
Oleh Reza A.A Wattimena
Peneliti, tinggal di Jakarta
Pernahkah anda bertanya dalam hati, apa tujuan hidup ini? Atau mengajukan pertanyaan, mengapa saya ada? Memang, agama memberikan jawaban. Namun, apakah anda puas dengan jawaban yang diberikan agama? (1)
Jika anda tidak puas dengan jawaban dari agama, ataupun dari tradisi anda, maka belajar filsafat adalah sesuatu yang mesti anda lakukan. Setidaknya dengan mempelajari filsafat, anda bisa menemukan metode yang lebih tepat untuk memahami dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut.
Berpikir
Filsafat, pada hemat saya, bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat adalah suatu tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada, bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis.
Untuk catatan, filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun, dan belum bisa (tidak akan pernah bisa) memberikan jawaban yang pasti dan mutlak, karena filsafat tidak memberikan jawaban mutlak, melainkan menawarkan alternatif cara berpikir.
Ketika belajar filsafat, anda akan berjumpa dengan pemikiran para filsuf besar sepanjang sejarah manusia. Sebut saja nama-nama pemikir besar itu, seperti Plato, Aristoteles, Immanuel Kant, Thomas Aquinas, dan Jacques Derrida. Pemikiran mereka telah membentuk dunia, sebagaimana kita pahami sekarang ini.
Beberapa mata kuliah yang diajarkan adalah filsafat moral, filsafat ilmu pengetahuan, filsafat budaya, filsafat politik, filsafat sejarah, logika, eksistensialisme, dan sebagainya. Anda juga akan diajak memikirkan soal keadilan global, teori-teori demokrasi, dan etika biomedis. Untuk para profesional, filsafat juga amat berguna untuk memperluas wawasan berpikir.
Kemampuan-kemampuan Penting
Dengan belajar filsafat, anda akan mendapatkan beberapa ketrampilan berikut; memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis, membentuk argumen dalam bentuk lisan maupun tulisan secara sistematis dan kritis, mengkomunikasikan ide secara efektif, dan mampu berpikir secara logis dalam menangani masalah-masalah kehidupan yang selalu tak terduga.
Dengan belajar filsafat, anda akan dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang mampu berpikir mendalam, rasional, komunikatif. Apapun profesi anda, kemampuan-kemampuan ini amat dibutuhkan. Di sisi lain, dengan belajar filsafat, anda juga akan memiliki pengetahuan yang luas, yang merentang lebih dari 2000 tahun sejarah manusia.
Kemampuan berpikir logis dan abstrak, kemampuan untuk membentuk argumen secara rasional dan kritis, serta kemampuan untuk menyampaikan ide secara efektif, kritis, dan rasional, akan membuat anda mampu berkarya di berbagai bidang, mulai dari bidang informasi-komunikasi, jurnalistik, penerbitan, konsultan, pendidikan, agamawan, ataupun menjadi wirausaha.
Para pengacara, praktisi hukum, praktisi pendidikan, pemuka agama, maupun praktisi bisnis akan mendapatkan wawasan yang amat luas, yang amat berguna untuk mengembangkan diri dan profesi mereka. Jika anda sungguh ingin mendalami filsafat, anda bisa melanjutkan studi sampai pada level master dan doktoral, dan kemudian mengajar di bidang filsafat.
Kemampuan-kemampuan Khusus
Dengan belajar filsafat, anda akan mampu melihat masalah dari berbagai sisi, berpikir kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir fleksibel di dalam menata hidup yang terus berubah.
Filsafat mengajak anda untuk memahami dan mempertanyakan ide-ide tentang kehidupan, tentang nilai-nilai hidup, dan tentang pengalaman kita sebagai manusia. Berbagai konsep yang akrab dengan hidup kita, seperti tentang kebenaran, akal budi, dan keberadaan kita sebagai manusia, juga dibahas dengan kritis, rasional, serta mendalam.
Filsafat itu bersifat terbuka. Sekali lagi, filsafat tidak memberikan jawaban mutlak yang berlaku sepanjang masa. Filsafat menggugat, mempertanyakan, dan mengubah dirinya sendiri. Ini semua sesuai dengan semangat pendidikan yang sejati.
Filsafat mengajarkan kita untuk melakukan analisis, dan mengemukakan ide dengan jelas serta rasional. Filsafat mengajarkan kita untuk mengembangkan serta mempertahankan pendapat secara sehat, bukan dengan kekuatan otot, atau kekuatan otoritas politik semata.
Filsafat adalah komponen penting kepemimpinan. Dengan belajar berpikir secara logis, seimbang, kritis, sistematis, dan komunikatif, anda akan menjadi seorang pemimpin ideal, yang amat dibutuhkan oleh berbagai bidang di Indonesia sekarang ini. Jadi tunggu apa lagi? Mari belajar filsafat!
[1] Diolah dan dikembangkan dengan pemikiran saya sendiri dari http://www.guardian.co.uk/education/2008/may/01/universityguide.philosophy?INTCMP=SRCH 20 April 2012. 14.68.
bagamana cara mudah kita memahami hakikat filsafat?
SukaDisukai oleh 1 orang
Belajar, baca, tidak ada cara mudah. Filsafat itu proses.. bukan instan..
SukaSuka
Profesi apa yang dapat saya geluti setelah saya lulus di bidang Filsafat ?(secara pasti)
SukaSuka
manusia.. anda bisa bekerja apapun yang anda mau.. kenapa harus takut? Tentu saja, belajar filsafat tidak akan membuat anda jadi dokter atau insinyur… tetapi yang lainnya, tidak ada masalah…
SukaSuka
Banyak kabar bahwa prospek kerja seorang Filsuf sangat kecil. Bagaimana menurut Anda?
SukaSuka
itu pendapat salah. Jangan didengarkan ya.
SukaSuka
Saya suka filsafat untuk belajar introspeksi,, merespon segala sesuatu ‘secara’ bijak..
Trimakasih Reza.. saya sudah ‘lebih’ tercerahkan berada di rumah filsafat ini,,karena :
“Beranilah untuk menggunakan pemahamanmu sendiri! Itulah semboyan Pencerahan.” (Immanuel Kant)
Kadang kadang saya terlalu ‘berani’ menggunakan pemahaman sendiri,,sambil mawas diri.
Ternyata pemahaman-pemahaman saya sendiri,’telah ada’ pada tulisan-tulisan Reza di rumah filsafat ini.
Ternyata saya sedang mengamati,memahami segala sesuatu dari berbagai s i s i
Cherish every moments Reza.. sukses dan sehat di segala sisi
SukaSuka
terima kasih ya.. salam kenal
SukaSuka
di kalangan saya orang yg kritis dianggap sebagai orang yg “so Tahu”. bagaimana menaggapi-nya?
SukaSuka
tetap kritis. Tak usah peduli pendapat orang lain… kritis tetapi simpatik dan berorientasi pada solusi.. bukan menjadi semata tukang kritik…
SukaDisukai oleh 3 orang
@A. Magfi Nugroho. Dulu saya kuliah akuntansi, menjadi auditor bertahun-tahun. Setelah belajar filsafat saya merambah ke komputer, psikologi, sosiologi, politik, fisika dll. Kini saya jadi pembicara yang mencampuradukkan semuanya sambil menikmati hidup dengan melukis dan membuat aplikasi yang berbau simulasi dan AI. Fisaafat sepertinya tidak menjadikan kita bekerja atau berprofesi tertentu, tapi membuka kita untuk lebih berkembang. Tahukah anda bahwa sebagian besar sebutan gelar akademis tertinggi adalah “Philosophic” Doctor?.
SukaDisukai oleh 1 orang
Saya setuju dengan pernyataan ini. Terima kasih sudah berbagi..
SukaSuka
Sepertinya saya hampir membaca keseluruhan artikel di blog Mas. dan ini membuatku semakin menyenangi filsafat. terimakasih mas Reza. langsung saya bookmark. salam.
SukaSuka
terima kasih ya… semoga bisa membantu
SukaSuka
saya mahasiswa ITB di bidang teknik sipil dan sangat menyukai kajian filsafat karena daya pikir inilah yang saya butuhkan dalam bidang saya.trims atas artikelnya pak.
SukaSuka
terima kasih… salam kenal ya..
SukaSuka
salam kenal, bukankah setiap manusia baik sadar maupun tidak dengan sendirinya adalah seorang filsuf ?
SukaDisukai oleh 1 orang
saya bukan siapa-siapa… murid abadi…seseorang yang penasaran akan berbagai hal… dan ini terjadi bertahun-tahun..
membaca blog ini saya merasa ini yang saya cari… “gue bangetttt”…
SukaSuka
setuju.. berfilsafat adlaah kemampuan alami manusia, yang kemudian terlupakan karena.. pendidikan formal… yang mengajarkan orang untuk jadi budak otoritas, dan hanya bisa menghafal seperti mesin.. bahkan mesin lebih baik menghafalnya…
SukaSuka
saya juga seorang pencari.. salam kenal dan selamat datang ya..
SukaSuka
saya merasakan sendiri manfaatnya setelah saya belajar filsafat di pend. non formal….
ketika kulia, saya bisa dikatakan mahasiswa yg tak beda dgn mahasiswa kebanyakan di kampus saya..yang jarang bertanya n berargumen ketika belajar salah satu matu kuia yang diterangkan oleh dosen..bisa dibilang ketika dosen bertanya””apakah sudah paham”..saya hanya bisa menganggukan kepala..hanya bisa nerima apa adanya yg diajarkan oleh dosen… tetapi setelah saya belajar filsafat…alhamdulillah saya sekarng berani banyak bertanya ttg sesuatu yg bagi saya tidak rasional n belum bisa saya terima begitu saja…n tak jarang juga saya sering debat dengan dosen untuk mempertahankan argumen saya..dalam arti debat untuk mencari jawaban yg sesungguhnya yg bisa saya terima baik itu secara rasional ataupun yg dpt saya rasakan dengan panca indra..
filsafat merupakan ilmu penting bagi saya,,karena filsafat dpt merubah seseorang menjadi lebih baik
SukaSuka
ya.. filsafat memang bisa melahirkan keberanian.. selamat belajar ya
SukaSuka
Salam kenal,
saya belajar sistem pajak, kemudian tersimpulkan pajak menjadi upeti bagi rakyat bukan seperti suatu kontrak sosail ( seperti dalam tulisan pak Reza, bagaimana memahami masalah pajak dari perspektif filsafat
supomo
SukaSuka
coba lihat https://rumahfilsafat.com/2010/04/20/pajak-dan-kontrak-sosial/
SukaSuka
Pak Reza, saya baru baca tulisan anda ini, dan isinya sangat menarik, karena sangat mengundang orang untuk belajar filsafat. Gaya bahasa dan pilihan kata yang anda gunakan mudah dipahami & alurnya sangat jelas. Saya punya masalah membaca buku-buku filsafat karena gaya bahasa yang digunakan sangat berat buat saya, ya tentunya saya harus belajar terus agar bisa memahami tulisan2 filsafat. Seringkali, buku2 filsafat terjemahan dari bahasa original ke bahasa Indonesia juga aneh untuk dipahami, karena buat saya tampak seperti tanpa alur cerita dalam novel, lompat2, dan menggunakan terminologi yang sangat asing. Apakah Pak Reza ada saran buat saya dalam mengatasi kendala membaca buku2 yang “berat” ini? (bukan “berat” dalam arti berat bukunya dalam satuan kilogram :D, tapi berat untuk dipahami)
Teruslah semangat untuk menulis & berbagi dengan orang lain. Saya salut dengan anda. Terima kasih karena telah mencerahkan pikiran saya.
SukaSuka
salam kenal pak, saya Ferianta. semenjak saya kuliah, ada makul filsafat, nah saya sangat tertarik dengan filsafat. bagaimana saya belajar filsafat pak? saya masih awam sekali dalam hal tersebut
SukaSuka
anda bisa download buku2 saya di: https://rumahfilsafat.com/karya-fakultas-filsafat-unika-widya-mandala-surabaya/
saya berusaha menulis sesederhana mungkin. Semoga membantu..
SukaSuka
silahkan berkunjung ke blog saya.. disana banyak sekali informasi tentang filsafat..
SukaSuka
saya ini agak sedikit kesulitan belajar filsafat, karena kata per kata nya banyak yang asing di telinga saya. jadi saya harus belajar memahami dulu kata per kata, supaya saya dapat memahami kandungan dari kalimat nya… apakah mas reza bisa membantu membuatkan postingan metode belajar filsafat. karena jujur saja, perjalanan akademis saya tidak saya gunakan dengan baik. terima kasih
SukaSuka
Salam, Pak. Saya menggeluti bidang atau ranah ilmu informasi dan perpustakaan, apakah kajian filsafat Bapak juga pernah menyinggung bidang tersebut?
NB: Buku Filsafat Anti Korupsi nya sudah lama saya koleksi, akhirnya bertemu langsung dengan penulisnya disini 🙂
SukaSuka
mengapa harus ada tehnik berfikir dalam filsafat ?
SukaSuka
silahkan ikuti postngan di blog ini. SAya selalu berusaha menghindari kata-kata sulit di dalam berfilsafat.
SukaSuka
terima kasih. PAsti. Filsafat adalah ibu dari semua ilmu. Maka, semua ilmu adalah bagian dari filsafat. Banyak sekali kajian filsafat tentang informasi.
SukaSuka
supaya bisa hidup dengan bermakna bersama orang lain..:)
SukaSuka
saya pingin belajar filsafat, tapi aku kadung masuk jurusan pendidikan islam… bagaimna solusinya….
