“Mengapa”, “Apa” dan “Bagaimana”?

artyfactory.com
artyfactory.com

Dialektika Pembuatan Keputusan

Oleh Reza A.A Wattimena

Hidup kita diisi dengan berbagai pilihan. Beberapa pilihan bernilai amat penting. Ia menentukan arah hidup kita selanjutnya. Beberapa pilihan lain memberikan dampak besar bagi kehidupan orang banyak.

Di balik pilihan, ada satu kata sakral, yakni kebebasan. Memang, ia kerap kali terselip dibalik untaian hal dan peristiwa. Namun, sesungguhnya, ia tak pernah hilang. Kita hanya perlu menengok ke dalam diri, dan menggunakannya untuk membuat pilihan. Lanjutkan membaca “Mengapa”, “Apa” dan “Bagaimana”?

Tentang Prioritas

d9ee191bbc457aa2d5038fbf11dd0bc0
pinimg.com

Oleh Reza A.A Wattimena

Di dalam hidup, kita diminta membuat pilihan. Kerap kali, pilihan yang tersedia begitu banyak. Kita mengalami kesulitan untuk membuat keputusan. Yang diperlukan disini adalah prioritas, yakni pemahaman mendasar tentang apa yang terpenting, yang terlebih dahulu harus dilakukan.

Prioritas

Hal ini penting tidak hanya untuk pribadi kita, tetapi juga untuk kehidupan bersama. Politik yang bermutu adalah politik yang berfokus pada apa yang terpenting, yakni membangun kehidupan bersama yang didasarkan pada keadilan dan kemakmuran untuk semua. Hal-hal lainnya haruslah mengabdi pada prioritas utama ini. Jika tidak, maka ia harus dilepas. Lanjutkan membaca Tentang Prioritas

Antara Hidup, Kejernihan dan Keputusan

Talking_Hands-1358533360l
absolutearts.com

Oleh Reza A.A Wattimena

Berulang kali saya mendengar keluhan dari keluarga dan teman, bahwa hidup ini sulit. Hidup ini berat untuk dijalani. Jadi orang baik, kita justru hidup miskin dan susah. Jadi koruptor dan pemeras, kita justru bisa kaya dan ternama. Hidup ini tidak adil, begitu kata mereka.

Pandangan semacam ini diperkuat oleh lagu Hidup Adalah Perjuangan yang dinyanyikan oleh grup band Dewa. Hidup dilihat sebagai perjuangan tanpa henti-henti. Banyak penyesalan dan harapan yang patah arang. Apakah seperti itu? Apakah ini pandangan yang sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya? Lanjutkan membaca Antara Hidup, Kejernihan dan Keputusan

Sekali Lagi: Tentang Pikiran Manusia

noupe.com
noupe.com

Oleh Reza A.A Wattimena

Dosen di Fakultas Filsafat Unika Widya Mandala Surabaya, sedang Penelitian PhD di Munich, Jerman

Sewaktu pertama kali datang ke kota Munich di Jerman 3 tahun yang lalu, saya tidak suka kota ini. Orang-orangnya tidak ramah. Mereka bergerak amat cepat, dan tidak peduli dengan orang lain. Suasananya menciptakan kesepian dan rasa tegang.

Namun, setelah tinggal disini beberapa lama, pendapat saya berubah. Orang-orang Munich tetap cuek dan berjalan amat cepat, tetapi itulah budaya dan kebiasaan mereka. Ini tidak baik, dan juga tidak buruk. Dalam banyak aspek, Munich adalah kota yang nyaman sebagai tempat tinggal, dan membangun keluarga.

Jadi, awalnya, saya berpikir A. Dan kemudian, saya berpikir B. Berikutnya, mungkin, saya akan berpikir C. Yang mana yang benar? Bagaimana memahami pikiran yang berubah-ubah ini?

