
Oleh Reza A.A Wattimena
Peneliti, Tinggal di Jakarta
Revolusi industri keempat menghantam dunia. Dunia digital merangsek masuk ke kehidupan banyak orang. Tak heran, orang lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya (online), daripada berhubungan langsung dengan manusia-manusia di dunia nyata. Hal ini membawa banyak dampak, mulai dari berkurangnya rasa solidaritas atas warga, sikap tak peduli satu sama lain yang terus meningkat, sampai dengan depresi mendalam, karena kecanduan hidup di dunia maya.
Orang pun mengalami penderitaan mendalam. Sebagai pelarian, mereka lari ke berbagai hal, mulai dari perilaku konsumtif, narkoba, seks tanpa arah sampai dengan bunuh diri. Tradisi tidak lagi mampu memberikan makna dan pegangan moral bagi hidup manusia. Krisis identitas pun melanda secara global di berbagai belahan dunia. Di titik ini, Zen, sebagai salah satu aliran Filsafat Timur yang berkembang di Asia Timur, kiranya bisa memberikan tiga butir pencerahan.
Pertama, Zen mengajarkan kita untuk memiliki „pikiran yang tidak mengecek“ (Don’t Check Mind). Artinya, apapun yang dilakukan, kita perlu melakukannya, tanpa mengecek, analisis ataupun spekulasi apapun. Ketika makan, ya makan. Ketika berjalan, yah berjalan. Jika dilakukan dari saat ke saat, “pikiran yang tidak mengecek” ini akan melahirkan kejernihan dan kedamaian.
Dua, Zen juga mengajarkan kita untuk memliki “pikiran tanpa halangan” (No Hindrance Mind). Artinya, ketika kita berpikir, kita perlu berpikir sepenuh hati, tanpa halangan. Ketika takut datang, ya sekedar takut. Ketika marah datang, ya sekedar marah. Pikiran lalu bisa digunakan untuk beragam keperluan, guna menanggapi berbagai keadaan yang terjadi.
Tiga, dua bentuk pikiran di atas haruslah memiliki arah yang jelas. Di dalam tradisi Zen, arah (direction) adalah sesuatu yang amat penting, yakni menolong semua mahluk yang membutuhkan. Arah ini diterjemahkan ke upaya untuk memahami keadaan sekitar, dan berusaha terlibat untuk membuatnya menjadi lebih baik. Ketika “pikiran yang tidak mengecek” dan “pikiran tanpa halangan” terarah untuk menolong semua mahluk, maka orang akan memiliki kejernihan, ketajaman dan kedamaian yang besar di dalam hidupnya, serta siap terlibat untuk melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik.
Tiga hal di atas juga membuat orang sadar akan jati dirinya dari saat ke saat. Orang tidak terjebak pada pikiran ataupun emosi yang bersifat sementara. Kesadarannya pun berkembang dari saat ke saat yang akan menghantarkannya pada kejernihan dan kedamaian. Apapun keadaan di luar, termasuk revolusi industri keempat, kebingungan dan penderitaan tidak lagi menjadi halangan untuk mewujudkan yang bermutu.
Revolusi industri keempat tidak harus menciptakan kebingungan dan penderitaan, jika orang menekuni jalan Zen. Sebaliknya, revolusi industri keempat justru bisa menjadi peluang besar untuk mendorong perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Teknologi informasi, komunikasi dan transportasi yang berkembang amat cepat merupakan alat yang sangat kuat untuk menyebarkan pesan-pesan pencerahan di tingkat global. Jadi, tunggu apa lagi?
“revolusi industrie ke 4” membawa banya kemajuan, tetapi juga membawa “bencana” dalam kehidupan , yg tidak bisa diperhitungkan effek nya. bisa jadi dalam keputus asaan dan hilang pikiran, hilang arah manusia sangat mudah lari ke agama dan condong ke arah fundamental. mereka umpan kejahatan dalam bentuk “sok suci dan tekun ibadah”.
zen dan aliran 2 spiritual lain adalah jalan yg sangat baik untuk mengatasi problem2, yg tidak terlihat bagaimana jadi nya.
bukan hanya itu saja, zen suatu metodik / cara untuk benar2 menikmati hidup, menikmati nirwana dalam masa hidup, seperti yg benar2 di ajar kan oleh segala bentuk agama.
harap pandangan saya tidak disalah pahamkan. untuk menjelaskan pengalaman zen tidak bisa tergambar dengan kata2 melulu.
semoga peminat membuat langkah pertama untuk memulai nya.
banya salam !!