SukaSuka
pindah jurusan, itu cara yang paling baik…
SukaSuka
Pak Reza, saya baru saja lulus dari Studienkolleg Jerman. Saya berencana mengambil Philosophy di sini, tapi saya masih banyak pertimbangan mengenai hal ini karena saya tahu kalau filsafat disini sangatlah berat, ditambah lagi bahasa Jerman saya yang masih belum baik. Apa pendapat bapak untuk orang Indonesia yang akan mengambil Bachelor Filsafat di Jerman? Kalau Bapak berkenan, mungkin kita bisa berdiskusi (tepatnya saya minta pencerahan) melalui email.:D
SukaSuka
kita udah diskusi di email ya…
SukaSuka
ane jadi ragu sama jenengan pak. segitu mudahnya kah menyuruh orang pindah jurusan, hanya karena berbeda dengan ilmu yang bapak tekuni????
belajar filsafat gak perlu di bangku kuliah. baca bukunya, ikuti kajiannya, dll bisa
SukaSuka
hehehe…. saya kemarin baru nyuruh teman sayang yang belajar filsafat untuk pindah jurusan, karena dia sukanya melukis. Intinya, jangan setengah2. Kalo suka filsafat, tekuni dan dalami. Setengah2 cuma membawa kebingungan.
SukaDisukai oleh 3 orang
luar biasa …dengan belajar filsafat saya menemukan hidup yang saya cari dan berkarya dengan mudah…perkenalkan pak reza saya seorang seniman muda di surabaya ..saya membuat karya2 lukisan dan instalasi yang cocok dengan karakter saya yang selalu mencari tentang hal2 yang baru…ternyata sebagian orang menilai karya saya mengandung nilai filsafat …semoga saya tidak salah dalam proses berfikir saya…saya juga salut dengan anda yang bersedia berbagi tentang filosofi …terimakasih….
SukaSuka
kenapa kalau saya banyak membaca saya jadi pusing?
SukaSuka
Salam sejahtera Bapak Reza A.A Wattimena,
saya tertarik belajar filsafat dan bangga dengan kemampuan Bapak dalam berbahasa Jerman. Yang saya ingin tanyakan
1. Hal-hal mendasar apa perlu saya persiapkan sebelum belajar filsafat?
2. Bagaimana menjadi manusia yang kritis terhadap diri sendiri, individu, masyarakat dan masalah yang selalu bervariatif dalam kehidupan?
2. Bagaimana belajar bahasa Jerman dengan efektif? Mohon diberikan masukan.
Terimakasih…
SukaSuka
Semakin enjoy belajar filsafat ala nyong ambon manise, bahasanya sngat sedrhan mudh dipahami.
SukaSuka
salam kenal pak reza saya uti masih di bangku SMA . Saya berencana masuk jurusan filsafat 🙂
mau tanya nih pak , sebenarnya belajar filsafat itu gmana sih ? apa yang harus kita kuasai untuk belajar filsafat ? prospek kerja untuk kedepanya gmana ?
saya masih bingung , mohon pencerahannya pak 🙂
SukaSuka
ada semua di post ini: Salam kenal ya. Semoga lancar cita-citanya:
https://rumahfilsafat.com/mengapa-kita-perlu-belajar-filsafat1/
SukaSuka
Terima kasih. Salam kenal ya
SukaSuka
Kalau boleh rekomendasi dari jenengan, mohon judul buku atau literatur yang berkenaan dengan tema di atas.
Terima kasih
SukaSuka
Kalau boleh mohon rekomendasi dari jenengan judul-judul buku atau literatur yang berkenaan dengan tema di atas.
Terima kasih
SukaSuka
silahkan lihat di perpustakaan… Buku tulisan Copleston sangat direkomendasikan
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam kenal ya. Bahasa itu hanya alat untuk berpikir. Coba belajar untuk mempertanyakan segala hal secara sistematis dan kritis. Itu kunci belajar filsafat. Ini proses yang berlangsung seumur hidup dan membutuhkan ketekunan. Coba menulis setiap hari dalam bahasa Jerman.
SukaSuka
Pelan2 saja bacanya. Jangan terlalu banyak. Lebih baik sedikit tapi mendalam, daripada banyak tapi bingung. ya ga?
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam kenal ya… semoga kita bisa bekerja sama nantinya
SukaSuka
birokrat adalah manusia paling penakut,
SukaSuka
hahaha.. setuju…
SukaSuka
sangat bagus
SukaSuka
[ ngomong sama tembok … ]
SukaSuka
saya sudah membaca artikel ini, dan saya masih bingung ttg ilmu filsafat. Karena di artikel lain saya menemukan kalimat spt ini:
“Bahkan dalam lingkup kehidupan beragama, beberapa kalangan ulama ada pula yang menganggap filsafat sebagai ilmu yang menyesatkan keimanan umat Islam, dan telah memperpuruk peradaban fiqhiyah Islam. (JH. Rapar, 1996)”
bgmn menurut anda pendapat ulama diatas? mohon penjelasannya lagi dg metode ‘dalam pandangan Islam’ terima kasih.
SukaSuka
Saya kurang tau soal Islam. Filsafat itu, sama seperti sains, penuh dengan pemikiran kritis dan rasional. Agama seringkali tidak mampu menanggapinya. Tapi, agama dan filsafat bisa saling belajar masing-masing, supaya bisa memberi makna dan kebahagiaan pada hidup manusia.
SukaSuka
Maksudnya?
SukaSuka
Terima kasih. Salam kenal
SukaSuka
salam kenal pak Reza, saya tertarik mempelajari filsafat, tapi dari mana saya harus memulainya ?
SukaSuka
mohon bimbingannya mas reza
saya ingin sekali belajar filasafat dari dasar sampai saya benar2 mengerti
SukaSuka
Salam kenal ya. Filsafat itu proses hidup. Jadi berjalan terus, tanpa berhenti. :)..
SukaSuka
Dari berpikir soal hidup pribadi sendiri. dan baca blog ini. Salam kenal ya..
SukaSuka
Salam sejahtera Pak Reza, sy perempuan kecil dgn segudang pertanyaan dikepala sy, dari sekian byk buku yg sy baca, semua menuntun sy kembali utk membaca dan mempelajari ilmu filsafat. Thx God sy menemukan blog ini, dan sy mulai bisa menjabarkan satu persatu pertanyaan2 tsb dgn berfilsafat dan berdialektika dgn org yg tepat. Melihat pentingnya filsafat, idealnya setiap manusia hrs mempelajari filsafat, tp pada kenyataannya tdk semua org melakukan itu, yg ingin sy tanyakan adalah apa alasan org2 tidak berfilsafat dlm segala hal? Apa mereka tdk tahu? Atau mereka tahu tapi mereka tdk mau mengambil resiko (melihat sistem pemerintahan Indonesia yg anomali)? Lalu bagaimana cara menanganinya?
Terimakasih, dangke lai sebelumnya, semoga blog ini dpt menuntun sy utk memantaskan diri mencapai nilai tertinggi dlm hidup. Amin.
SukaSuka
saya diberi tahu guru bahasa indonesia saya,
kalo belajar filsafat, bakal mudah jadi manusia bijak,
tapi aku lebih seneng menanyakan masalah mengapa saya ada di dunia ini? nah, cabang apa yang harus saya pelajari? filsafat apa?
apa moral, apa apa?
sebelumnya makasih, gan!
SukaSuka
Halo. Semuanya terhubung. Filsafat alam dan filsafat moral itu terhubung. Kita bertindak seturut dengan apa yang terjadi di alam.
SukaSuka
Filsafat adalah kecenderungan alamiah manusia. Namun, tak semua orang mendalaminya. Itu saja. Berfilsafat berarti berpikir secara mendalam dan sistematik. Tidak semua orang mempelajarinya. Namun, semua orang bisa melakukannya, jika ia mau. Di Indonesia, filsafat ditakuti. Akibatnya, banyak orang berpikir secara cetek dan kacau. Bagaimana menurutmu?
SukaSuka
Menurut sy mengapa filsafat ditakuti di Indonesia adalah karna tdk adanya karakter kuat yg dimiliki oleh (kebanyakan) masyarakat Indonesia. Mereka hidup dgn ketakutan2 yg ada pd pikirannya, sehingga cenderung oportunis, takut akan perubahan2, anti kemapanan, mereka tdk tahu kalau mereka tdk tahu, mudah dipengaruhi oleh budaya2 luar tanpa tahu makna sebenarnya. Sehingga terbentuklah bangsa tanpa jati diri, bangsa permisif yg sdh terbiasa dgn budaya korupsi. Sistem pemerintahan demokrasi hanya ilusi.
Ya, sy tahu Pak Reza pasti sdh bisa menilai dari semiotika tulisan sy ini, bahwa sy agak emosi. Hehe tapi, iya terkadang sy emosi hidup ditengah2 masyarakat pembunuh. Mereka mengatakan sy org aneh hanya karna sudut pandang kami yg berbeda.
Yg saya ingin tanyakan, bagaimana cara yg bijak utk mengahadapi org2 yg selalu mengatakan sy aneh?
Dangke lai Pak.
SukaSuka
halo.. thx atas sharingnya. Saya setuju denganmu. Ini bukan hanya penyakit Indonesia, tetapi juga banyak negara lainnya. Mereka hidup dalam delusi. Coba nanti kamu lihat tulisan terbaru saya. Cara menghadapi mereka? Kasihi dan cintai, karena mereka hidup dalam kebodohan dan penderitaan. Hanya itu jalan terbaik.
SukaSuka
Mengutip statement Bapak ” Kita bertindak seturut dengan apa yang terjadi di alam.” Saya jadi penasaran, dan ingin menanyakan seperti apa dan bagaimana cara bertindak seturut dengan apa yg terjadi di alam menurut Bapak sebagai orang yang mendalami sekaligus pengajar filsafat? Karena yang ada dipikiran saya, hal itu hanya akan terwujud dengan jiwa yang bebas. tapi kembali lagi, itu hanya isi kepala saya saja yang masih cetek sekali dalam filsafat.
Dangke lai Pak.
SukaSuka
menurut saya, nilai tertinggi dalam kehidupan itu adalah proses pencarian makna dalam hidup. Maka dari itu kita akan menjadi jiwa yg bebas. Tetapi memang tidak mudah untuk melewati proses tersebut, butuh kekuatan dalam kesabaran. Tidak jarang kita temui, kendala terbesar itu adalah orang2 terdekat kita. Pikiran kita sudah dikotak kotakan dari kecil, sampai beranjak dewasa dimana pola pikir kita berkembang, mereka membatasi dgn dogma – dogma yang menurut saya sangat bodoh.Saya pemberontak, saya tidak pernah bisa mengikuti pola pikir mereka dalam menjalani hidup. Dan saya tidak pernah merubah apa yg ada dikepala saya untuk hidup menderita seperti mereka dan bahagia seperti diri saya. Sampai saat ini pun saya masih tetap bertahan untuk tetap hidup bahagia seperti diri saya. dan terus memperjuangkan untuk meraih sesuatu yg dikatakan IDEAL dalam hidup saya. Tetapi delusi yg mereka alami itu membuat saya stagnan, mereka membunuh jiwa saya. Semua itu hanya karna mereka memaksakan saya memiliki standard yg sama dengan mereka dalam memaknai KEBAHAGIAAN dan IDEALISME dalam hidup.Idealnya hidup saya adalah saat batin saya tenang dan tidak lagi terpenjara oleh ketakutan2. Bahagia saya adalah saat hati dan pikiran saya sudah bisa berdamai.
Sementara standard mereka itu ABSTRAK yg dibatasi ruang dan waktu.
Lalu jika demikian yg terjadi, bagaimana mungkin sy bisa mencintai dan mengasihi mereka dgn kondisi sy yg baru ingin memulai utk belajar? Sudah pasti emosi sy blm stabil. Dan yg timbul hanyalah rasa benci dan dendam yg mendalam atas kejahatan mereka yg sungguh luar biasa.
Langkah apa yg harus saya ambil agar tidak stagnan seperti ini?
Dangkelai Pak. GBU
SukaSuka
halo. Thx atas analisisnya. Kuncinya begini: kita mencapai ketenangan jiwa, apapun kata masyarakat kita. INi hanya bisa diraih dengan menghancurkan delusi-delusi di dalam kepala. Coba pikirkan baik-baik, jangan2 makna dan tujuan hidupmu yang juga menjadi delusi, yang membuat kamu menderita? Jika makna dan tujuan hidupmu dirobohkan, kamu akan tenang. Lalu, kamu bisa hidup dengan rasa tenang dalam hati. Ada paradoks disini: ketika ketenangan jiwa dicapai, makna dan tujuan hidup pun tercapai, karena jauh di dalam hati setiap manusia, apapun latar belakangnya, tujuan kita cuma satu: kebahagiaan..
SukaDisukai oleh 1 orang
Bertindak sesuai alam artinya bertindak sesuai dengan keadaan yang di depan mata kita, tidak lebih tidak kurang. Menjadi responsif terhadap tantangan yang ada di depan mata. Tidak pusing dengan emosi sendiri. Misalnya, ada kucing ketabrak mobil di jalan. Kita cuma perlu menolongnya, jika tidak, yah menguburnya. Ga usah pusing dengan emosi dan kata orang. Sami2..
SukaSuka
Astaga! Saya sangat berterimakasih sekali. Membaca balasan dari Bapak serasa tamparan utk saya, dan menyadarkan diri saya. Emosi menguasai diri, sehingga keegoisan dan kesombongan yg keluar. Dan ternyata saya lebih bodoh dari mereka. Atau malah sy yg mengidap delusi? Mengapa harus menyalahkan orang lain disaat introspesksi diri jauh lebih arif? Emosi hanya memperlihatkan kebodohan. Pada intinya sy hanya memperjuangkan hubungan pribadi sy, karna menurut sy memang pantas utk diperjuangkan. Itu pula yg membukakan jalan sampai sy bisa menemukan blog ini.
