Zen dari Amarah

5fbc247f934d28911a63b616ccdf8914

Oleh Reza A.A Wattimena

2006, pagi hari, saya berkendara motor di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Tiba-tiba, ada satu sepeda motor menyalip saya dari kiri. Saya kaget. Yang mengendarai adalah seorang pemuda dengan seorang perempuan yang membonceng di belakangnya.

Tak beberapa lama, hal serupa terjadi. Ternyata, pengendara motor yang sama yang melakukannya. Ia menyalip dari sebelah kiri dengan kecepatan sangat tinggi, sehingga membuat saya kaget. Kemarahan saya meluap. Lanjutkan membaca Zen dari Amarah

Memahami Kemarahan

Oleh Reza A.A Wattimena

Jantung berdetak keras. Kepala terasa sakit. Seluruh badan menegang. Jika mungkin, ingin sekali rasanya berteriak.

Pada puncaknya, orang lupa diri. Semua kesadaran lenyap. Itulah kemarahan. Gejalanya menyakitkan. Namun, ia tak dapat begitu saja dihindarkan. Lanjutkan membaca Memahami Kemarahan