Mari kita mulai dengan judul buku ini. Protopia adalah kemajuan secara bertahap. Kata ini dibedakan dari Utopia, yang berarti tanpa-tempat. Utopia menghendaki perubahan besar dalam waktu singkat untuk mewujudkan sebuah visi yang besar dan luhur. Protopia adalah proses bertekun dalam kompleksitas hidup, dan berusaha melampaui berbagai tantangan secara perlahan, namun pasti.
Philosophia adalah filsafat. Ia terdiri dari dua kata, yakni philo yang berarti pecinta, dan sophia yang berarti kebijaksanaan. Maka, filsafat, secara harafiah, dapat diartikan sebagai pecinta kebijaksanaan. Yang menjadi ciri unik filsafat adalah penggunaan akal budi secara murni, tanpa mengacu pada iman atau agama dalam bentuk apapun.
Bagaimana jika kedua kata ini, yakni protopia philosophia, digabungkan menjadi satu kata, seperti judul buku ini? Artinya sederhana, yakni upaya untuk maju secara bertahap dengan menggunakan filsafat. Di dalam buku ini, filsafat dilihat sebagai pencerahan-pencerahan kecil yang mewarnai kehidupan manusia, mulai dari diri pribadi sampai dengan politik internasional. Artinya, filsafat bergerak dari dan memberikan warna pada „konteks“ tertentu di dalam hidup manusia.
Di Indonesia, buku ini bisa dilihat sebagai kelanjutan dari dua buku lainnya. Yang pertama adalah karya saya sendiri yang berjudul “Filsafat sebagai Revolusi Hidup”. Yang kedua adalah karya dari guru saya, Franz Magnis-Suseno, yang berjudul “Berfilsafat dari Konteks”. Keduanya adalah karya yang berbicara tentang filsafat yang bergerak dari konteks. Namun kini, di dalam buku ini, filsafat berbicara pada perkembangan konteks abad 21, serta beragam kemungkinan baru yang lahir di dalamnya.
Akhir kata, buku ini ditujukan untuk para peminat sekaligus praktisi filsafat, ilmu politik dan hubungan internasional yang tersebar di Indonesia. Ia menawarkan wawasan sekaligus langkah strategis untuk menciptakan kebaikan di berbagai tingkat kehidupan manusia, baik pribadi, politik maupun di tingkat internasional. Terima kasih atas semua pihak yang telah memungkinkan lahirnya buku ini. Selamat membaca, dan semoga bisa berkembang secara bertahap menuju kebaikan bersama filsafat: protopia philosophia.
Bisa dibeli di https://shop.kanisiusmedia.co.id/detail?id=1019001058
Atau menghubungi Tri dari marketing Kanisius 081229783906
Bisa juga di https://www.berdikaribook.red/protopia-philosophia-berfilsafat-secara-kontekstual.html
penerangan bberapa “begriffe”
dgn kata2 jitu. maju setapak, tapi pasti !!
terima kasih !
banya salam !
SukaSuka
Buku yang bagus untuk di baca , protopia ala kevin kelly dan fhilosophia ala mas Reza dimana melahirkan sebuah dekonstruksi atas utopia dan distopia , semoga mampu merubah distopia orwellian yang sedang merasuk pemikiran para korporatokrasi dan tehnokrasi saat ini , semoga sukses dan lancar
Tabya pun
SukaSuka
Sudah saya baca sampai selesai.
Perkenalkan pak Reza, saya Raynaldie, seorang dari pulau sulawesi yang berlangganan postingan situs bapak ini.
Terima kasih banyak telah berbagi ilmu kepada kami yang awam filsafat pak. Sedikit perkenalan ringkas, saya adalah seorang mahasiswa Farmasi yang sedari dulu suka filsafat secara bidang ilmu, dan bahkan jauh sebelum saya kenal kata filsafat, rupanya saya & kawan-kawan nongkrong saya sudah sering berfilsafat di tongkrongan, secara intens & kadang ekstrim dalam artian nyeleneh.
Tetapi saya sangat tertarik untuk mempelajari Filsafat ini secara sistematis, dan saya terbiasa untuk mempelajari sesuatu itu dari umum ke khusus, misalkan dari manusia secara biologis, kemudian dari biologis tadi mengarah ke susunan kimia penyusun biologis tadi, kemudian ke fisika dari proses-proses kimia & biologis tadi..
Terdengar Protopia bagi saya
Maksud saya meninggalkan komentar ini pak, yaitu meminta kesediaan bapak kiranya memberikan saran kepada saya terkait pembelajaran filsafat secara sistematis semisal perumpamaan diatas. Saya sudah menemukan rupanya ada 4 pendekatan belajar filsafat diantaranya pendekatan secara Historis, kemudian pendekatan Aliran, kemudian pendekatan lewat tokoh, dan terakhir pendekatan filsafat secara sistematis seperti yang diajarkan di bangku-bangku perkuliahan (Seputar trio Epistemologi Aksiologi Ontologi)
Saya penasaran, apakah ada semacam buku/kuliah metode pembelajaran filsafat yang berbasis sejarah bidang-bidang filsafat (kosmologi, pendidikan, politik, agama, dsb) kemudian turun ke macam-macam aliran di bidang-bidang tadi (misalkan aliran dalam filsafat pendidikan), kemudian turun ke tokoh-tokohnya, hingga membahas sejarah perkembangan aliran tersebut ketika membahas tokohnya.
Mohon maaf kalo terlalu panjang atau terlalu muluk muluk pertanyaan saya pak. Kebetulan saya sedang iseng-iseng bikin buku novel terkait filsafat secara sistematik, semacam karya Joostein Gardner, tapi membedakan diri dari beliau (bukan dari perspektif sejarah yang terkesan acak bagi saya, melainkan lebih holistik dan runut, protopia)
Sekian, terimakasih banyak pak Reza, sangat saya hargai kerutinan anda membagikan ilmu…
Salam.
SukaSuka
Bagaimana?
Bagaimana caranya? Cukup pejamkan mata, rasakan sensasi di tubuh, tarik nafas, dan ketika mengeluarkan napas, katakan, “Aku mengampuni semua emosi negatif di dalam diriku. Hening sejenak dan rasakan sensasi di tubuh.
SukaSuka
Terima kasih kembali. Tertarik membeli? Salam hangat
SukaSuka
Terima kasih atas penjelasannya. Salam hangat selalu.
SukaSuka
Terima kasih sekali sudah berbagi disini. Saya sarankan mulai dari pendekatan sejarah melalui tokoh. Anda akan mendapatkan gambaran besar pergulatan pemikiran filosofis sepanjang sejarah. Buku sejarah filsafat tulisan Kees Bertens bisa membantu. Sukses juga dengan novelnya. Itu ide yang sangat baik sekali. Selamat belajar.
SukaDisukai oleh 1 orang
Itu metode meditasi welas asih. Pas untuk beberapa orang. Salam hangat.
SukaSuka