Oleh Reza A.A Wattimena
Juni 2022, agama kematian itu membuat masalah lagi. Ia membuat onar di ibu kota Jakarta. Ia membuat resah seluruh nusantara. Ia menganggu kemajuan kita sebagai bangsa.
Agama kematian yang bodoh dan dangkal itu berani menantang Pancasila. Ia juga berani menantang agama dan kearifan nusantara. Ia mesti disikat habis, sampai ke akar. Penegak hukum harus tegas, dan pendidikan maupun hidup beragama di Indonesia harus dirombak total, sampai ke akar.
Mau sampai kapan kita membiarkan agama kematian membuat masalah? Mau sampai kapan keluhuran budaya leluhur diinjak-injak oleh agama kematian? Mau sampai kapan lingkungan sosial kita dirusak oleh ibadah agama kematian yang merusak kedamaian masyarakat? Mau sampai kapan kita bodoh, dan membiarkan perempuan Indonesia dikurung dari ujung kepala sampai ujung kaki?
Akar Penyebab
Ada empat hal yang penting diperhatikan. Pertama, agama kematian adalah agama pembuat onar. Ia datang dari tanah asing yang gersang dan kejam. Mengapa kita mengambilnya menjadi agama kita? Karena kita bodoh, tak ada alasan lain.
Agama leluhur nusantara jauh lebih luhur dan unggul. Pancasila jauh lebih sakti dan adil. Hanya kebodohan dan kedunguanlah yang membuat kita terus memeluk agama kematian. Mau sampai kapan, kita terus menjadi bangsa bodoh?
Dua, agama kematian tersebar, karena mutu pendidikan kita rendah. Kita tidak melatih bangsa kita untuk berpikir kritis. Kita juga tidak melatih bangsa kita untuk berpikir rasional, serta sistematik. Akibatnya, kebodohan dan agama kematian tersebar luas di Indonesia.
Tiga, politik kita juga korup. Ketidakadilan merajalela. Banyak rakyat hidup di dalam kemiskinan. Sementara, para pemimpinnya kaya raya dari merampok uang rakyat.
Politik yang korup membuat rakyat marah. Karena bodoh, mereka pun memeluk agama kematian. Keadaan makin kacau. Indonesia bisa runtuh.
Empat, politik yang korup juga menciptakan pemerintah yang pengecut. Pelanggaran didiamkan, karena kepentingan politik. Pelanggaran diabaikan, karena tekanan politik. Akhirnya, masyarakat tak memiliki rasa hormat terhadap hukum. Tanpa kekuatan hukum yang adil, demokrasi hanya menciptakan kerusuhan.
Indonesia Raya
Indonesia hanya dapat maju, jika menyingkirkan agama kematian. Hanya itu satu-satunya jalan. Indonesia baru sungguh bisa menjadi Indonesia raya. Pancasila berjaya, dan agama leluhur kembali menyebar di seluruh nusantara. Tiga hal perlu dilakukan.
Pertama, seluruh sistem dan isi pendidikan Indonesia harus dirombak total. Yang terpenting adalah, bahwa agama harus diajarkan secara rasional dan kritis. Akal sehat dan kesadaran diri harus menjadi unsur utama kehidupan beragama di Indonesia. Hanya dengan begini, agama kematian bisa dibasmi sampai ke akar.
Dua, pemerintah harus tegas membasmi agama kematian sampai ke akar. Ini tidak bisa ditunda lagi. Agama kematian sudah lama menjadi pembuat masalah di Indonesia. Agama kematianlah yang menjadi perintang utama menuju Indonesia raya.
Tiga, untuk sungguh melenyapkan agama kematian, maka keadilan sosial harus menjadi kenyataan di Indonesia. Ia tidak boleh hanya menjadi sila yang terabaikan. Ia harus menjadi kenyataan sehari-hari bangsa ini. Lenyapnya agama kematian sampai ke akar harus terjadi bersamaan dengan lenyapnya kemiskinan di bumi nusantara ini.
Agama kematian sudah lama menjadi duri di dalam daging bangsa. Ia dimanfaatkan para penjajah dari Eropa untuk menghancurkan kerajaan-kerajaan perkasa di nusantara. Ia memperbodoh rakyat, dan menindas perempuan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Mau sampai kapan kita memelihara agama yang sudah membusuk ini?