SukaSuka
Mantap…
Kita pasti dapat berfikir dan kita pasti dapat memberikan pencerahan dan ide-ide bagi orang banyak..
Kebanyakan orang banyak membaca di dunia maya dibanding di dunia sosial untuk berinteaksi dsb..
SukaSuka
Coba kalau tradisi zen ini diimplemtasikan dlm dunia pendidikan juga, sya yakin pendidikan tdk mandek sprti yg trjadi di skolah-skolah yg dipaksa oleh kemendikbut untuk menerapakn k13 tujuanya adalah gerakan literasi dgn membaca, yang absurnya pendidik hanya menyuru peserta didik utk membaca sejatinya pendidik trsbut tdk ikut membaca dia hanya menyuru (sambil memegang hp seiring dgn revolusi ke3) ini pendidikan mau dikemanakan? (suara dri Flores)
SukaSuka
terima kasih sharingnya. Saya setuju. Apa 2 aliran spiritual lain?
SukaSuka
iya.. itulah dampak dunia digital bagi hidup manusia.. tumbuh sikap tak peduli yang mudah sekali mengundang perpecahan
SukaSuka
begitulah. Dunia pendidikan Indonesia memang terpuruk, dan tak ada usaha nyata untuk memperbaikinya..
SukaSuka
salah ketik bukan “aliran 2 spiritual lainnya”, tetapi “aliran2 spiritual lainnya”(semua aliran spiritual).
banya salam.
SukaSuka
setelah membaca berulang2 thema2 disini dan semua komentar ingin sekali saya utarakan, halangan hidup terbesar adalah kesombongan, kebanggaan dan tingkah laku sok2an(bisa juga kalimat terachir dirubah, dgn makna yg sama).
“sangat nikmat” mengamati dalam kehidupan sehari2 3halangan besar diatas, kita tidak perlu hiburan lain.
“dikalangan tertentu “kita bisa bertukar pikiran dgn terbuka, menyelesaikan segala macam kesulitan blak2an. kita lihat hasil nya, dgn senyum dan respekt hidup dari saat ke saat.
mengapa manusia dalam hidup bikin susah sendiri ???
banyak salam dari seberang !!
SukaSuka
Menurut saya, teknologi itu tergantung dari pemakainya, jika dipakai untuk kebaikan maka akan berbuah baik. Dan sebaliknya…
SukaSuka
Dunia Maya yang populer sekarang ini memang semakin mengatakan kaum remaja, dengan dunia Maya seseorang remaja akan meninggalkan kewajiban untuk beribadah kepada Allah, apalagi sebagai seorang pelajar, sering kali lupa akan tugasnya sebagai pelajar. Memang dalam hal ini dunia Maya banyak memberikan efek negatif bagi pemikiran seseorang, maka sebab itu harus ada perspektif untuk memberhentikan hal ini terjadi berlarut-larut, dalam hal ini sangat setuju atas penerapan empat hal tersebut
SukaSuka
Zen arti sebenarNya adalah sadar pada saat ini yang kita lakukan. Begitu pula dengan kesadaran /pikir yang sulit di atur, dimana Pikiran adalah Pelopor. Pikiran tidak segampang orang berkata makan saat makan… membaca sadar membaca… pikiran sangatlah liar… Jadi Zen/ kesadaran harus dilatih tidak cara lain adalah Meditasi. sebenarNya istilah Zen boleh dikatakan Meditasi. Meditasi seharus dilakukan setiap manusia, cuma jarang yg mau melakukan karena perlu konsentrasi yg gampang2x namun sulit… Jadi haruslah dilatih..
SukaSuka
ooo begitu.. verstanden. Salam..
SukaSuka
karena manusia mencintai penderitaan.. itu memang paradoksnya..
SukaSuka
sepakat..
SukaSuka
itu memang dampak negatif dari dunia maya. Dampak positifnya juga banyak. Kita harus kritis di dalam memilah.
SukaSuka
Itu salah satu unsur zen. Yang penting memang memahami jati diri asali manusia. True self is non self.. itu sudah selalu jernih terlihat disini dan saat ini..
SukaSuka