Sepertinya saat ini saya hanya perlu melepaskan sejenak pikiran sy, dan berdamai dengan kenyataan.
membaca ini semua saya tidak ada habisnya tertawa. Hahaha sumpah ini lucu, disaat sy merasa pendapat sy paling benar, panjang lebar dan terkesan sombong sekali, hanya dengan sedikit sentilan semua itu roboh. Hahaha
Ya, sy akan lebih byk berkaca dan tidak menuntut org lain utk mengerti sy. Dan, ya, mencintai dan mengasihi mereka pun menjadi hal yg mudah skrg.
Terimakasih sekali Pak Reza. GBU
SukaSuka
Orang lain tidak pernah salah. Mereka yang berbuat jahat dan menindas kita juga hidup dalam delusi. Artinya, mereka menderita. Kita justru harus belajar untuk memahami dan mencintai mereka.
Sadari saja, bahwa delusi juga hidup di kepala kita. Tandanya sederhana: bahwa kita merasa menderita. Ketika delusi runtuh, maka kita akan tenang dan damai. Keputusan pun bisa dibuat dengan jernih dan baik. Singkirkan semua delusi, dan belajar untuk mengampuni mereka yang menjahati kamu. Buatlah keputusan tidak dengan emosi (karena itu juga delusi), melainkan dengan ketenangan dan kejernihan. Sama2. Semoga terbantu ya.
SukaSuka
Ya, seperti kutipan dari buku Sistematika Filsafat, drs Sidi Gazalba, buku 1 thn 1973, menjelaskan bahwa “Kepahaman akan bertambah, manakala kita kaji etimologi kata filsafat.”
Melalui blog ini, saya tidak hanya merasa terbantu (dibukakan pintu) tetapi hal yg lebih penting adalah menyadarkan saya dari kelengahan saya. Hanya dengan memberikan tameng, utk mempertahankan jiwa saya dari serangan – serangan sekelompok jiwa pembunuh, yg menginginkan saya menjadi bagian dari mereka yg bersekutu dengan delusi.
Seperti yg dikatakan oleh NIetzsche “apa yg tidak membunuhku membuatku lebih kuat” well, kecuali aku setan, yg dengan terbunuhpun akan lebih menguatkanku. Hehe, just improved!
Dan seperti yg dikatakan Unknown author (saya lupa, lebih tepatnya) “Mereka yg berilmu akan lebih sedikit berbicara.”
Thank a bunch for relieve and exciting discusion..
SukaSuka
Banyak yang beranggapan saya orang Idealis dan saya tidak menyangkal itu, saya suka belajar filsafat.
Tapi menurut mereka orang idealis kaya saya jangan belajar filsafat.
kalaupun saya tetap ingin mempelajari filsafat, filsafat apa yang cocok untuk orang seperti saya?
terimakasih banyak..
SukaSuka
Coba belajar dua hal ini berbarengan, yakni filsafat politik dan filsafat Timur. Keduanya akan memberikan keseimbangan hidup. Salam kenal.
SukaSuka
Sama2. Semoga kamu lebih tenang dan tercerahkan.
SukaDisukai oleh 1 orang
Thanks Reza.
SukaSuka
Sama2…
SukaSuka
belajar fisafat itukan untuk mencari tahu lebih dalam sebuah kebenaran.
apakah ada yang tidak dapat dicari tahu dari filsafat?kalo ada, tolong penjelasannya?
terimakasih
SukaSuka
semua hal bisa menjadi obyek dari penelitian filsafat. Metodenya yang penting harus diperhatikan, yakni kritis, rasional, sistematis dan reflektif
SukaSuka
Pak, saya mau tanya. Saya orang awam yg belum tahu tentang filsafat, saya ingin sekali belajar filsafat. Apa yang harus saya pelajari terlebih dahulu (materi dasar) tentang filsafat?
SukaSuka
Halo. Coba baca tulisan2 di blog ini dulu sebagai pengantar. Ada banyak buku menarik tentang filsafat dari Penerbit Kanisius Yogyakarta. COba kunjungi website atau toko mereka. Salam
SukaSuka
Belajarnya mulai darimana mas?
apa saja yang perlu dipelajari?
Saya sering terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan misterius yang sekelebat lewat di dalam hati saya…
terkadang saya pasrah dan ikut merenung mencari jawabannya…
terkadang saya lawan, saya buang jauh-jauh, saya campakan pertanyaan itu, saya alihkan ke kegiatan yang lebih produktif.. tapi di kemudian hari selalu muncul pertanyaan-pertanyaan yang terus menghantui saya.
Mungkin dengan belajar filsafat bisa membuat saya bersahabat dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
SukaSuka
kita lihat realitanya saja… melihat zaman keemasan islam pada dinasti abbasiyah, itu menjadi kontradiksi…
pada masa itu adalah awal dimana ilmu filsafat mulai masuk dan berkembang di dunia islam, dan masa itu adalah masa keemasan islam, banyak ilmuwan islam muncul dijaman itu termasuk ahli fiqh imam syafi’i, dan ahli hadis imam bukhari dan muslim..
SukaSuka
Ya. itu memang masa kemajuan dunia Arab. Lenyap karena kebebasan berpikir dan kebebasan beragama dihancurkan
SukaSuka
Coba baca postingan terakhir blog ini
SukaSuka
Super sekali Pak,
SukaSuka
Salam kenal
SukaSuka
thanks penjabarannya kang,. sangat bagus
SukaSuka
Terima kasih. salam
SukaSuka
Sebelumnya salam kenal dari saya. Mahasiswa akuntansi 23 th. Saya sudah bookmarks halaman ini meski saya belum baca sepenuhnya. Saya kira bagus untuk nutrisi kepala saya yang sudah lama beku. Saya sudah baca banyak buku filsafat. Tulisan-tulisan Kant atau Jostein Gaarder serta yang lainnya. Saya ingin berdiskusi soal filsafat dengan serius. Ini email saya, gorbyramadhorizon@gmail.com. Saya tunggu email dari bapak. Terimakasih. 😉
Wasalam.
SukaSuka
Bagaimana jika kita berdiskusi disini? Salam kenal ya.
SukaSuka
salam Kenal Filsuf Resa.
SukaSuka
Salam kenal juga..
SukaSuka
salam n terimakasih kang reza smoga tulisan sodara bisa menyadarkan para pengunjung web ini dan bisa membawa kesejahteraan di muka bumi
SukaSuka
Terima kasih dan salam hangat.
SukaSuka
Terima kasih pak Reza untuk semua artikel dan pencerahannya, sepertinya tidak perlu kuliah Filsafat untuk tahu Filsafat, cukup membaca setiap tulisan pak Reza…
Keep writing ya pak 🙂
SukaSuka
Salam kenal dan semoga terbantu ya…
SukaSuka
salam kenal Pak Reza sblumnya, sy ingin brtnya
apakah benar bila filsafat adalah bertanya,sedangkan ilmu menjawab?.
apbila bnar,maka bila mna ilmu pengetahuan memberikan jwbn dari pertanyaan ( bagaimana trbntuknya bumi ?) adalah dari awan dan gas yang membeku melalui proses yg demikian d jelaskan olh ilmu pngthuan…. lalu bagaimana bisa, dari pembentukan trsbt bisa mnumbuhkan mkhluk hidup (manusia) di dlmnya? ,apakah dr prtnyaan trsbut,dpt d kmblikn dg fungsi religius / keimanan,bhwa seluruh alam semesta ini adalah ciptaan tuhan,dan dpt d katakan juga bhwa kbnrn agama adalah mutlak dan tdk bs d ganggu gugat? mohon penjelasannya.. terimakasih. 😀
SukaSuka
Pembedaan ini salah. Filsafat bertanya dan memberi jawaban. Ilmu pengetahuan juga bertanya dan memberi jawaban.Jenis pertanyaan berbeda. Akan tetapi, keduanya bertanya dan menjawab. Agama adalah penjelasan yang berpijak pada kepercayaan. Ia dibuat di masa lalu. Agama tidak bisa dilihat sebagai penjelasan faktual tentang alam semesta. Ia lebih merupakan ekspresi dari iman. sama2. Semoga membantu ya…
SukaSuka
jenis pertnyaan berbeda sperti apa pak kira-kira yang mmbdkan filsafat dan ilmu pengetahuan jk kduanya adalah bertanya dan memberi jawaban ,apakh tidak bisa apabila saya mengatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah hasil dari filsafat itu sendiri? , 😀 ,
SukaSuka
Filsafat adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan. Awalnya, hanya ada filsafat. Kemudian lahir beragam cabang ilmu pengetahuan, seperti kita kenal sekarang ini. Ilmu pengetahuan terbatas pada hal-hal yang bisa kita tangkap dengan panca indera. Filsafat bergerak lebih dalam sampai pada prinsip paling utama dari segala yang ada. Semoga membantu
SukaSuka
saya masih 17thn dan saya sedang tertarik-tertariknya tentang ilmu filsafat, untuk mengenal filsafat lebih dalam lagi dan belajar awal dr filsafat harus mulai belajar dr mana ya?
SukaSuka
Salam. Silahkan mulai dari dua hal, yakni bertanya secara kritis dan logis, dan membaca website ini. Semoga membantu.
SukaSuka
Filsafat itu ibu-nya ilmu pengetahuan. saya rasa dengan belajar filsafat, prospek kerja apapun bisa dicapai-selama caranya berterima ge to aja.
SukaSuka
Sejarahnya memang begitu. Awalnya adalah filsafat, lalu lahir beragam cabang ilmu, seperti sekarang ini. Berterima ge itu apa ya?
SukaSuka
Setelah mempelajari filsafat, saya merasa bagaikan tlah memakan apel yg dulu di makan Adam dan Hawa. Saya merasa telanjang dan mulai mempertanyakan semua. Di satu sisi hal ini bagus karena saya lebih berkembang dari sebelumnya. Namun di satu sisi pula saya merasa org2 bertingkah konyol cth org yg fanatik agama dsb .Setelah org2 ini saya ajak diskusi mereka malah menganggap saya aneh (mungkin gila). Filsafat memberikan kemerdekaan berpikir tapi setelah saya perlahan-lahan “merdeka”, saya bingung harus apa dan kemana dgn hidup saya. Kalau dulu saya harus sukses secara materi, harus kaya dsb sekarang saya merasa hal tsb tidaklah sungguh berarti. Ada pertentangan dalam batin setelah saya belajar filsafat. bagaimana dengan bapak? Setelah belajar filsafat berpuluh-puluh tahun dan memperoleh bbrapa pemikiran dari para filsuf, bapak mau apa dan kemana dgn hidup bapak? trims
SukaSuka
Pertentangan dalam batin terjadi, karena kita terjebak pada pikiran kita sendiri. Apa yang terjadi, ketika kita melepas pikiran kita? Yang muncul kemudian adalah pikiran sejati kita, yakni pikiran kita yang sesungguhnya. Kita terlepas dari kelekatan pada pikiran kita. Lalu, kita bisa menggunakan pikiran kita dengan bebas. Justru dengan melepaskan segala bentuk ide, pikiran dan pemahaman, kita bisa mencapai pemahaman yang sejati. Mau kemana hidup saya? Saya mau sepenuhnya berada disini dan saat, kapanpun dan dimanapun. Itu tujuan tertinggi hidup saya.
SukaSuka
izin share ya mas, saya juga baru belajar filsafat, z baru semester 1
filsafat memberikan ketenangan dan cara berfikir yang baik
SukaSuka
ok. salam kenal
SukaSuka
Saya penyuka sastra dan anime/kartun jepang dan menemukan salasatu judul anime yg memiliki muatan filsafat (judulnya Psychopass). saya jadi semakin suka dengan filsafat, mencari-cari tulisan-tulisan tema-tema filsafat di google, dan akhirnya ketemu situs ini, dan kecanduan membaca situs ini. saya berniat menulis novel dengan dibumbui muatan-muatan filosofis. dan situs ini membantu saya berpikir dan mengkaji ulang dalam berbagai hal. terimakasih, Pak Reza, sudah berbagi ilmunya lewat situs ini dengan gratis. semoga Tuhan membalas anda dengan kebaikkan sepenuhnya. aamiin.
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam kenal. Senang bisa membantu. Terus berkarya.
SukaSuka
mantap ini bang Reza, bacaan ny mudah d pahami. komen komen d bawah ny juga keliatan orang orang intelek semua. nice :). sekalian mau nanya bang saya orang ny suka humor, lelucon, dan jail. bagimana menyikapi mereka yang tidak suka dengan humor lelucon ataupun kejailan saya bang?. mohon pencerahannya. terima kasih .
SukaSuka
Salam. Senang bisa membantu. Setiap orang punya gayanya masing-masing. Saling menghargai saja. Maka, semuanya akan beres.
SukaSuka
Filsafat adalah omong kosong…
SukaSuka
Jika hanya kumpulan konsep abstrak yang tak bisa dimengerti, jelas filsafat adalah omong kosong. Jika mampu mengubah batin dan masyarakat, itu baru filsafat yang sejati…
SukaDisukai oleh 1 orang
maaf saya kurang menelaa sebuah bacaan ketikan membaca entah buku filsafat atau lainnya .. gimana cara membaca buku baik agar bisa dimenerti ..dan gimana kita bisa dengan serius membaca buku filsafat yang terstruktur .. ??? sehingga otak saya kacau seperti saat ini .. cara berbicara saya juga kurang cermat sehingga orang yang mendegarnya kurang mengerti seakan” otak saya bleng ketika berkata” dan bingung sendiri apa yang sebenarnya saya mau ucapkan dengan kata” …gimana semuahnya itu bisa saya mengubahnya ?? terima kasih pak salam kenal
SukaSuka
ketika membaca, coba fokuskan pada kata-kata kunci, seperti “kesimpulannya”, atau “dengan demikian”. Itu biasanya menunjuk langsung pada inti dari pesan yang hendak disampaikan. Tentang berbicara, cobalah berbicara secara perlahan, namun dengan suara yang kuat. Tekankan bagian yang penting, dan selalu berikan contoh dari apa yang ingin anda sampaikan.