Taruhannya terlalu besar. Kita bisa menjadi negara gagal yang menyiksa dan mempermiskin rakyatnya sendiri. Mari keluar dari kebodohan yang kita buat sendiri. Sudah terlalu lama.
===
Rumah Filsafat kini bertopang pada Crowdfunding, yakni pendanaan dari publik yang terbuka luas dengan jumlah yang sebebasnya. Dana bisa ditransfer ke rekening pribadi saya: Rekening BCA (Bank Central Asia) 0885100231 atas nama Reza Alexander Antonius. Lebih lengkapnya lihat di https://rumahfilsafat.com/rumah-filsafat-dari-kita-untuk-kita-dan-oleh-kita-ajakan-untuk-bekerja-sama/
Waw, ini tulisan keras juga ya. Tapi setuju.
SukaSuka
setuju sekali dengan penerangan di atas.
hanya dgn “agama kematian dimanfaat kan negara penjajah eropah……” , saya tidak begitu sepandang.
sewaktu saya masih di indonesia tidak ada/ tidak merasa ada agama kematian.
baru lah setelah orde baru runtuh, dengan mulai nya “demokrasi”, tumbuh benih2 sesat, yang di pupuk dengan segala macam racun dunia.
negara penjajah sudah lama pergi, diganti dengan penghasut dari “jurusan” lain, yg menganggap “mendukung demokrasi”, tapi malah merusak negara, di mana pun negara tsb campur tangan.
jalan keluar dari agama kematian yg berhubungan erat dengan kebodohan tak terbatas, ialah system pendidikan dan pengetahuan umum yg mesti di perbaharui dan di pertimbangkan masak2.
es ist alles ausdruck des bewusstsein !!
was nun ??
gruss aus der ferne !
SukaSuka
Luar biasa Om Reza…
SukaSuka
Semua agama berbicara tentang kematian hanya orang dungu yang tidak mati
SukaSuka
Selamat datang hai penganut agama kematian. Kapan anda pulang ke tanah anda yang gersang?
SukaSuka
Begitulah keadaannya… salam hangat
SukaSuka
VOC masuk dengan mengadu domba. Agama dimainkan untuk memecah belah. Begitulah. Salam hangat
SukaDisukai oleh 1 orang
Terima kasih
SukaSuka
Saling follow yuk
SukaSuka
Utusan damai di kemelut perang: Peran Zending dalam perang Toba. Temuan Prof. Uli Kozok. Kepercayaan leluhur yang telah runtuh di tanah Nusantara.
SukaSuka
kenapa identitasnya prural pancasila, tapi isinya zonk… gak abis thinking.. jadi pancasila disini cuma simbol doang
SukaSuka
mantap bung
SukaSuka
Agama kematiaan adalah alat bagi oligarki sipil setelah runtuhnya oligarki panglima (orba) yang membuat masyarakat menjadi cacat logika dengan asumsi berita agama kematian yang setiap hari menjadi konsumsi sehari hari di balik isu isu pemerintah kita yg blunder.
SukaSuka
Begitulah yang terjadi.
SukaSuka
Thx bung
SukaSuka
Tepat sekali. Terima kasih
SukaSuka
saya melihat agana mirip sebuah program atau file komputer …yang ketika program itu ” corrupt” tidak menjadi aplikabel.
corrupt terjadi karena tidak dikenalkan secara utuh.
tidak utuh karena dikenalkan dari satu sisi keilmuan saja, misal sebagai ilmu hukum, pemikiran, politik saja.
yang mana baru dikenal setelah agama ada
awalnya agama itu diperkenalkan utuh kepada manusia. setelah itu manusia mengelolanya menjadi disiplin disiplin ilmu..menjadi hukum, pemikiran, politik,
seiring waktu manusia cenderung hanya melihat dari satu sisi saja.Jarang yang bisa melihat secara utuh..
jadi menurut saya apa yang disebut sebagai agama kematian itu tidak ada. hanya kegagalan dalam menyampaikan agama itu secara utuh. yang berakibat tidak menjadi aplikabel.
SukaSuka
Bisa juga dilihat begitu. Kegagalan mendalami agama secara utuh menjadikan sebuah agama sebagai agama kematian. Terima kasih sudah berbagi.
SukaSuka