

6ad37cfd51b06361c62563b78852d768Oleh Reza A.A Wattimena

Kisah ini ditulis oleh Arthur Schopenhauer. Ia adalah seorang pemikir Jerman di abad 18. Baginya, dunia ini bukanlah tempat yang masuk akal. Ia menolak pandangan para pemikir besar, seperti Plato dan Aristoteles, yang melihat dunia sebagai tempat yang rasional.

Bagi Schopenhauer, dunia berisi konflik yang tiada akhir. Tidak ada makna kehidupan di dalam dunia. Maka dari itu, kita mesti membatasi keinginan dan keterlibatan kita di dalam dunia. Dengan mengembangkan kesadaran moral dan estetik di dalam diri, manusia bisa mencapai kesadaran yang tenang, dan melampaui rasa kecewa dunia. Lanjutkan membaca Jalan Zen untuk Dilema Landak

Pendidikan sebagai “Tindakan Kriminal”

1eb6c4ac57e8735ba4e0c513cc796f34--guns-artsy-fartsy

Pendidikan sebagai “Tindakan Kriminal”

Oleh Reza A.A Wattimena

Tak terhitung lagi keluhan yang saya dengar dari para orang tua. Orang-orang seumuran saya, sekitar 35-40 tahun, kini menjadi orang tua muda. Anak-anak mereka kini memasuki sekolah dasar. Begitu banyak tantangan dan kebingungan yang harus mereka alami.

Begitu banyak yang harus dipelajari oleh anak mereka yang berusia sangat muda. Banyak pula yang sungguh sulit, dan sungguh tak berguna. Anak dihabisi dengan materi pelajaran yang menyiksa batin maupun fisik mereka. Tak sedikit anak, dan juga orang tuanya, yang mengalami tekanan batin berat, karena semua ini. Lanjutkan membaca Pendidikan sebagai “Tindakan Kriminal”

Publikasi Terbaru: Kajian Filsafat-Neurosains Tentang Otak dan Kebahagiaan Manusia

depositphotos_42222049-stock-illustration-head-with-monstersOleh Reza A.A Wattimena

DITERBITKAN DI THE ARY SUTA CENTER SERIES ON STRATEGIC MANAGEMENT OCTOBER 2022 VOLUME 59

Abstrak

Tulisan ini ingin memahami konsep kebahagiaan dengan mengacu pada penelitian-penelitian neurosains dan refleksi filsafat yang sudah ada. Kedua penelitian tersebut akan juga mengacu pada tradisi-tradisi kontemplatif yang berkembang di Asia, terutama Buddhisme. Dari berbagai penelitian yang ada dapatlah ditarik kesimpulan, bahwa otak manusia dapat berubah dengan latihan batin yang tepat. Manusia bisa mewujudkan kebahagiaan dengan berpijak pada kebijaksanaan, keutamaan dan kesadaran. Semua ini akan membawa perubahan yang besar pada struktur otak, dan kepada mutu kehidupan manusia secara keseluruhan. Tulisan ini mengacu pada penelitian yang dibuat oleh Mark Hanson, dan penelitian-penelitian penulis (Reza A.A Wattimena) sebelumnya.

Kata-kata Kunci: Kebahagiaan, Keutamaan, Kebijaksanaan, Neurosains, Neuroplastisitas, Kontemplasi. 

Abstract

This paper describes the concept of happiness by referring to existing neuroscience studies and philosophical reflections. Both studies will also refer to the contemplative traditions that developed in Asia, especially Buddhism. From various existing studies, it can be concluded, that the human brain can change with the right mind training. Humans can realize happiness by resting on wisdom, virtue and awareness. All of this will bring notable changes to the biological structure of the brain, and to the quality of human life as a whole. This paper refers to the research previously conducted by Mark Hanson, and of the author (Reza A.A Wattimena).

Keywords: Happiness, Virtue, Wisdom, Neuroscience, Neuroplasticity, Contemplation.

Silahkan diunduh disini Jurnal Reza, Otak dan Kebahagiaan

Burnout-Zen

960x0Oleh Reza A.A Wattimena

Dia baru saja punya anak. Ini adalah anak pertama yang sungguh dinantikan. Prosesnya lama. Ketika ia lahir, berbagai tanggung jawab baru pun datang bermunculan.

Pekerjaannya pun rumit. Ia harus selalu bersiap untuk menerima tugas. Terkadang, tugas tersebut datang tengah malam, atau dini hari. Tak pernah ia sungguh bisa beristirahat dengan tenang. Lanjutkan membaca Burnout-Zen

Buku Filsafat Terbaru: Filsafat untuk Kehidupan, Mengembangkan Akal Sehat dan Nurani untuk Kehidupan

WhatsApp Image 2022-10-12 at 12.23.16

Info Buku:
ISBN: 978-979-21-7376-5
Penulis: Reza A.A. Wattimena
Penerbit: Kanisius
Terbit: 2022
Halaman: 424
Dimensi: 15.5 x 23 cm
Berat: 650 gram

Pembelian bisa langsung di toko online, Media Sosial atau Kontak Penerbit Kanisius Yogyakarta

Sudah lama, filsafat dianggap sebagai ilmu yang murni akademik. Filsafat disamakan dengan kegiatan mengutip pendapat dari orang yang sudah mati, supaya terlihat cerdas. Filsafat pun menjadi ajang mengutip nama belaka, atau konsep-konsep rumit dalam bahasa asing. Ini yang sangat saya hindari.

Biasanya, kata-kata yang dikutip diambil dari bahasa Yunani Kuno, Latin atau Jerman. Dengan menggunakan kata-kata rumit, orang terlihat cerdas di mata orang lainnya. Di masyarakat miskin pemikiran kritis, pemikir gadungan menjadi selebriti. Ini juga yang mesti disadari, dan dihindari. Lanjutkan membaca Buku Filsafat Terbaru: Filsafat untuk Kehidupan, Mengembangkan Akal Sehat dan Nurani untuk Kehidupan

Apakah Kita Tinggal di “Dunia” yang Sama?

surrealist-art-illustrations-05Oleh Reza A.A Wattimena

Antri memang hal yang sangat membosankan. Setidaknya buat saya. Saya sudah coba berbagai cara, mulai dari membaca buku, sampai dengan meditasi, ketika sedang antri. Rasa bosan tak juga kunjung pergi.

Dua orang di depan saya tampak punya pengalaman berbeda. Mereka antri sambil berpegangan tangan. Terkadang, mereka berbicara, lalu tertawa. Kita sama-sama antri. Namun, pengalaman mereka jauh lebih indah, daripada apa yang saya alami. Lanjutkan membaca Apakah Kita Tinggal di “Dunia” yang Sama?

Tentang Penderitaan dari Kebahagiaan

8f50120188a6661a55c6828a1a873f4dOleh Reza A.A Wattimena

Selama 2021 dan 2022, saya banyak menetap di Bali. Saya jatuh cinta dengan alamnya. Saya juga sangat jatuh cinta dengan budayanya. Tidak seperti Jakarta, Pulau Jawa dan beberapa pulau lainnya di Indonesia yang tertindas oleh agama kematian, Bali sangat menghargai ajaran leluhur, merawatnya sepenuh hati dan mencapai keagungan yang dihormati seluruh dunia.

Namun, segalanya harus berlalu. Waktu yang indah pun di Bali pun harus berlalu. Saya harus kembali ke Jakarta. Persis setelah kembali ke Jakarta, saya jatuh ke dalam depresi ringan. Lanjutkan membaca Tentang Penderitaan dari Kebahagiaan