SukaSuka
Pak, bagaimana cara untuk memesan buku “filsafat sebagai revolusi hidup” karya bapak?
SukaSuka
Bapak Reza A.A Wattimena bagaimana pendapat anda tentang filsafat dan agama ? .
Menurut anda kedua hal itu bertentangan atau saling berkailtan ?.
SukaSuka
salam. Segala hal di alam semesta ini saling berkaitan. Tidak ada yang bertentangan, dan tidak ada yang terpisahkan. Pandangan saya tentang agama bisa dilihat di link berikut: https://rumahfilsafat.com/2016/06/13/agama-untuk-orang-dewasa/ semoga terbantu
SukaSuka
coba lihat ini http://www.kanisiusmedia.com/product/detail/001001/Filsafat-Sebagai-Revolusi-Hidup
SukaSuka
Pak Reza, anda tampaknya interest dengan East Philosophy: Daoism khususnya Chanism… Bgmana tanggapan anda dengan Ruism?
salam kenal, Changqi.
SukaSuka
Ya. Filsafat timur, terutama Zen, adalah salah satu minat saya. Saya kurang tahu tentang Ruism. Bisa tolong dijelaskan?
SukaSuka
Ekstrim banget jawaban loo bang…hehe, Tp itu faktanya sih…, Gw mahasiswa Filsafat…salam kenal.
SukaSuka
Sy blom memahmi hakikat filsafat, cuman saya berasumsi, cara terbaik, tersingkat dan termudah memahami hakikat filsafat adalah “Berpkir”…., Mungkin ada tambahan dari Bapak Dosen kita, Pak Reza..
SukaSuka
berpikir kritis, rasional, analitis dan sistematis tentang segala yang ada, dan mungkin ada… itu kiranya ciri dasar filsafat
SukaSuka
jawaban yang mana?… salamm kenal
SukaSuka
Saya suka dengan tulisan bapak dan salam kenal.
Namun ada beberapa hal yang menjadi concern saya pak selama belajar filsafat.
Pertama, saya terkadang agak miris dgn beberapa org yang telah belajar filsafat tetapi hanya mengutip kata-kata ahli, khususnya pendapat para ahli filsafat. Kita bisa dapati perihal ini dalam perkuliahan-perkuliahan filsafat di kampus-kampus, yang mana penugasannya terhadap mahasiswa hanyalah upaya penyajian pendapat ahli tentang filsafat.
Kedua, selama membaca beberapa buku-buku filsafat, saya melihat penyajian buku-buku tersebut agaknya sulit dipahami bagi sebagian orang. Bahkan ada beberapa buku-buku yang memang memberi penjelasan mengenai filsafat tetapi justru tidak sistematis, sebagaimana semangat filsafat. Ataukah mungkin saya yang kurang mengerti pak, karena saya juga melihat penggunaan kosa kata yang terkesan dipaksakan dalam menjelaskan perihal filsafat. Saya mohon bantuannya pak.
SukaSuka
terima kasih. salam kenal. Saya sepakat dengan anda. Banyak di Indonesia adalah penghafal ajaran filsafat, dan bukan filsuf. Dan sebagian besar berbicara ataupun menulis dengan bahasa yang rumit. Keduanya harus dihindari. Coba berbicara dan menulis dengan bahasa yang mudah. Dan belajar untuk berpikir mandiri. Coba cek tulisan ini: https://rumahfilsafat.com/2016/01/23/filsafat-dan-kemandirian-berpikir/
SukaSuka
Tulisan yang menginspirasi, pak reza… saya mahasiswa magister di salah satu perguruan tinggi di indonesia. saya tertarik mengambil penelitian tentang filsafat, kira2 apakah penelitian filsafat itu mudah dilakukan, terima kasih…
SukaSuka
salam kenal. Apapun yang diminati dengan penuh gairah pasti akan terasa mudah, walaupun sulit. Begitu pula dengan penelitian filsafat. Dimana minat dan gairah hidup anda?
SukaSuka
salam kenal saya ingin mempelajari filsafat tapi dari mana awal mulanya saya bisa belajar ilmu filsafat ini mas reza karena saya bingung dari awal saya sudah baca isi percapakn diatas…jadi supaya bisa paham dengan cepat apa yg harus saya pelajari terlebih dahulu mas reza..
SukaSuka
salam kenal. Coba dimulai dengan baca buku dan membaca tulisan2 di blog ini. Lalu belajar untuk mempertanyakan hal-hal yang sudah dianggap jelas sebelumnya.
SukaSuka
tes
SukaSuka
ya.. apakah sudah melihat pesan saya?
SukaSuka
inti belajar filsat merenung renung y kan cuy
SukaSuka
filsafat itu berpikir secara mendalam. Ga ada hubungannya dengan merenung. MErenung itu bengong aja di kamar mandi. Ga perlu belajar filsafat.
SukaSuka
tulisan2 mas reza sangat membantu org2 untuk memahami filsafat, walau tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa,.. aspek filsafat mengajari kita untuk berpikir secara mendalam tentang apa yang kita pikirkan apa yang ada dihadapan kita.. perlahan-lahan pada akhirnya kita menikmati betapa indahnya memahami khakikat sesuatu itu.. terimaksh.. salam kenal
SukaSuka
hampir 4 tahun tulisan ini di posting, interaksi penulis dan komentar pembaca masih terjalin.. tidak bisa dipungkiri untuk memahami filsafat tidaklah mudah tapi bukan berarti kita harus berhenti untuk belajar memahami filsafat. aspek filsafat mengajarkan kita untuk berpikir secara mendalam dan menemukan hakikat sesuatu. pada akhirnya kita akan menemukan “indah”nya kehidupan ini melalui filsafat. terimaksh mas reza, salam kenal
SukaSuka
terima kasih. Saya sepakat dengan uraian anda. Salam kenal…
SukaSuka
kedalaman adalah buah dari filsafat… salam kenal
SukaSuka
Bang Reza mau tanya dong,
Apa perbedaan dan persamaan antara ” Belajar filsafat” dan ” Berfilsafat”. Mohon jawabannya ya bang. Terima Kasih.
SukaSuka
Bang Reza mau tanya dong, apa perbedaan dan persamaan nya ” Belajar filsafat” dan “Berfilsafat” itu. Mohon jawabannya ya. Terima kasih.
SukaDisukai oleh 1 orang
ini pertanyaan bagus. Belajar filsafat berarti mempelajari makna filsafat, dan pemikiran para filsuf yang sudah ada sebelumnya. Berfilsafat berarti mencoba memahami sesuatu dengan rasional, kritis, logis dan sistematis, apapun itu obyeknya.
SukaDisukai oleh 1 orang
ini pertanyaan bagus. Belajar filsafat berarti mempelajari makna filsafat, dan pemikiran para filsuf yang sudah ada sebelumnya. Berfilsafat berarti mencoba memahami sesuatu dengan rasional, kritis, logis dan sistematis, apapun itu obyeknya.
SukaSuka
Assalamualaikum..
Saya ingin sekali mengambil fakultas yg menurut saya menggali kehidupan. Lalu saya tertarik dengan Filsafat, saya tidak tahu sama sekali tentang Filsafat dan saya terus mencari tahu. sudah ada bbrapa blog yg saya baca. Dan saya tertarik sekali dg blog ini. Namun ada blog yg mengatakan “Filsafat Merusak Akidah Islam” san itu yang membuat saya berfikir bagaimana bisa Filsafat dikatakan seperti itu. Menurut bapak bagaimana? Dan bagaiamana menanggapi hal tersebut?
SukaSuka
Assalamualaikum..
Saya ingin sekali mengambil fakultas yg menurut saya menggali kehidupan. Lalu saya tertarik dengan Filsafat, saya tidak tahu sama sekali tentang Filsafat dan saya terus mencari tahu. sudah ada bbrapa blog yg saya baca. Dan saya tertarik sekali dg blog ini. Namun ada blog yg mengatakan “Filsafat Merusak Akidah Islam” san itu yang membuat saya berfikir bagaimana bisa Filsafat dikatakan seperti itu. Menurut bapak bagaimana? Dan bagaiamana menanggapi hal tersebut?
SukaSuka
salam… Filsafat itu menggali kehidupan, namun jangan filsafat yang mengikuti agama tertentu, melainkan filsafat murni, yakni ilmu berpikir mendalam, kritis, logis, dan sistematik tentang segala hal yang ada… Coba temukan fakultas filsafat yang seperti itu, dan anda bisa menggali kehidupan, serta mencapai kebijaksanaan.
SukaSuka
salam… Filsafat itu menggali kehidupan, namun jangan filsafat yang mengikuti agama tertentu, melainkan filsafat murni, yakni ilmu berpikir mendalam, kritis, logis, dan sistematik tentang segala hal yang ada… Coba temukan fakultas filsafat yang seperti itu, dan anda bisa menggali kehidupan, serta mencapai kebijaksanaan.
SukaSuka
Anda belajar anda dapat, anda mendalami anda semakin jeli, kalo anda tidak memahami apa yg anda dapat
SukaSuka
maksudnya?
SukaSuka
Salam mas Reza…
saya mau bertanya, menurut anda apakah yang mendasari lahirnya filsafat ?
Terimakasih…..
SukaSuka
dua hal.. rasa ingin tahu dan rasa kagum terhadap segala yang ada… salam
SukaSuka
(Reza A.A Wattimena berkata:
Juli 24, 2016 pukul 10.16
Ya. Filsafat timur, terutama Zen, adalah salah satu minat saya. Saya kurang tahu tentang Ruism. Bisa tolong dijelaskan?)
–> Maaf p Reza, saya jarang masuk maka terabaikan pertanyaan bapak Juli kemarin :
Ruism= Confucianism, karena kita tahu istilah Ru adalah istilah asli dari confucian.
SukaSuka
terima kasih atas infonya…. Konfusianisme sangat pas untuk tata masyarakat, walaupun tetap harus dipahami secara kritis.
SukaSuka
selamat sore…
Terima kasih kembali, atas tanggapan dan pandangan pak Reza.
SukaSuka
Selamat pagi pak, perkenalkan saya Michael Anggi, saya bukan mahasiswa filsafat atau praktisi yang berhubungan dengan filsafat, baru saja saya membaca sebuah buku mengenai kritik Peter Levine terhadap humanisme nietzche, disana dijelaskan mengenai pertentangan antara pengikut Socrates dengan para kaum sofis perihal pencarian kebenaran universal, kalau saya tidak salah dalam memahami keduanya sama-sama meyakini akan adanya kebenaran universal, yang membedakan adalah sumber-sumber yang digunakan. Misal kaum Sofis yang menggunakan teks sastra atau kajian naskah-naskah kuno sebagai pedoman. Sedangkan Socrates lebih kritis meskipun dengan sumber yang sama. Akan tetapi ketika keduanya dihadapkan kepada pluralitas budaya. Konsep keduanya menjadi nihil. Oleh karena itu nietzche beranggapan bahwa kebenaran universal itu tidaklah mungkin. Peter Levine menyanggah nietzche bahwa kebenaran universal itu mungkin didapat kan dalam pembahasan secara kolektif dan bebas. Pertanyaan saya adalah apakah alternatif dari Peter Levine ini mungkin? Bukankah ada kemungkinan para pengikut Socrates dan kaum Sofis pernah melakukan hal yang sama, karena dihadapkan pada problem yang sama sebelum nya. ? Mohon maaf apabila ada kesalahan logika atau penarikan kesimpulan yang tidak rasional, saya sedang mulai belajar filsafat tanpa ada latar belakang akademik di bidangnya. Terimakasih pak, salam sejahtera,,
SukaSuka
Berfilsafatlah di dunia pendidikan islam. Jangan puas hanya dengan satu ilmu.
SukaSuka
ya.. saya penjelajah dunia filsafat, dan tak pernah menetap di satu aliran.. filsafat itu gerak terus menerus..
SukaSuka
sama2.. semoga membantu
SukaSuka
terima kasih atas pesannya. Sejauh sesuatu itu bisa dikurung dalam bahasa dan konsep, maka ia akan selalu mengundang diskusi dan perdebatan, dan tidak akan pernah universal. Kebenaran universal berada sebelum bahasa dan konsep. Ia bisa dirasakan dan dihayati, namun tak bisa dengan kata dan konsep. Semoga terbantu
SukaSuka
Mohon maaf pak, boleh kah di jelaskan.Bagaimana kebenaran universal berada sebelum bahasa dan konsep?
Terimakasih
SukaSuka
kebenaran yang masih bisa dikatakan sebagai “kebenaran” bukanlah kebenaran, melainkan konsep kebenaran. Kebenaran yang sejati tidak dapat dibungkus dengan bahasa dan konsep. Ia dapat dirasakan, tetapi tidak dapat dikatakan.
SukaSuka
saya mau tanya pak adakah kegunaan filsafat terhadap akuntansi ?
SukaSuka
melatih berpikir kritis, etis, logis dan sistematis, sehingga tidak gampang ditipu ataupun menipu orang lain…
SukaSuka
Saya ingin tanya pak
Belajar Filsafat berarti belajar mencintai pengetahuan, mengapa disebut demikian?
