Lanjut ke konten

Untuk Dunia yang Sadar dan Bernalar Sehat

Laman

Biodata Pendiri
Karya-karya Kami
Meditasi: Apa, Mengapa dan Bagaimana?
Mengapa “Tidak” Perlu Belajar Filsafat?
Mengapa Perlu Belajar Filsafat?
Rumah Filsafat (dari kita, untuk kita dan oleh kita): Ajakan untuk Bekerja Sama

Berlangganan ke Blog via Email

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabunglah dengan 6.965 pengikut lainnya

Alamat Email:

Cari untuk:

Arsip Tulisan

Arsip Tulisan

Tulisan Sebelumnya

Bunuh “Tuhanmu”, Bunuh “Orang Tuamu”, lalu…. Bunuh “Dirimu” Sendiri
Keadaan Demokrasi Kita
Bisa Mudah, Bisa Sulit, Mau yang Mana?
Kelas Filsafat Komunitas Salihara: Antropologi, Manusia dan Dunia Digital
Penyakit-Penyakit Lama dari “Negara Republik Oligarki” Indonesia
Hasrat akan Penaklukan: Dukkha
Rumah Filsafat: Tshirt Pack Vol 1. 2022
P4 (Pertolongan Pertama pada Penderitaan)
Kemunafikan Membuat Nalar Buntu
Distraksi Sebagai Derita
Hasrat Akan Kehormatan: Dukkha
Hasrat Akan Pengakuan: Dukkha
Musuh Terbesar Semua Agama
Keindahan dari Kesementaraan (Dari Friedrich Nietzsche sampai Taylor Swift)
Murka yang Bermakna
Ketika Difitnah: Sebuah Perspektif Zen
Beginilah (Seharusnya) Sistem Pendidikan Indonesia
Belajar untuk Menderita
Kritik atas Nalar Religius
Yang Terpenting, Namun Terlupakan
Neuro(Z)en: Menjadi Bijaksana secara Ilmiah
Tentang Relasi Manusia dan Alam
Kutukan Homo Corruptus
Keluar dari Perdebatan-perdebatan Hampa
Zen untuk Segala Keadaan dan Segala Jaman
Mengapa Negeri Surga Khatulistiwa Terus Terjebak di Abad Kegelapan?
Alkisah, Sebuah Negeri Terjebak di Abad Kegelapan
Heneng, Hening, Hanung : Dari Dukkha Menuju Bahagia
Tawaran Menjadi Manusia Bahagia dari Reza
Dharma sebelum Drama

12530765883_2e479a5614

Hilltown Families

Bagikan ini:

Facebook
Surat elektronik
Cetak
Pinterest
WhatsApp
Telegram
Pocket
Tumblr
Reddit
Skype
LinkedIn
Twitter

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Diposkan pada Januari 30, 2017Januari 30, 2017Ukuran penuh 500 × 500

Tinggalkan Balasan

Ketikkan komentar di sini...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Email (Alamat takkan pernah dipublikasikan)

Nama

Situs web

You are commenting using your WordPress.com account. ( Logout / Ubah )

You are commenting using your Google account. ( Logout / Ubah )

You are commenting using your Twitter account. ( Logout / Ubah )

You are commenting using your Facebook account. ( Logout / Ubah )

Connecting to %s

Beri tahu saya komentar baru melalui email.

Beritahu saya pos-pos baru lewat surat elektronik.

Δ

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Navigasi pos

Diterbitkan diToleransi dan Revolusi

Ikuti Mengikuti
- Rumah Filsafat
- Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.

Kirim ke Alamat Surat Elektronik Nama Anda Alamat Surel Anda

Batal

Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda!

Cek surel gagal, silahkan coba kembali

Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.

%d blogger menyukai ini: