Jurnal Ilmiah Terbaru: Memahami Pergulatan Dua Kutub Dunia

Cruises to AntarcticaKajian Stratejik atas Konflik Sumber Daya

di Kawasan Antarktika dan Arktik

Oleh Reza A.A Wattimena

Abstrak

Tulisan ini ini memetakan keadaan di Antarktika (Kutub Selatan) dan Arktik (Kutub Utara). Keadaan terkini beserta peluang konflik akan dijabarkan secara umum. Kedua kutub dunia itu kini dipenuhi ketidakpastian, akibatnya melimpahnya sumber daya alam, tegangan militer dan aturan yang tidak jelas. Peluang konflik yang lebih besar pun terbuka lebar. Beberapa jalan keluar juga akan dirumuskan, seperti peningkatan kerja sama ekonomi dan ilmu pengetahuan antara negara-negara terkait.

Kata-kata Kunci: Konflik Sumber Daya, Perjanjian Antarktika, Antarktika Baru, Jalur Sutera Polar

Abstract

This paper maps the situation in Antarctica (South Pole) and Arctic (North Pole). The current situation and opportunities for conflict will be described in general terms. The two poles of the world are now filled with uncertainty, especially because of the abundance of natural resources, military tensions and unclear international policies. Opportunities for greater conflict with global impact are wide open. Some solutions will also be formulated, such as increasing economic and scientific cooperation between related countries in both areas.

Keywords: Resource Conflict, Antarctic Agreement, New Antarctica, Polar Silk Road Lanjutkan membaca Jurnal Ilmiah Terbaru: Memahami Pergulatan Dua Kutub Dunia

Buku Terbaru: Konflik Sumber Daya dan Politik Global

Oleh 

Anak Agung Banyu Perwita

Reza A.A Wattimena 

Buku ini menawarkan analisis atas konflik di berbagai belahan dunia yang disebabkan oleh keberadaan sumber daya, mulai dari konflik sumber daya di Papua, Timur Tengah sampai dengan Kutub Selatan.

Ini adalah buku pertama di Indonesia yang menawarkan analisis semacam ini secara mendalam. Semoga pembaca bisa memahami keadaan dunia yang mempengaruhi hidup kita di Indonesia sekarang ini. Selamat membaca.

Pemesanan 

Publikasi Terbaru: Sumber Daya Alam: Berkah atau Kutuk? Sebuah Pertimbangan Kritis-Stratejik

Oleh Dr. der Phil. Reza A.A Wattimena

PUBLISHED IN ARY SUTA CENTER SERIES ON STRATEGIC
MANAGEMENT JANUARY 2020 VOLUME 48

Abstrak

Tulisan ini merupakan analisis terhadap kaitan antara keberadaan sumber daya alam, konflik dan perdamaian. Di satu sisi, sumber daya alam adalah berkah alam untuk manusia, supaya ia bisa mempertahankan keberadaannya, dan mengembangkan kebudayaannya. Sumber daya alam yang diolah dengan baik bisa membantu terciptanya kemakmuran dan perdamaian yang lestari di suatu masyarakat. Di sisi lain, terutama sejak akhir abad 20, sumber daya alam justru menjadi sumber konflik bersenjata yang melahirkan korban jiwa maupun harta benda yang besar di berbagai belahan dunia. Beberapa unsur yang memicu konflik, sekaligus mendorong perdamaian, terkait dengan sumber daya alam yang ada, akan dibahas di dalam tulisan ini. Tulisan ini mengacu pada penelitian yang dibuat oleh Michael Beevers, sekaligus penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh penulis.

Kata-kata Kunci: Sumber Daya Alam, Kutukan Sumber Daya Alam, Keamanan Lingkungan, Konflik, Perdamaian   Lanjutkan membaca Publikasi Terbaru: Sumber Daya Alam: Berkah atau Kutuk? Sebuah Pertimbangan Kritis-Stratejik

Buku Terbitan Terbaru: Memahami Hubungan Internasional Kontemporer

Oleh Reza A.A Wattimena dan Anak Agung Banyu Perwita

Seorang tokoh politik sekaligus mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Eleanor Roosevelt, pernah berkata. “Tidaklah cukup berbicara tentang perdamaian. Orang harus mempercayainya. Dan percaya pun tidak cukup. Orang harus bekerja mewujudkannya.” Pandangan ini kiranya sejalan dengan isi, maupun alasan ditulisnya buku ini.