SukaSuka
Pak.saya siswa man 2 model medan.saya belakangan ini sering dapat masalah dan saya terus merasionalkan persepsi saya untuk mencari solusi.dan tak disangka sangka.tiba tiba saja saya terpikir pada ilmu fislsafat.saya suka berargumen dikelas.saya suka menentang pendapat guru guru saya yang mnurut saya blum rasio.namun masalahnya jurusan saya adalah ilmu agama islam disekolah.sedangkan saya sendiri tak bisa berbahasa arab.maksud saya.apakah mesti seorang filsuf itu mengambil jurusan ips terlebih dahulu?
SukaSuka
Salam kenal, Tidak. Filsafat bisa dipelajari oleh jurusan manapun. Coba jangan mencampurkan filsafat dan agama. Agama adalah soal iman. Filsafat adalah soal pikiran dan pertanyaan. Temukan tempat untuk belajar filsafat secara murni, tanpa campuran agama apapun. Selamat belajar
SukaSuka
filsafat adalah kecintaan pada kebijaksanaan. Kebijaksanaan itu lebih dari sekedar pengetahuan.
SukaSuka
Blog bapa apa pak saya anak filsafat yg belum menemukan cara berfikir yang baik dan radional
SukaSuka
ini blog saya.. http://www.rumahfilsafat.com... cara berpikir yang baik dan rasional bertumbuh melalui proses belajar, baik dari buku maupun dari pengalaman hidup sehari-hari.. coba bersabar dalam proses
SukaSuka
Bener, kadang2 kalo punya asumsi sendiri suka dibilang sok tau, kalo terlalu banyak tanya dibilang gak mencermati, kalo kritis dibilang gak menghargai wkwkwk
SukaSuka
hehehe.. ga usah dengerin orang lain terlalu banyak.. maju terus, dan berbuat baik sebanyak-banyaknya…
SukaSuka
Seharusnya orang yang tau filsafat tentu harus tau tentng islam. Ilmu tnpa agama akan lumpuh, Agma islam adlah kaffah secra menyeluruh jdi Bukti pemikirn yg kritis,rasional ataupun fakta ilmiah dlm filsafat itu semua ada dlm agama, semua aspek kehidupn telah dijelaskn difikirkn sedetail dn sedalam oleh kalamullah dn hadits. Tinggl bagaimna kita bisa memahami ataupun menelaah dri hal tersebut.
Filsafat it bisa disebut sebagai berfikir secra mendalam sampai akar2nya .berbicara mncri solusi tentu seorng filsafat mampu memecahknnya . dgn berfikir displin tinggi, teliti, mampu mendiskripsikan sesuatu secra realitas dn kritis itu mnjdi
nilai plus tersendiri untk seorng filsafat.
Semakin kau haus ilmu2 serta mempelajarinya dgn fikirn yg jernih semakin kau mnjdi manusia yg bernilai.
Jangn bangga mnjdi orng yg sukses,banggalah mnjdi orng yg bernilai dn berguna bgi ornglain. Karena bernilai sangat mahal.
SukaSuka
Filsafat bisa dijabrkn sbgai salah stu ilmu sains. Apapun yng bisa memikirkn hal kritis,rasional,sistematis dn deskripsi sesuatu hal scra real maka dia bisa dikatakan seorng filsafat. Filsafat sangat erat kaitannya dengan pikiran manusia.
Filsafat hrus real dengan kondisi alam ,sejarah kehidupn , sejrh ilmu2 dam sistematis. Orang yang blm bisa mnjelaskan scra sederhana tentng suatu hal, maka dia belum paham.orng yg bisa menjelaskan keseluruhn dri hasil pikirn yg kritis,real,sistematis maka dia filsafat.
Orng intelektual ialah orng yg memecahkn masalah. Orng genius mencegah.
SukaSuka
Saya bukan beragama Islam… saya tidak mengerti komentar anda… Tp saya sepakat soal nilai… semoga anda juga menjadi orang yang bernilai, sebagaimana anda katakan…
SukaSuka
anda salah.. filsafat adalah ibu dari sains.. bukan sebaliknya…
SukaSuka
Menarik pak, saya bookmark dulu 🙂
SukaSuka
saya mahasiswa dkv di surabaya, sedikit cerita, saya hampir selalu mengambil bahan untuk ilustrasi karya saya dari lirik2 lagu yang berbau sastra yang membuat saya bertanya akan makna lirik2 tsb dan berpikir semakin melebar mungkin mendasar, sampai di semester 4 ini saya baru tahu kalau itu yang namanya berfilsafat karna dapat mk filsafat. dan saya pikir hal ini menarik hehe
SukaSuka
filsafat tentu amat menarik dan mendalam.. ini penting untuk perkembangan hidup kita…
SukaSuka
ok… salam kenal
SukaSuka
Belakangan ini saya banyak membaca sastra para filsuf abad 20an, seperti Albert Camus dan Jean Paul Sartre. Banyak pemahaman menarik dari mereka, dan sampai saat ini menjadi pedoman saya, khususnya dalam memaknai hidup. Sastrawan2 Indonesia yang saya baca pun kebanyakan berlatar belakang filsafat saat kuliahnya, dan jelas cara berfikirnya sangat unik.
Saya tertarik belajar filsafat secara mendalam. Karena saya mahasiswa sosiologi mungkin dengan belajar filsafat akan mempermudah saya memahami kajian sosiologi dengan cepat, jelas dan yang pasti merangsang sikap skeptis saya. Saya tertarik, namun bingung harus dimulai dari mana? Mohon sarannya Pak Dosen. Terima kasih.
SukaSuka
ya.. filsafat memang menawarkan sudut pandang unik di dalam melihat dunia… silahkan dimulai dengan membaca tulisan2 di blog ini.. lalu mengajukan pertanyaan2 kritis… mulai membaca buku sejarah filsafat sebagai gambaran umum
SukaSuka
Saya rasa bapak sudah mengemukakan filsafat itu seperti apa, dan saya rasa filsafat adalah suatu tindakan melalui aktifitas berfikir secara sistemtis,dan radikal. di sini saya mengambil kesimpulan kita manusia di ciptakan untuk berfikir,dan mengambil tindakan agar tercapai apa yang kita mau tuju dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang.
SukaSuka
Patut diperhatikan. Berpikir adalah bagian dari diri manusia. Namun, tujuan manusia bukanlah untuk berpikir, apalagi mencapai tujuan tertentu. Ini salah paham mendasar.
SukaSuka
Apa yg di akan di pelajari lebih dulu? Tradisinya? Cabang? Atau gerakan?
SukaSuka
cara berpikir terlebih dahulu, baru pengetahuan dasarnya
SukaSuka
di dalam hidup saya masih bingung , apa sebenernya yang akan saya lakukan , sedangkan untuk melakukan sesuatu itu saya masih bingung dan malas . dan dikepala saya ini banyak sekali pertanyaan2 yang ingin saya tanyakan tapi ada keraguan nserta ketakutan untuk bertanya . mohon solusi untul menyelesaikannya .
SukaSuka
tidak usah pusing dengan keraguan dikepala. Itu semua cuma ilusi. Lakukan apa yang bisa menolong sebanyak mungkin orang. Ini arah hidup sejati setiap manusia.
SukaSuka
saya mau nanya pak. saya baru lulus SMA. dan tahun ini rencana akan ambil jurusan ilmu filsafat di UI/UGM. ketika nanti saya sudah menjadi mahasiswa ilmu filsafat, harus seberapa kuat kemampuan bahasa inggris saya untuk ikut dalam pembelajaran ilmu filsafat tersebut. apakah untuk belajar di jurusan ilmu filsafat, saya harus jago bahasa inggris? dan kira kira texbook nya full b.inggris kah? atau pemaparan oleh dosen juga full inggris. atau gimana . tolong jawaban nya pak. terima kasih
SukaSuka
Filsafat dibutuhkan dalam kehidupan dan pembelajaran, bahwasanya semua berawal dari filsafat
SukaSuka
setuju.. salam kenal
SukaSuka
Bahasa Inggris penting, karena banyak buku filsafat dalam bahasa Inggris. Pemaparan dosen tetap dalam bahasa Indonesia. Minimal, anda bisa mengerti bahasa Inggris, ketika membacanya. Teksbook ada yang berbahasa Indonesia, dan Inggris. Saya sarankan, anda mulai belajar untuk membaca buku dalam bahasa Inggris, dan berusaha memahami. Selamat belajar dan semoga kita bisa berjumpa.
SukaSuka
apakah orang “bodoh” mampu belajar filsafat?
SukaSuka
sangat mampu…asal mau berpikir dan bertanya
SukaSuka
saya mau nanya pak bagaimn pendapat bapak tentang pernyataan descartes ; akuberfikir dan krna itu aku ada’
salam kenal
SukaSuka
saya mau nanya pak bagaimana menurut bapak tentang pernyataan descrates: aku berpikir dan karena itu aku ada
SukaSuka
itu pernyataan yang menjadi dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Pikiran manusia menjadi tolok ukur bagi kehidupan. Namun, pernyataan itu sebenarnya tidak tepat, karena menyempitkan manusia semata pada pikiran. Ini juga tidak tepat, karena membuat manusia melupakan hakekat dirinya yang sebenarnya, dan terjebak pada pikiran..
SukaSuka
saya sudah balas ya.. salam kenal juga
SukaSuka
Saya sering menjumpai kenyataan…bertemu dengan orang-orang sederhana namun sangat bijaksana dan ada dari mereka yang tidak pernah belajar filsafat atau belajar Zen atau apapun itu.
menurut anda dari manakah asal kebijaksanaan mereka?
SukaSuka
Zen hanya satu jalan. Ada banyak jalan lain. Tujuannya sama, yakni pencerahan batin
SukaSuka
saya mau tanya ini pak, saya mahasiswa sosiologi sedang mengambil mata kuliah tentang filsafat manusia dan yang ingin saya tanya pak mengapa manusia perlu dibahas secara filsafati dan apa bedahnya filsafati dengan filsafat? mohon dijawab. makasih pak.
SukaSuka
Halo, saya seorang yang ingin belajar filsafat. Buku awal yang bagus untuk belajar apa ya ? Tujuan saya belajar filsafat, karena saya ingin melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan dapat menganalisa secara mendalam terkait pekerjaan yang saya geluti dalam bidang hukum. Terima kasih.
SukaSuka
Halo juga. Salam kenal. Coba baca buku ini: http://www.belbuk.com/berfilsafat-sebuah-langkah-awal-p-12856.html Selamat belajar. Semoga anda menemukan kedalaman.
SukaSuka
filsafati itu kata sifat.. seperti filosofis. Filsafat itu kata benda.. semoga membantu
SukaSuka
Pak,saya mau diskusi ttg kutipan tulisan bapak”jauh dari dalam hati setiap manusia,yg kita cari cuma satu yaitu ‘kebahagian'”
Bagaimana penjelasan bapak dgn kutipan tsb,
Karena menurut paham saya,’kebahagiaan’ itu adalah suatu ciptaan perasaan, dan bagian dari kebahagiaan itu sendiri adalah ‘penderitaan’,,kita pasti mendapati keduanya,tdk mungkin hanya satu saja. Untuk itu kenapa harus mencari ciptaan,sedang ciptaan itu sendiri tidaklah tunggal,pasti ada pasangan nya,,
Bagaimana jika “jauh dari dalam hati setiap manusia,yg kita cari cuma satu,Pencipta”??
Mohon pembahasannya😉
SukaSuka
Maaf pak mau nanya”apa bedanya benar dgn salah”
Terimakasih..
SukaSuka
benar itu sesuai dengan apa yang ada.. salah itu mengarang indah, tanpa ada acuan pada kenyataan… benar itu sejalan dengan kesepakatan masyarakat.. salah itu berarti melanggar kesepakatan masyarakat… itu salah satu pandangan teori kebenaran… semoga membantu
SukaSuka
Kebahagiaan, kebaikan, pencipta.. itu semua satu dan sama.. semuanya berada sebelum segala bentuk konsep dan bahasa di dalam pikiran kita.. lepaskan semua konsep dan bahasa, maka semuanya lalu menjadi jelas..
SukaSuka
menurut saya, anda kurangterbiasa membaca,, segala sesuatu itu perlu pembisaaan… tapi jangan terlalu berlrbihan juga,,, kita bisa karena biasa tapi akan bosan kalau kebanyakan,,, lakukanlah dengan cukup…
SukaSuka
maaf.. jangan pernah menanyakan prospek kerja dari setiap jurusan atau mata kuliah yang kita pilih sasat ini.. karena kita tidak tahu kedepannya seperti apa.. jika kita memilih peluang yang paling besar saat ini suatu saat peluang itu bisa tidak ada lagi,,,
SukaSuka
Filsafat itu berasumsi berdasarkan rasionalitas tinggi bukan emosional dalam bentuk apapun sekecil hati nurani, melihat kenyataan atau fakta yg ada, lalu berargumen berdasarkan fakta tsb, membuat aturan atau ideologi berdasarkan kondisi tsb, saya pikir indonesia tidak pernah bisa memahami filsafat secara rasional, walaupun bisa harus merubah, pemahaman filsafat tsb dengan mencampur seni, adat dan kepercayaan (emosional) yg bersifat buta akan kerasionalitas
SukaSuka
Filsafat itu berasumsi berdasarkan rasionalitas tinggi bukan emosional dalam bentuk apapun sekecil hati nurani, melihat kenyataan atau fakta yg ada, lalu berargumen berdasarkan fakta tsb, membuat aturan atau ideologi berdasarkan kondisi tsb, saya pikir indonesia tidak pernah bisa memahami filsafat secara rasional, walaupun bisa harus merubah, pemahaman filsafat tsb dengan mencampur seni, adat dan kepercayaan (emosional) yg bersifat buta akan kerasionalitas
SukaSuka
Filsafat itu sebuah proses hasil pemikiran secara rasionalitas yg tinggi, sistem ini digunakan untuk merumuskan masalah global sprti: merubah kondisi dunia, mengembangkan dunia, politisi dunia, menciptakan ideologi baru karena perkembangan dunia yg selalu update, lah indonesia bisa apa? kalau mau maju ya harus satu ideologi dan satu pemikiran dengan negara maju, bukannya bersikap netral apalagi mindsetnya emosional, bhahaha
SukaSuka
terima kasih sharingnya…
SukaSuka
ini mirip perdebatan mitos dan logos di dalam fil Yunani…
SukaSuka
Secara biologis, manusia membutuhkan tidur untuk memperbaiki sel-sel tubuh dan menjaga keseimbangan metabolisme. Bagaimana sudut pandang filsafat eksistensialisme tentang tidur?
