Di dalam sebuah wawancara oleh Deutsche Welle, Televisi Nasional Jerman, Heinz Bude, pemikir Jerman, diajukan pertanyaan yang singkat namun tajam. Apa lawan dari rasa takut? Jawabnya: Harapan. Mengapa?
Harapan, kata Bude, berpijak pada pemahaman, bahwa keadaan saat ini bukanlah keadaan terakhir. Perubahan ke arah yang lebih baik masih mungkin terjadi. Saat ini, yang mungkin merupakan saat yang menyakitkan, masih bisa dilampaui. Harapan adalah musuh terbesar dari rasa takut, begitu tegas Bude. Lanjutkan membaca Timeo Ergo Sum (Aku Takut, Maka Aku Ada)
Semua orang pasti pernah merasa takut. Saya pernah merasa takut. Anda juga pasti pernah merasa takut. Takut menjadi bagian hidup manusia dari seluruh jaman.
Padahal, rasa takut adalah benda paling jahat di dunia. Ia membuat orang khawatir berlebihan akan hidupnya. Pikirannya kacau. Badannya pun juga ikut sakit.
Orang menderita, karena diterkam rasa takut. Hidupnya bagai di neraka. Orang yang merasa takut juga cenderung jahat pada orang lain. Ia gampang marah, dan gampang berbuat kasar.
Pada tingkat yang lebih tinggi, rasa takut juga menciptakan perang. Kelompok yang satu khawatir, bahwa kelompok lainnya akan menyerang dia. Maka, ia menyerang duluan. Perang pun meletus.
Pada tingkat pribadi, rasa takut menciptakan penyakit jiwa. Deretan penyakit jiwa muncul, karena orang merasa takut. Rasa takut juga mendorong orang berbuat yang aneh-aneh. Pada kasus yang parah, rasa takut mendorong orang untuk melakukan bunuh diri. Lanjutkan membaca Rasa Takut
Dosen di Fakultas Filsafat Unika Widya Mandala Surabaya, sedang di Jerman
“Dibalik segala kekerasan dan kejahatan, ada rasa takut bersembunyi…”
Awal Maret 2015, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, berpidato di depan Konggres Amerika Serikat di Washington. Ia berbicara soal bahaya dari negara Iran yang kemungkinan akan memiliki senjata nuklir dalam waktu dekat. Netanyahu ingin menebar rasa takut di kalangan Konggres Amerika Serikat, supaya AS turun tangan langsung untuk berperang melawan Iran. Ia ingin menyuntikkan rasa takut ke dalam politik luar negeri AS.
Sebagai sebuah negara, AS memang didirikan dari rasa takut terhadap tirani Kerajaan Inggris. Hampir sepanjang sejarahnya, AS hidup sebagai sebuah negara yang dipenuhi kegelisahan dan rasa takut atas musuh dari luar. Pada masa perang dunia kedua, Hitler dan Jerman menjadi musuh. Pada masa perang dingin dan di awal abad 21, Uni Soviet dan kelompok teroris Islam ekstrimis menjadi musuh. Karena rasa takut ini, AS sering terlibat di dalam berbagai perang yang sia-sia.
Politik yang didorong oleh rasa takut juga bukan hal baru di Indonesia. Sejak awal, Indonesia takut akan kembalinya pasukan kolonial Belanda dan Inggris. Seluruh politik Sukarno juga diarahkan untuk menumpas segala bentuk neokolonialisme yang dibawah oleh negara-negara Barat. Pada masa Orde Baru, politik Indonesia didorong oleh rasa takut terhadap komunisme. Jejak-jejaknya masih terasa sampai saat ini.
Kita pun seringkali diselimuti rasa takut. Kita takut akan ketidakpastian masa depan dan keluarga kita. Apakah kita akan sukses di kemudian hari? Apakah kita akan hidup sehat sampai usia tua? Pertanyaan-pertanyaan ini menciptakan harapan sekaligus rasa takut di dalam hidup kita. Lanjutkan membaca Anatomi Rasa Takut