Memang, perdamaian adalah sebuah proses panjang. Ia tidak terjadi di dalam satu waktu, namun bergerak di dalam lintasan perubahan sejarah. Ia juga adalah hasil dari sebuah usaha berkelanjutan. Buku ini dapat ditempatkan sebagai sebuah upaya kecil untuk terlibat di dalam usaha mewujudkan perdamaian tersebut. Lanjutkan membaca Buku Terbitan Terbaru: Memahami Hubungan Internasional Kontemporer

Buku Terbaru: To Infinity and Beyond, Cosmopolitanism in International Relations

Penulis

Reza A.A Wattimena

Anak Agung Banyu Perwita

Penerbit: Ary Suta Center

Bisa didapatkan di

Ary Suta Center
Contact person:
Priska (081370170585)
Nurul (085362026629)
Email: arysutacenter@arysutacenter.com

Forewords 

Ary Suta Center stands for three things, namely building competencies, value creation and increasing competitiveness in Indonesia. Central to these things is the cooperation in scientific researchs and programs with so called people with fair minds and executive intelligence. From this cooperation, the higher level of competitiveness and value creation can be created in order to enhance the innovative capabilities of Indonesian based on good leadership, strategy and critical thinking in various areas of life, namely social-cultural, politics, economics, human relations and education. Lanjutkan membaca Buku Terbaru: To Infinity and Beyond, Cosmopolitanism in International Relations

Artikel Jurnal Ilmiah Terbaru: Critical Analysis on Barry Buzan’s Interpretation of the English School

Critical Analysis on Barry Buzan’s Interpretation of the English School: Perspective of Cosmopolitanism Theory in International Relations

by
Reza A.A Wattimena
Independent Researcher

Diterbitkan di  VOL 11, NO 2 (2017): JURNAL GLOBAL & STRATEGIS, Universitas Airlangga Surabaya

Abstract
English School provides various concepts and methods to understand the contemporary international relations between international entities. The three basic concepts are international system, international society and world society. In his book, Barry Buzan offers his interpretation of the epistemological framework of English School, especially the concept of international society. This writing describes shortly his interpretation and offers critical remarks from the perspective of cosmopolitanism theory, namely the view to see human not just as a member of a certain community, but also as the member of the universe. There are two basic critical remarks on Buzan’s interpretation. The first is anthropocentrism, namely the view that puts human as the (self-appointed) most important creature in the universe. The second is epistemological misunderstanding of classical European philosophy, especially Thomas Hobbes and Niccolo Machiavelli, on the concept of natural condition of human that will inspire the basic notion of classical realism in international system. The basic purpose of this writing is to enrich methodological debate in International Relations as multidisciplinary science.

Keywords: English School, International Relations, International Society, Cosmopolitanism, International System, World Society

Abstrak
English School menyediakan berbagai konsep dan metode untuk memahami hubungan internasional kontemporer di antara berbagai entitas internasional. Tiga konsep dasarnya adalah sistem internasional, masyarakat internasional dan masyarakat dunia. Dalam bukunya, Barry Buzan menawarkan interpretasinya tentang kerangka epistemologis English School , terutama konsep masyarakat internasional. Tulisan ini menjelaskan penafsiran Buzan dan menawarkan pemikiran kritisnya dari perspektif teori kosmopolitanisme, yaitu pandangan yang melihat manusia tidak hanya sebagai anggota komunitas tertentu, tetapi juga sebagai anggota semesta. Terdapat dua dasar pandangan kritis tentang penafsiran Buzan. Pertama adalah antroposentrisme, yaitu pandangan yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang paling penting di alam semesta. Yang kedua adalah kesalahpahaman epistemologis filsafat klasik Eropa, terutama Thomas Hobbes dan Niccolo Machiavelli, mengenai konsep kondisi alami manusia yang akan mengilhami gagasan dasar realisme klasik dalam sistem internasional. Tujuan dasar penulisan ini adalah untuk memperkaya debat metodologis dalam Hubungan Internasional sebagai sains multidisiplin.