SukaSuka
tidur adalah eksistensi, dimana kesadaran akan ego redup.. yang tersisa adalah kesadaran murni dan imajinasi
SukaSuka
filsafat juga butuh arah, disini moral dan hati nurani memainkan peranan penting
SukaSuka
pilihlah yang membuatmu berkembang sebagai manusia…
SukaSuka
maksudnya?
SukaSuka
Apakah Filsafat dan Filosofis itu berbeda?
SukaSuka
Halo Pak Reza, saya Risa siswa kelas 12 tahun ini dan saya tertarik(sekali) pada filsafat mulai beberapa bulan lalu. Banyak yang mengatakan bahwa saya aneh karena saya melihat dengan sudut pandang yang berbeda dengan beberapa orang. Saya ingin sekali memilih jurusan filsafat untuk selanjutnya, namun ada beberapa kendala seperti pertanyaan orang tua saya ketika saya memilih jurusan ini, pertanyaan ibu saya yang tidak bisa jawab adalah mau jadi apa setelah belajar filsafat??, sebenarnya saya tidak terlalu memikirkan pekerjaan saya nantinya-lupakan, saya hanya ingin memenuhi pikiran saya dengan apa yang membuat saya tertarik, tapi mau bagaimana lagi, pekerjaan juga hal yang penting untuk masa depan saya :v. Bagaimana menurut bapak, jawaban apa yang harus saya berikan pada ibu saya?? dan pekerjaan apa yang cocok untuk saya?
SukaSuka
Salam kenal ya. Filsafat memang sangat menarik untuk mencapai kedalaman hidup dan pemikiran. Biasanya, lulusan filsafat bergerak di bidang pendidikan, media massa, pengembangan sumber daya manusia atau membangun usaha sendiri. Keputusan tentang pekerjaan tetap ada di tangan anda.
SukaSuka
filsafat itu kata benda. Filosofis itu kata sifat
SukaSuka
Saya ingin belajar filasafat ! Sangat-sangat tertarik dengan cara pandang sebuah kehidupan. Cara mengolah pikiran dan cara berfikir yg ideal. Filsafat mutlak tidak ada jawaban untuk sebuah pertanyaan, tapi filsafat mengajarkan mendalami dari sebuah pertanyaan untuk menemukan alternatif dari sebuah jawaban. Kalo ada kata yg kurang baik saya mohob tolong di koreksi karna saya sangat ingin belajar filsafat 😊
SukaSuka
Surga Tempat Bercahaya di Dalam Alam Keabadian Kisah Nyata Seorang Manusia yang Telah Mencapainya
Sebuah kisah nyata yang sangat berharga sebagai motivasi manusia untuk mendapatkan kebahagiaan sesungguhnya di alam cahaya.
Selengkapnya : http://m.kompasiana.com/pengetahuankebenaranbertuhan/surga-tempat-bercahaya-di-dalam-alam-keabadian-kisah-nyata-seorang-manusia-yang-telah-mencapainya_58501db90323bd421fdddd30
SukaSuka
maksudnya?
SukaSuka
Hallo Bung Reza salam kenal, sy menemukan blog ini setelah menggobrak abrik artikel tentang filsafat. Karena kegelisahan sy mengenai satu hal yakni sy ingin belajar filsafat karena merasa dangkal dalam mengembangkan disiplin ilmu sy. Sy s2 Hukum yg terus gelisah karena menyaksikan fenomena penegakan hukum yg sebatas legalistik dan jauh dari makna mendalam mengenai keadilan.
SukaSuka
Apakah bisa masu magister filsafat jika latat belakang sarjana sy sarjana hukum?
Kedua apakah bisa maksimal mendalami filsafat jika sy ikut program extention course filsafat yg diadakan di univ Driyakara, tidak melalui pendidikan formal dibangku kuliah?
SukaSuka
bisa. Pendalaman bisa lebih maksimal, tentu jika mengikuti kuliah-kuliah yang disediakan secara sistematis
SukaSuka
silahkan. Filsafat memang menyediakan kedalaman. Itu memang masalah utama hukum di Indonesia. Ia jauh dari cita-cita keadilan yang diharapkan
SukaSuka
silahkan baca2 tulisan di blog ini. Isinya berbagai pemikiran filosofis. Selamat belajar dan semoga tercerahkan
SukaSuka
Saya sudah mulai membaca buku filsafat judulnya : Membimbing Ke Arah Alam Filsafat. Apakah tepat buku bacaan ini untuk pemula, atau mungkin Bung Reza bisa merekomendasikan judul buku yg tepat bagi pemula sehingga mudah memahami untuk lebih mendalami filsafat.
Oh..iya, satu hal lagi sy mau tanya, jika s1 dan s2 sy hukum, kalau s3 saya ambil jurusan filsafat apakah bisa penguasaan secara sistematis, komprehensif dan holistik? atau karena s3 lebih banyak penelitianya, mungkin dasar dasar filsafat harus sy pelajari secara mandiri?
Mohon pencerahanya..
SukaSuka
saya magasiswa fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan jurusan pendidikan agama islam sekarang alhamdullillah uda semester akhir, awal masuk kuliah bahkan sampai semester 5, sempat jadi mahasiswa yang pasif ketika diskusi, dalam artian tidak tau mengarahkan pembicaraan bahkan bingung gimana si caranya memahami isi dari makalah dan menjelaskan kepada teman-teman agar mereka pahami, bahkan mata kuliah filsafat terkadang menjadi bahan berdebatan diantara kami, kebanyakan dari kami tidak memahami dari mata kuliah filsafat sayapun seperti itu, karena ingin tau saya mencoba membeli beberapa buah buku filsafat dan logika sambil meluangkan waktu untuk mempelajarinya disamping itu bertanya juga dengan teman-teman senior yang pro dengan filsafat, sebut saja senior-senior yang sudah kuliah S2, singkat cerita tanpa terasa berjalannya waktu, bingung sendri daya kritis saya makin kuat bahkan pada saat magang disekolah sampai KKN saya menjadi orang yang aktif dalam mengeluarkan ide-ide dalam setiap persoalan yang ada. terimasi Ka REZA Makin termotifasi ingin belajar filsafat lagi, semangatttt kawan
SukaSuka
terima kasih atas sharingnya… selamat belajar..
SukaSuka
lebih baik ambil s2 filsafat dulu.. saya belum pernah membaca buku itu. Coba temukan buku saya yang berjudul “Filsafat dan Sains”… itu mungkin bisa membantu sebagai pengantar
SukaSuka
Assalamualaikum.. bapak sebenarnya isi filsafat itu sendiri apa ya?
SukaSuka
Mantap pak tulisannya..
Pak Reza ada referensi untuk universitas yg menyediakan jurusan kuliah filsafat? Setahu saya hanya UI & UGM yg menyediakan.
Saya anak SMA Pak tertarik dan ingin mendalami filsafat 🙂
SukaSuka
Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara di Jakarta (Cempaka Putih) adalah tempat terbaik untuk belajar filsafat di Asia Tenggara.. silahkan mencari info lebih jauh
SukaDisukai oleh 1 orang
filsafat adalah upaya manusia untuk berpikir secara mendalam, kritis dan rasional tentang segala sesuatu…
SukaSuka
Bung Reza Saya baru saja mendapatkan dua Buku terjemahan Kant ” Critique of pure reason” yang Pertama terjemahan Paul Guyer dan Allen wood. Yang kedua terjemahan F.Max Muller. Diantara keduanya mana yang bung Reza rekomendasikan? Karena untuk baca yang teks asli dalam bahasa jerman kemampuan saya masih kurang. Terima kasih
SukaSuka
salam kenal ka, saya msih kls 12 tpi dr kls 10 saya suka baca2 novel filsfat, sma baca2 buku tentang pengantar filsfat jga. Dan mngpa teman2 saya d sklh selalu mengecap aneh, dan mereka selalu mengait2kannya dengan ateis? apakah filsfat itu slalu berdektan dengan ateis jga?
SukaSuka
filsafat tidak ada kaitan langsung dengan ateisme. Silahkan lanjutkan belajar semakin dalam, dan jangan terganggu dengan omongan-omongan orang yang biasanya lahir dari rasa iri hati.
SukaSuka
Paul Guyer lebih baik… Saya pernah menggunakan keduanya untuk tesis dulu.. selamat belajar
SukaSuka
Terima kasih Pak, Salam dari jogja 🙂
SukaSuka
Salam kenal Pak Reza, saya Rena mahasiswa farmasi, tertarik dengan filsafat setelah melihat Sophie’s World versi film dan baca bbrp pmikiran Soren Kierkegaard ttg eksistensialisme. Semacam membuat saya “be more human” setelah mengenal filsafat.
Menurut bapak, korelasi apa saja yang bisa didapat dengan mempelajari filsafat, dikaitkan dengan jurusan yang saya ambil (kesehatan)?
Terima kasih atas pencerahannya.
SukaSuka
salam kenal juga. Saya juga memasuki dunia filsafat melalui buku Sophie’s world. Kaitannya jelas, filsafat bisa mengantarkan manusia ke dalam kesehatan pemikiran, terutama kaitan dengan makna hidup dan seni mengambil keputusan…
SukaSuka
Mau tanya: mengapa saat belajar filsafat harus dimulai dari Yunani? Padahal masih ada peradaban yang lebih dulu ketimbang yunani, misalnya cina dan babilonia. Mohon penjelasan.
SukaSuka
salam juga.. semoga membantu
SukaSuka
Yunani punya ciri yang unik, yakni memahami alam dengan menggunakan semata akal budi. Di peradaban lain, unsur mistik masih kuat, kecuali mungkin di Cina dan India. Saya rasa, kita bisa belajar filsafat Yunani sambil mendalami pemikiran India dan Cina, asal telah diberi jarak dari tradisi mistiknya.
SukaSuka
Ass.saya seorang mahasiswa dari bengkulu,apakah sulit jika saya mengambil prodi filsafat untuk mudah lulus apakah filsafat terlalu rumit untuk dipelajari saya masih bingung,tapi saya tertarik dengan filsafat itu sendiri.menurut kalian apa yg harus saya lakukan?
SukaSuka
Coba ambil S1 di bidang lain dulu, lalu ambil S2 filsafat nantinya..
SukaSuka
Salam Kakak,Boleh bertanya rekam jejak anda dalam filsafat misal kapan mengenal filsafat,kenapa tertarik filsafat,dsb thx sehingga bisa memberi inspirasi bagi kami.
SukaSuka
Salam. Boleh. Saya tertarik filsafat sejak usia SMU. Filsafat menawarkan kedalaman berpikir. Itu yang menarik saya.
SukaSuka
Saya ingin meneruskan s2.mau ambil filsafat.deh dimna
SukaSuka
jika agama adalah soal iman dan filsafat itu mandiri knp ada filsafat islam, filsafat hindu ?
SukaSuka
halo salam pak reza. saya ingin bertanya, apakah bapak pernah mengalami kebingunan dulu semejak belajar filsafat ? dan knp dalam artikel bapak mengatakan perlu untuk mempelajari zen ? apakah jika belajar filsafat itu membahayakan makanya diperlukan belajar zen?. oiya pak saya juga ingin bertanya kenapa di indonesia tidak pernah diajarkan filsafat pada siswa”sekolah ?
SukaSuka
di Jakarta ada. Di STF Driyarkara masih yang terbaik di Asia Tenggara, mungkin Asia.
SukaSuka
Itu kata yang salah. Yang lebih tepat adalah kajian kritis atas ajaran agama tertentu. Filsafat berpijak sepenuhnya pada nalar, dan bukan pada iman.
SukaSuka
Kebingungan itu bagian dari proses belajar. Itu adalah tanda, bahwa orang sedang berkembang. Jangan takut dengan kebingungan. Zen amat membantu, supaya kebingungan tersebut tidak bermuara pada depresi dan nihilisme. Filsafat di Indonesia masih disalahpahami. Akibatnya, ia tidak diajarkan di sekolah. Ini salah satu sebab, mengapa mutu pendidikan di Indonesia amat rendah.
SukaSuka
pada keberadaannya manusia adalah subyek sekunder, pencari dan perekayasa. bagaimana setiap subjek menerjemahkan batasan tersebut dalam aktualitas kehidupannya ?
SukaSuka
Jika manusia subyek, apa obyeknya?
SukaSuka
Mau tanya dong, maaf saya orang awam sekolah aja gak tamat. Kenapa orang2 yang belajar ilmu filsafat kok saya perhatikan keimanan kepada Tuhan nya menjadi berkurang? Apakah ilmu filsafat itu sesat untuk seorang muslim? Mohon penjelasannya. Terima kasih. Mohon kirim jawaban via emaik ke deontohood@gmail.com
SukaSuka
Terima kasih atas pertanyaannya. Ilmu filsafat tidak sesat. Sebaliknya, ilmu filsafat adalah kunci kemajuan peradaban, termasuk kemajuan hidup beragama, dan perkembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi. Sejarah berbagai peradaban sudah menunjukkan hal tersebut. Saya sendiri mengalaminya. Kita menjadi kritis dan mendalam di dalam menjalani hidup. Jangan ragu mempelajari ilmu filsafat. Kita diskusi disini saja ya.
SukaSuka
Terimakasih atas penjelasannya. Salam positif.
SukaSuka
selamat siang, pak.
sy orang yg baru mau belajar filsafat, atau berfilsafat lebih tepatnya ya.
kira-kira sy harus memulainya dari mana? bahan bacaan seperti apa yg harus sy mulai sbg org awam? adakah rekomendasi dari bapak?
sekadar informasi, sy lulusan jurusan akuntansi. sekarang sy sudah bekerja selama kurang lebih 2 tahun. nyatanya, pekerjaan ini menuntut sy harus memahami banyak hal dengan baik, menuntut proses berpikir yg baik, memiliki dasar kuat utk berargumen dgn klien., dll .
namun sebagai auditor yg masih “baru”, sy masih payah dlm hal tersebut, terlebih membaca bacaan yg bahasanya agak berat sj sudah pusing.
selain itu, tahun depan sy berencana lanjut S2 utk jurusan yg sama, akuntansi.
karena itu, sy mau belajar lebih banyak dulu ttg filsafat, memperbaiki cara berpikir, meningkatkan daya kritis, memperluas cara pandang, dll supaya sy kuliah tidak asal-asalan sj.
mohon bimbingan bapak.
terima kasih.
semoga bapak sukses selalu.
SukaSuka
Selamat siang. Anda bisa mulai dengan dua hal. Pertama dengan membaca beragam tulisan maupun buku yang ada di website ini. Kedua dengan mengajukan pertanyaan pada hal-hal yang anda anggap sudah pasti sebelumnya. Belajar adalah proses seumur hidup. Jangan berhenti belajar. Salam.
SukaSuka
Terima kasih. Semoga terbantu. Salam.
SukaSuka
“Philosophic” Doctor sebagai gelar akademis tertinggi itu maksudnya gimana ya?
SukaSuka
Artinya, semua ilmu, pada tingkat S3, harus mampu menyentuh dimensi terdalam sekaligus terluas dari ilmu tersebut, yakni dimensi filosofisnya.. Ini juga pengaruh sejarah.
SukaSuka
Apa yg anda cari dalam hidup anda?
Untuk apa anda hidup?
SukaSuka
Untuk hidup… Hidup tak ada tujuan.. ia adalah hidup dengan segala kepenuhannya…
SukaSuka
manusia memiliki pemahaman sesuai dengan tingkatannya.. pemahaman manusia akan berkembang dari ilmu yg didapatnya.. mari terus belajar..
SukaSuka
sepakat. Namun, kita tetap harus membedakan antara sekedar informasi, pengetahuan yang berguna, dan kebijaksanaan. Tentu saja, kita harus belajar sampai pada tingkat kebijaksanaan…
SukaSuka
cara berpikir sperti apa pak, Supaya bisa Paham tentang filsafat ini.
SukaSuka
Kritis, rasional dan sistematik. Kritis berarti siap mempertanyakan segala sesuatu, termasuk hal-hal yang sudah dianggap pasti. Rasional berarti mencoba mendekati segala sesuatu secara masuk akal, tidak dengan iman ataupun klenik. Dan sistematik berarti menjabarkan hubungan sebab akibat secara jelas untuk memahami sesuatu.
SukaSuka
kebanyakan orang takut ngambil jurusan filsafat di kuliah karena peluang kerja lebih sedikit, salah kalau kita berpikir hidup ini hanya masalah urusan teknis, ketika dunia disibukkan dengan hiruk pikuk mencari uang sebanyak banyaknya, filsafat berusaha mencari sebab sebab yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio… kebanyakan perubahan peradaban terjadi karena adanya filsafat…
SukaSuka
begitulah adanya.. terima kasih sudah berbagi
SukaSuka
Menurut saya, filsafat adalah kemurnian penuh atas kebebasan yang terikat atas aturan yang mutlak tidak teratur tanpa pola! Dan menurut pemahaman saya! Fisafsafat adalah kemungkinanan yang mungkin lebih daripada mungkin! Sederhana jika sudah disana! Terima Kasih 🙏
SukaSuka
Menurut saya, filsafat adalah kemurnian penuh atas kebebasan yang terikat atas aturan yang mutlak tidak teratur tanpa pola! Dan menurut pemahaman saya! Filsafat adalah kemungkinanan yang mungkin lebih daripada mungkin! Sederhana jika sudah disana! Terima Kasih 🙏
SukaSuka
Saya bingung. Bisa dijelaskan lebih jauh?
SukaSuka
Bisa dijelaskan lebih jauh?
SukaSuka
salam kenal pak reza, saya mau bertanya, saya ini puaya cita cita menjdi pablik spicing tapi saya kalau membaca itu iya sebatas baca artinya tidak terserap oleh otak sudah baca iya hilang dan sampai kepak jga jadi sakit , mohon solusinya pak reza
SukaSuka
Bang saya orng yg paling diam diruangan dan plng tdk aktif..alasannya karena saya nda pernah mengerti apa yg dibicarakan dosen.baik dari segi filsafat maupun dri segi ilmu lain..kira kira bang hal apa yg harus saya perbuat tuk bisa mengerti dan berani bercakap..mau blng juga belajar,saya orng yg sering belajar.tapi,nda pernah mengerti isi daripada buku trsbt..saya jga org yg plng suka dgn filsafat.tapi,nda prnh mngerti isinya..langkah langkah apa yg harus saya lakukan bang agar bisa memahaminya? Mohon pencerahannya bang!
SukaSuka
salam kenal juga. Baca satu paragraf sehari. Jika tidak mengerti, ulangi lagi. Cukup satu paragraf sehari. Belajar untuk menyampaikan pendapat di depan cermin setiap hari.
SukaSuka
Terima kasih ya. Coba baca buku perlahan tapi pasti. Jika di kelas tak mengerti, coba ditanyakan. Hindari rasa malu dan gengsi. Mereka menghambat proses belajar. Membaca tulisan2 di website ini bisa membantu anda memahami filsafat lebih dalam.
SukaSuka
Saya mau nanya ” gimana caranya ayam masuk ketelur?”
SukaSuka
Gimana caranya ayam bisa masuk dalam telur?
SukaSuka
silahkan tanya ayam
SukaSuka
silahkan tanya ayam
SukaSuka
Jika seorang filsuf melihat dengan mata kepala dia sendiri bahwa ada manusia yg mempunyai kekuatan super seperti superman, batman dll.,, bagaimana reaksi yg menjadi seorang filsuf ? Terimakasih
SukaSuka
Seberapa pentingkah belajar filsafat di dunia ini ? dan jika kita tidak belajar filsafat apa yang akan terjadi pada dirikita ? terus waktu yang tepat untuk kita belajar filsafat itu kapan ? sejak kecil atau sejak memasuki fase remaja. kan fase remaja itu fase dimana seseorang lagi mencari jati dirinya. terimakasih kaka….
SukaSuka
Seberapa pentingkah belajar filsafat di dunia ini ? dan jika kita tidak belajar filsafat apa yang akan terjadi pada dirikita ? terus waktu yang tepat untuk kita belajar filsafat itu kapan ? sejak kecil atau sejak memasuki fase remaja. kan fase remaja itu fase dimana seseorang lagi mencari jati dirinya. terimakasih kak….
SukaSuka
….
SukaSuka
Arti penting belajar filsafat bisa dilihat di artikel di atas. Sebenarnya, secara alami, manusia adalah filsuf. Namun, sekolah dan masyarakat membuatnya patuh dan tidak kritis. Paling tepat, filsafat diajarkan pada saat remaja. Terima kasih kembali.
SukaSuka
Dalam lslam saja wahyu pertama saja turun berbicara tentang membaca:
Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).
SukaSuka
salam hormat bapak,
saya mohon pendapat bapak; “pada saat kapan dan dimanakah sang(hukum keadilan) tidak bekerja?”
apa penjelasan bapak; mengenai yang tak berawal dan tak berakhir?
terimakasih.
SukaSuka
salam bapak,
saya ingin bertanya: “kapan dan dimanakah, sang (hukum keadilan) itu dikatakan tidak berlaku?
“bagaimanakah penjelasan mengenai yg tak berawal dan tak berakhir itu?”
mhn pencerahan nya bapak, terimakasih.
SukaSuka
Bagaimana mengkritisi diri sendiri yang kecanduan dengan judi?
SukaSuka
Membaca memang penting. Namun, membaca juga harus dilampaui, karena ia masih berada di tingkat konseptual semata. Konsep bisa menjadi penjara yang membawa kita pada kebingungan dan penderitaan.
SukaSuka
Keadilan tak bekerja, ketika orang tak mendapatkan apa yang menjadi haknya, dan orang memperoleh apa yang bukan haknya. Konsep hak ditentukan dengan akal sehat dan pertimbangan kritis. Yang tak berawal dan tak berakhir itu adalah keadaan sebelum pikiran, yakni jati diri sejati kita…
SukaSuka
harus mulai dengan menyadari dorongan2 untuk berjudi. Pikiran dan perasaan yang muncul ketika ingin berjudi. Cukup disadari dan diamati, jangan diikuti.
SukaSuka
tetapi bukankah hitungan keadilan sdh bekerja dlm fase spt itu, bapak?
dlm pemahaman sy segalanya dikenai hukum keadilan yg menyertai. siapapun itu, apapun itu, kapanpun dan bagaimanapun.
keadaan sebelum fikiran ini kah, dimana sang keadilan brgkali justru tdk bekerja?
SukaSuka
Bagaimana mengkritisi diri sendiri yang kecanduan dengan judi?
SukaSuka
Untuk bisa mendapatakan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi kami
SukaSuka
Hukum apa yang anda maksud? Hukum negara dan hukum agama memang ideal. Namun, kenyataan tak pernah bisa sungguh sesuai dengan kedua hukum tersebut. Ini membuat ketidakadilan.
SukaSuka
Disadari dorongan untuk berjudinya, dan jangan diikuti.
SukaSuka
Sangat penting. Jika tidak, kita akan gampang dibohongi oleh politisi, pengusaha maupun agamawan korup yang menyebarkan kekerasan dan intoleransi. Filsafat bisa dimulai pada usia 12 tahun. Fase remaja adalah waktu yang pas untuk mengembangkan sikap kritis dan akal sehat.
SukaSuka
Good thinking bung reza, baru nemu blog anda yg bagus dan satisfying, keep sharing bung. Jarang nemu blog yang pemikirannya sejalan dengan alam saya. Salam hangat, terima kasih.
SukaSuka
Hahaha.. salam hangat kembali. Mari belajar bersama.
SukaSuka
thanks Reza, pemaparan anda logis, padat dan jelas.
SukaSuka
Terima kasih. Semoga terbantu.
SukaSuka
Filsafat ada banyak kekurangan nya dan hasil pemikiran nya banyak yang gak terbuki kebenaran nya. Mana sih teori filsafat yang terbukti kebenaran nya, tolong tunjukkan….Kalau Filsafat itu memang terbukti benar, maka negara Yunani yang menjadi pusat nya filsafat pasti sudah kaya raya, tapi fakta nya, Yunani saat ini sedang bangkrut dan terlilit hutang sekitar 10.000 triliun. Dan negara negara Arab seperti Saudi, Qatar, Dubai, Yordania, yang gak kenal filsafat sama sekali, saat ini menjadi negara negara yang makmur dan kaya raya. Artinya, kebenaran itu bukan ada di filsafat tapi di Quran dan Hadis. Jika suatu negeri penduduk nya adalah orang beriman, maka akan kami turunkan keberkahan dan rezeki dari langit dan bumi. Quran.
SukaSuka
Ini akun hoax ya? Udah ga jaman mas jadi fanatik dan picik. Cari kerjaan lain deh yang lebih bermakna.
SukaDisukai oleh 1 orang
bertindak sesuai alam artinya bertindak sesuai dgn keadaan yg didepan mata kita,ini mkasudnya apa ya pak Reza?, bukankan kita selalu memiliki pilihan untuk bertindak.
belajar untuk mempertanyakan hal” yg sudah dianggap jelas sebelumnya, ini maksudnya apa?, untuk apa kita mempertanyakan hal yg sudah dianggap jelas?
mohon penjelasannya pak Reza terima kasih
SukaSuka
Jika ada orang susah, kita bantu. Ada orang lapar, kita beri makan. Ada orang haus, kita beri minum. Ada ketidakadilan, kita berjuang melawannya. Ini artinya bertindak sesuai dengan keadaan di depan mata.
Kita harus mempertanyakan pola pikir lama yang menindas, seperti rasisme, penindasan perempuan dan moralitas yang lahir ribuan tahun lalu. Ini semua harus dipertanyakan, supaya bisa diperbarui sesuai dengan perkembangan jaman.
terima kasih kembali.
SukaSuka
Bang saya mau belajar filsafat ekonomi dan hukum. Bisa kasih referensi buku apa yg harus saya baca. Terimakasih
SukaSuka
Saya tertarik filsafat setelah melihat bung rocky gerung.. Ternyata filsafat sangat menarik dan manfaat.