Pikiran Manusia

Kota Munich tetap ada disini dan saat ini. Namun, kesan saya berubah. Pengalaman saya berubah. Kesan dan pengalaman saya pun mempengaruhi sikap hidup saya disini.

Darimana datangnya kesan dan pengalaman? Jawabannya jelas, yakni dari pikiran. Dari mana asal pikiran manusia? Ini pertanyaan menarik yang mendorong para ilmuwan dari berbagai bidang untuk melakukan penelitian. Lanjutkan membaca Sekali Lagi: Tentang Pikiran Manusia

Tentang Keputusan

theinvisibleclose.com
theinvisibleclose.com

Oleh Reza A.A Wattimena

Dosen di Fakultas Filsafat Unika Widya Mandala Surabaya, sedang di Jerman

Hidup kita disusun oleh berbagai keputusan yang telah kita buat. Setiap harinya, kita pun diminta untuk membuat keputusan.  Di sisi lain, keputusan-keputusan kita juga berdampak langsung pada orang lain. Keadaan pikiran dan fisik hidup mereka juga menerima dampak dari keputusan yang kita buat. Pertanyaan yang patut dijawab pada titik ini adalah, bagaimana kita bisa membuat keputusan yang tepat untuk hidup kita, terutama dengan mempertimbangkan keadaan dunia yang semakin hari semakin rumit ini?

Kejernihan

Ada empat hal yang diperlukan, guna membuat keputusan, yakni kejernihan, dialog, keputusan dan kontrol. Kejernihan pikiran adalah kemampuan untuk memahami keadaan apa adanya, lepas dari segala bentuk kotoran yang menutupi pikiran kita, seperti prasangka, ketakutan, kecemasan dan trauma dari peristiwa masa lalu. Pikiran yang kotor ini akan bermuara pada pertimbangan-pertimbangan yang kacau. Ini semua akan mendorong kita membuat keputusan yang salah, yakni keputusan yang menciptakan penderitaan bagi diri kita, maupun orang lain.

Bagaimana cara mencapai kejernihan pikiran semacam ini? Kita harus membersihkan kepala kita dari semua pertimbangan konseptual abstrak, terkait dengan keputusan yang akan kita buat. Kita juga harus melepaskan kepentingan pribadi kita. Hanya dengan begitu, pikiran kita akan menjadi jernih seperti ruang kosong, dan bisa membuat keputusan yang tepat, sesuai dengan keadaan yang ada di depan mata.

Ketika pikiran jernih, maka keadaan akan jelas. Segala hal menjadi jelas dengan sendirinya. Kita tak lagi lagi sibuk pada apa yang kita inginkan, melainkan pada keadaan sesungguhnya. Dengan berpijak pada pengetahuan tentang keadaan sebagaimana adanya, kita bisa menanggapi setiap keadaan dengan tepat. Kita menjadi pribadi yang responsif, yakni berani dan mampu menanggapi segala keadaan yang terjadi apa adanya. Lanjutkan membaca Tentang Keputusan

Kepemimpinan, Keputusan, dan Kejernihan Jiwa

business-strategy-innovation.com

Oleh Reza A.A Wattimena

            Setiap hari kita diminta membuat keputusan. Mulai dari hal kecil, seperti belok kiri atau kanan, sampai hal besar, seperti akan menikah atau tidak, jika ya lalu dengan siapa, kita diminta untuk memutuskan. Kadang banyak hambatan seperti tak cukup waktu, tak cukup data, tak cukup pengetahuan, dan sebagainya. Namun keputusan tetap harus dibuat.

Di dalam membuat keputusan, orang perlu memperhatikan jiwanya. Aspek material seperti sumber daya uang ataupun barang tetap perlu diperhatikan. Namun yang tak kalah penting adalah perhatian pada aspek gerak jiwa, terutama gerak jiwa para pemegang keputusan. Inilah yang sekarang ini kerap terlupakan. Lanjutkan membaca Kepemimpinan, Keputusan, dan Kejernihan Jiwa