Kata-kata kunci: English School, Hubungan Internasional, Masyarakat Internasional, Kosmopolitanisme, Sistem Internasional, Masyarakat Dunia

Naskah lengkap bisa diunduh di link berikut:

https://e-journal.unair.ac.id/JGS/article/view/6066/4221

Artikel Jurnal Ilmiah Terbaru: NARROWING THE GLOBAL GAP

NARROWING THE GLOBAL GAP: ECO-SOCIAL MARKET ECONOMY AS NEW PERSPECTIVE TO DEAL WITH GLOBAL ECONOMIC INEQUALITY AND ECONOMIC INSECURITY IN 21ST CENTURY

Reza A.A Wattimena dan Anak Agung Banyu Perwita

Diterbitkan di Andalas Journal of International Studies (AJIS), Universitas Andalas, Padang

Global economic inequality, namely the economic inequality between various countries and regions, is one of the biggest challenges of 21st century. Thus, it has also become an important issue in economic security. It creates extreme poverty in the face of abundant living in several rich countries and regions. It is also the root of other global problems, such as human trafficking, spreads of slums, diseases, and international network of radicalism, extremism and terrorism. Because of the global scope, the world needs to develop new perspective in combating global economic inequality and its negative consequences. Eco-social market economy, which is developed from the German social theories, can offer such perspective. It balances between two important areas of social life, namely social justice on the one hand, and ecological awareness of the other hand. This paper elaborates the basic notions and implementations of eco-social market economy in global level to overcome the issue of global economic inequality in 21st century as a new perspective in addressing the issue of economic insecurity in our current global economic, political and security interactions.

 

Versi lengkap bisa dilihat di

Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional

 

 

Keamanan Global dan Peran Kita

Igor Morski’s

Oleh Reza A.A Wattimena

Dosen Hubungan Internasional, Universitas Presiden, Cikarang

Kamis, 23 Maret 2017, adalah hari gelap bagi kota Mosul, Irak. Kota itu mengalami pemboman besar-besaran dari Koalisi AS selama lebih dari tiga hari. Pada hari Jumat, 24 Maret 2017, sudah ada sekitar 150 mayat terkubur reruntuhan bangunan yang terkena bom. Di tempat lain, pada hari Sabtu, 25 Maret, sekitar 80 mayat ditemukan di bangunan lain. Sampai sekarang tidaklah jelas, apakah para korban ini sungguh anggota ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah), atau rakyat sipil biasa.

Serangan koalisi AS itu tidak berhenti. Bahkan, orang-orang yang berusaha menyelamatkan korban reruntuhan berbagai gedung juga ikut terkena bom. Sampai sekarang, sudah ada lebih dari 200 korban. Diantara para korban juga terdapat anak-anak. Lanjutkan membaca Keamanan Global dan Peran Kita

Buku Terbaru: Perspektif, Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan Hubungan antar Bangsa

screenshot-1

Perspektif: Dari Spiritualitas Hidup sampai dengan

Hubungan antar Bangsa

Oleh Reza A.A. Wattimena

Dosen Hubungan Internasional, Universitas Presiden, Cikarang

Pengantar oleh Anak Agung Banyu Perwita

Guru Besar Hubungan Internasional, Universitas Presiden Cikarang

Penerbit: Maharsa

ISBN 978-602-0893-29-7

“Buku yang kini berada di hadapan para pembaca sejatinya
merupakan sebuah upaya olah pikir dan olah rasa dari penulis
untuk memetakan dan menjelaskan beragam aspek, perspektif dan
‘level of analysis’ para individu manusia di dunia ini.”

Anak Agung Banyu Perwita”

“Bisa dibilang, perspektif adalah harta kita yang paling berharga
sebagai manusia di dalam hidup ini. Harta bisa hilang. Keluarga
pun bisa pergi meninggalkan kita. Namun, jika kita hidup dengan
perspektif yang tepat, kita bisa merangkai hidup kita kembali,
walaupun berbagai tantangan datang menghujam.”

Reza A.A Wattimena

Versi cetak bisa hubungi 

Jl. Gabus VII No. 24 – Rt 23/Rw 05, Minomartani
YOGYAKARTA – 55581
Telp. 0818271454
e-mail: penerbitmaharsa@gmail.com

Versi ebook bisa diunduh di link berikut:

978-602-0893-29-7_persppektif_reza_aa_wattimena

“Ruang Hening” untuk Perdamaian Dunia

ed4a957d3cbf1b87b666627e96d4c491Oleh Reza A.A Wattimena

Dosen Hubungan Internasional, Universitas Presiden, Cikarang

Anda mungkin belum sadar, bahwa kita sedang mengalami perang dunia ketiga. Perang yang terjadi di Suriah adalah perang antar bangsa-bangsa, mulai dari Arab Saudi, AS, Russia, Iran, sampai dengan Turki.

Kita tidak sadar akan hal ini, karena konsep kita soal perang dunia amat bersifat eropasentrik. Artinya, kita hanya memahami perang dunia sebagai perang antar negara-negara di Eropa yang melibatkan sekutunya.

Kerusakan dan korban jiwa, akibat perang Suriah, amatlah besar. Dampaknya pun merembet ke berbagai belahan dunia lainnya.

Di hadapan begitu banyak konferensi perdamaian internasional, penelitian-penelitian kajian perdamaian, dan berbagai upaya menjaga perdamaian lainnya, mengapa kita jatuh lagi ke dalam lubang yang sama, yakni perang dan kekerasan yang berkepanjangan? Apa yang bisa kita refleksikan dari semua peristiwa ini? Lanjutkan membaca “Ruang Hening” untuk Perdamaian Dunia

Kanker itu Bernama Kesenjangan Global

fgl2
The Kiss- Read Opium

Oleh Reza A.A Wattimena

Dosen Hubungan Internasional, Universitas Presiden, Cikarang

Berapa gaji presiden direktur sebuah perusahaan swasta menengah di Jakarta? Bandingkan dengan gaji seseorang yang baru saja lulus kuliah.

Anda pasti akan menemukan jarak yang amat besar, apalagi jika anda bekerja di perusahaan multinasional dengan modal raksasa. Banyak orang tidak lagi mempertanyakan hal ini, karena sudah menjadi bagian hidup sehari-hari masyarakat Indonesia.

Di tengah peliknya kompetisi ekonomi nasional, yang kaya semakin kaya, sementara yang miskin justru semakin miskin. Terciptalah kesenjangan sosial yang amat besar antara si kaya dan si miskin.

Yang satu sibuk memikirkan mau nongkrong di mall mana nanti malam. Yang lain sibuk memikirkan mau makan apa nanti malam. Lanjutkan membaca Kanker itu Bernama Kesenjangan Global

Politik di Abad Kegelapan

1934e23f0c7383386b1bf9cdcca4e886Oleh Reza A.A Wattimena

Tampaknya, kita hidup di abad kegelapan. Di dalam abad ini, kesempitan berpikir menjadi semangat jaman (Zeitgeist).

Beragam fenomena menggiring kita menuju abad ini, mulai dari perang tak berkesudahan di Timur Tengah, politik yang semakin semerawut di Indonesia, gunjang ganjing di Uni Eropa, dan terpilihnya para politikus fasistik di AS. Amerika selatan pun menyaksikan jatuhnya berbagai pemerintahan pro rakyat, dan bangkitnya pemerintahan sayap kanan yang tak peduli pada keadilan sosial.

Abad Kegelapan

Kata abad kegelapan (dark age) diambil dari upaya untuk menjelaskan apa yang terjadi di Eropa, setelah kekaisaran Romawi Barat jatuh. Kemiskinan, kebodohan dan fanatisme berkembang biak, seperti anak kelinci.

Ada empat hal yang kiranya menjadi ciri dari abad kegelapan di awal abad 21 ini. Pertama, irasionalitas menjadi menu sehari-hari di dalam politik dunia. Lanjutkan membaca Politik di Abad Kegelapan

Belajarlah Sampai Ke Skandinavia

Kari-Lise Alexander Tutt'At@
Kari-Lise Alexander

Oleh Reza A.A Wattimena

Peneliti, Tinggal di Jakarta

Pepatah lama mengatakan, bahwa kita harus belajar sampai negeri Cina. Tentu, banyak sekali yang bisa dipelajari disana, mulai dari seni sampai dengan politik.

Namun, ada region yang jauh lebih menarik untuk dikaji sekarang ini. Prestasinya di tingkat nasional maupun internasional amat diperhitungkan di awal abad 21 ini.

Letaknya sedikit lebih jauh dari Cina, tepatnya di Eropa Utara. Mereka adalah negara-negara Skandinavia, yakni Norwegia, Finlandia, Swedia dan Denmark. Lanjutkan membaca Belajarlah Sampai Ke Skandinavia