SukaSuka
Coba cek buku pertama saya, melampaui negara hukum klasik. Soal filsafat ekonomi, coba browsing tulisan-tulisan B. Herry Priyono. Terima kasih kembali
SukaSuka
Saya justru tidak pernah melihat beliau.
SukaSuka
Yth Bapak Reza,
ada yang bilang bahwa bidang ilmu teologi, hukum dan kedokteran dianggap bukan bagian ilmu filsafat dan tokohnya bukan seorang filsuf? menurut pak Reza bagaimana?
SukaSuka
yang berbicara itu tidak paham sejarah. Tidak usah didengarkan. Salam hangat.
SukaSuka
Saya Pendatang Baru, saya mau belajar Filsafat dan mau memahaminya dengan benar-benar.
Awal yang baik untuk memahami Filsafat itu Bagaimana?
SukaDisukai oleh 1 orang
Halo. Mulai mempertanyakan segala pandangan yang sudah dipegang selama ini. Website ini bisa menjadi tempat yang baik untuk belajar filsafat
SukaSuka
Matur nuwun mas reza buat seluruh buku dan postingannya, juga ebook “tentang manusia” nya.
Semoga anda selalu diberi kesehatan lahir batin. 😊
SukaSuka
terima kasih. Salam hangat
SukaSuka
Salam, saya sebenarnya ingin mempelajari atau ingin mendalami soal logika, apakah ada artikelnya?
SukaSuka
Logika macam apa? Saya tidak mendalami logika, tetapi menggunakannya langsung di dalam tulisan-tulisan saya. Salam.
SukaSuka
Hi pak Reza,
Salam hangat,
Saya tertarik dan ingin mempelajari filfasat untuk beberapa alasan, termasuk yang ada di artikel ini. Jika berkenan, boleh kita komunikasi via email or something ? Dari kemarin saya cari emailnya ga ketemu2. Thank you..
SukaSuka
Boleh. Email saya reza.antonius@gmail.com
SukaSuka
Rumah gue banget paak, tengkyuu
Referensi banget ini buat saya yang selaku peminat filsafat. Walaupun masih pemula hee
“If the only tool you have is a hammer, you tend to see every problem as a nail.”-Abraham Maslow
Filsafat membuat saya tidak menjadi hammer😎
SukaSuka
Terima kasih. Selamat berfilsafat.
SukaSuka
Salam kenal
Pertanyaan pertanyaan seperti mas Reza ungkap diatas , sering menjadi pertanyaan sy sejak kecil, untuk apa sy ada, kenapa sy ada, kenapa Tuhan ada, dari mana asal Tuhan, kenapa ada syurga dan neraka, untuk apa Tuhan memasukan kita kedalam Syurga atau Neraka.
apakah ini semua bisa dijawab dengan Ilmu Filsafat, sy ingin sekali tahu, semoga nanti ada pembahasan tentang itu
Trimakasih mas Reza, senang bergabung dengan Rumah Filsafat
SukaSuka
Filsafat membantu memberikan cara berpikir untuk menjawab beragam pertanyaan tersebut. Ini tentu amat membantu di dalam pencarian. Terima kasih kembali. Selamat berfilsafat.
SukaSuka
Salam kenal bang… iya,, saya setuju nih dengan filsafat. Kerna ia adalah ibu dari setiap materi. Masih anak sekolah bang hehehe…
SukaSuka
sip. Selamat belajar.
SukaSuka
selamat pagi bapak,salam kenal,,
bagaimana cara “meluaskan” cara berpikir orang2 yg baru belajar filsafat?
karena kadang2 karena dari awal kita tidak sadar bahwa pikiran ini sempit,filsafat malah justru menjadi “dogma” baru dengan filsuf2 itu sebagai nabi kita.
mungkin sebagai contoh pernah saya berdiskusi ttg ini dengan teman saya,dan ia hanya mengandalkan kutipan2 para filsuf2 itu,tanpa mengembangkan kerangka pikirannya sendiri,juga tanpa memikirkan relevansi kutipan2 itu di dalam kehidupan sehari2 kita.
seakan2 saya malah sedang berdiskusi dg “pendakwah” daripada seorang “pemikir”.
mohon penjelasannya,mohon maaf kalau saya masih kurang bisa mengutarakan apa yg jadi problem saya.
salam
SukaSuka
Terima kasih. Ini hal yang penting sekali. Biasanya, saya mendalami pemikiran seorang filsuf, lalu memberikan tanggapan kritis padanya. Ini membuat saya tidak jatuh menjadi penyembah pemikiran seorang filsuf.
SukaSuka
Salam hangat pak, saya mahasiswa TI yang kini sedang mengambil Tugas Akhir. Sebelumnya saya sudah baca buku bapak yg berjudul “Bahagia, kenapa tidak?” dan dari situlah saya terinspirasi untuk membuat judul “Sistem pakar untuk menentukan tingkat kebahagiaan”. Lalu saya melihat Indeks Kebahagiaan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Dari situ muncul pertanyaan, apakah tolak ukur kebahagiaan masyarakat kita masih berasal dari materi? adakah kaitan pentingnya pendidikan filsafat dalam sistem akademik untuk mengubah pola pikir masyarakat? terimakasih.. dan mohon do’anya semoga skripsi ini cepat selesai hhe..
SukaSuka
Terima kasih. Kebahagiaan, untuk bisa diukur, harus memiliki beberapa indikator yang bukan hanya sekedar uang. Ada beberapa negara yang sudah menerapkan itu. Silahkan diteliti lebih dalam.
SukaSuka
Saya bingung Mas Reza , saya remaja yang boleh dikatakan saat ini harusnya saya menikmati dunia dengan jalan remaja
Tetapi tidak bagi saya , saya tertarik filsafat berawal dari Aristoteles murid Dari plato , saya masi sangat awam dengan filsafat dan saya membaca komentar dari paling atas smpai bawah saya gapaham bagaimana saya harus membaca karya anda ? Blog anda? sedangkan saya buka rumah filsafat hanya seperti Buku Dunia Sophie , dan link yang mas taruh di post ini itu saya kira dari luar negeri
Barangkali berminat saya ingin bertanya lebih banyak soal filsafat atau yaa berdikusi lah agar saya paham dan sangat yakin untuk menggeluti dunia filsafat ini bagaimana saya harus menghubungi anda?
Salam hangat bung
SukaSuka
saya sangar ingin menekuni filsafat
SukaSuka
Terima kasih. Sebenarnya bisa dimulai dengan membaca website ini. Ada beberapa buku di website ini yang kiranya juga bisa dilihat. Selamat belajar.
SukaSuka
Mau beli buku filsafat untuk pemula apa yah saran yg bagus?
SukaSuka
Buku saya Filsafat dan Sains kiranya bisa membantu.. ada beberapa tawaran lain disini https://rumahfilsafat.com/karya-fakultas-filsafat-unika-widya-mandala-surabaya/
SukaSuka
Halo kak. Saya sekarang duduk di bangku SMA. Sebenarnya sejak kecil saya termasuk orang yang selalu bertanya tanya “mengapa” “bagaimana” “apa manfaatnya” bila saya mendapat hal hal baru. Tetapi mulai menginjak sma, tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan pertanyaan saya sesuai dengan yang saya inginkan. Jadi sekarang saya sering berfikir untuk tidak perlu tau terlalu banyak, cukup ikuti saja aturan aturan yg ada. Tapi setelah saya membaca tulisan di blog ini saya rasa saya tidak perlu mengubah pola fikir saya. Karena ternyata pola fikir saya yang seperti ini bisa digunakan lebih dalam untuk belajar filsafat. Terima kasih kak sudah memberi pencerahan:)).
SukaSuka
Terima kasih sudah berbagi. Terus bertanya. Terus berpikir. Temukan batasmu sendiri. Selamat belajar ya-
SukaSuka
Berfilsafat adalah berpikir radikal (sampai keakar-akarnya), menyeluruh, dan mendasar. Jadi, peran filsafat tidak hanya menjawab pertanyaan yang muncul dalam kehidupan, tetapi justru mempersoalkan jawaban yang diberikan. Maksd dari kata kata itu tuh apa kaa? Ku tidak mengertiii
SukaSuka
Maksudnya, filsafat tidak memberikan jawaban gampangan yang dangkal. Filsafat mencoba mengajukan pertanyaan kritis terhadap jawaban-jawaban yang sudah ada, supaya bisa lebih dalam dan lebih tepat.
SukaSuka
Maksudnya, filsafat tidak memberikan jawaban gampangan yang dangkal. Filsafat mencoba mengajukan pertanyaan kritis terhadap jawaban-jawaban yang sudah ada, supaya bisa lebih dalam dan lebih tepat.
SukaSuka
hm, Mengalir saja…
semakin banyak pengetahuan, sebaiknya juga semakin rajin meminta maaf dan berterimakasih kpd Tuhan.
ehhe…
SukaSuka
Tak perlu meminta maaf atau berterima kasih kepada apapun atau siapapun. Cukup mengalir.
SukaSuka
Terimakasih artikel ini sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas kuliah
SukaSuka
Terima kasih kembali.
SukaSuka
Saya senang belajar filsafat karena bersifat dinamis bukan statis. Dan selama masih hidup akan terus belajar dari berbagai fenomena baik alam, sosial, budaya, politik, ekonomi, teknologi dsb. Kiranya pembimbing yang lebih senior bisa memberikan ilmu dan berbagi pengalaman. Terima kasih
SukaSuka
Terima kasih kembali. Selamat belajar.
SukaSuka
Bang, minta penjelasannya asumsi itu apa? Saya pernah membaca asumsi itu adalah sesuatu yang mendasari konsep, atau teori. Tapi yang saya bingungkan maksudnya gimana? Bisakah sampean memberikan contoh asumsi beserta teori yg lahir dari asumsi tersebut. Mohon penjelasannya bang, salam filsafat hehe
SukaSuka
Asumsi adalah pandangan yang masih harus dibuktikan. Asumsi menjadi dasar untuk pandangan-pandangan lainnya. Misalnya, teori bahwa kita bisa mempercayai manusia lain. Teori ini berpijak pada asumsi, bahwa manusia bisa dipercaya, dan ia adalah mahluk yang baik. JIka manusia adalah mahluk pembohong yang tak dapat dipercaya, maka kita tidak bisa mempercayai manusia lain. Ini contoh sederhana.
SukaSuka
jika kalian ingin tahu jadi apa seorang filsuf itu? kalian bisa jadi dosen filsafat profesor dan sebagainya
SukaSuka
profesi filsuf itu bisa jadi dosen filsafat atau bahkan profesor guru besar seperti al makin
SukaSuka
Banyak kemungkinan
SukaSuka
banyak kemungkinan
SukaSuka
salam kenal
SukaSuka
salam kenal jga
SukaSuka
Bung Reza, sangat menarik dan luar biasa ulasannya meskipun terkadang ‘it doesn’t make sense’, tapi itulah filsafat yang NB memang terkadang membingungkan, sorry to say .. btw. saya sering menyatakan ke mahasiswa calon guru, ”TIDAK PERLU TERLALU TERSIKSA MENCARI JAWABAN DARI PERTANYAAN SISWANYA, TAPI BERSYUKURLAH KARENA SISWANYA MASIH MAU BERTANYA’. Mas Reza, ‘keliru’kah pernyataan ini dari sudut pandang filsafat? Stay healthy. Salam kenal
SukaSuka
Bertanya, dan mencari jawaban yang berpijak pada akal sehat, lalu terbuka pada pertanyaan lagi. Itu proses terus menerus. Itulah inti filsafat dan semangat ilmiah. Salam kenal juga dan thx ya
SukaSuka
Pak, kenapa banyak yang bertanya, bisa kerja apa setelah lulus filsafat?
Kenapa yang dipikirkan adalah “pekerjaan”, bukan apa yang disukai?
Apakah sebelum bapak terjun ke filsafat juga sama?
Apa alasan bapak pilih filsafat? (minta dijawab Jujur ya)
SukaSuka
Itu pertanyaan biasa. Dijawab sejujurnya saja. Saya belajar filsafat, karena suka dan perlu.
SukaSuka
Kalau boleh tau, masalah apa yang anda dapatkan dalam mempelajari filsafat ? terima kasih
SukaSuka
Bagaimana menurut anda jika filsafat itu tidak ada?
SukaSuka
Tidak ada. Belajar filsafat itu petualangan intelektual yang sangat menyenangkan.
SukaSuka
pertanyaan ini lalu juga tidak ada
SukaSuka
Setelah saya lihat ulusan, saran dan masukan dari kakanda kita’ sangat menginspirasi banyak pelajar baik itu dari kalangan muda sampai tua. Tapi jangan lupa setelah mempelajari ilmu-ilmu filsafat, kita juga harus mempelajati ilmu-ilmu padi, dimana padi’ semakin ia berisi semakin ia menunduk. Terimah kasih salam filsafat, terus berkembang.
SukaSuka
Saya yakin filsafat itu timbul dan di pahami setelah adanya kebijaksanaan dan juga berusaha memahami filsafat menghasilkan kebijaksanaan.
Bingungkan?? Begitulah adanya hehehe
SukaSuka
Ilmu padi juga penuh dengan ideologi. Sikap kritis juga diperlukan. SAlam
SukaSuka
hehehe.. hubungan timbal balik ya. Masuk akal
SukaSuka
Apa yang terjadi jika filsafat meredup dan tidak lagi dipelajari secara khusus?
SukaSuka
peradaban hancur
SukaSuka
beberapa tahun lalu saya kesini dan mendapat pencerahan dengan membaca zen ..sekarang mencari jawaban tentang permasalahan baru (batin) kok nemunya disini lagi, trimakasih pak .. ijin saya kutib untuk konten pak
SukaSuka
terus berlatih. Salam
SukaSuka