ISBN: 978-979-21-2940-3
Penerbit: Kanisius Yogyakarta
Kerja sama dengan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Daftar Isi
Prakata
Oleh: M. Mukhtasar Syamsuddin
Kebenaran dan Metodologi Penelitian Filsafat: Sebuah Tinjauan Epistemologi
Oleh: P. HARDONO HADI
Metodologi Penelitian Filsafat
Oleh : Toeti Heraty Noerhadi
Metode Penelitian Filsafat: Belajar dari Filsuf Alfred N. Whitehead
Oleh: J. Sudarminta
Penelitian pada Bidang Ilmu Filsafat: Perbandingan Usulan Penelitian
Oleh : Anton Bakker
Metode Filsafat dalam Tinjauan Ilmu Agama
Oleh : M. Amin Abdullah
Metoda Pengertian dan Antropologi Filsafat
Oleh : S. Takdir Alisjahbana
Metode Refleksi Metodologis Merleau-Ponty
Oleh: M. Mukhtasar Syamsuddin
Berbagai Bentuk Metode Berfilsafat: Sebuah Tinjauan Historis Sistematis Dari Masa Yunani Kunosampai Posmodernisme
Oleh: Reza A.A Wattimena
PRAKATA
Hubungan antara konsep-konsep metodologi dan metode dalam penelitian filsafat senantiasa membingungkan. Sering dijumpai seseorang menuliskan atau menggunakan istilah ‘metodologi’, sementara apa yang ia kerjakan dalam aktivitas penelitiannya sebetulnya menggambarkan metode. Sejatinya hal ini tidak perlu terjadi, lantaran jalinan sistemik yang berlangsung dalam baik perkembangan ilmu maupun aktivitas keilmuan, metodologi selalu lebih dahulu dan lebih fundamental sifatnya, jika dibandingkan dengan metode.
Metodologi menyediakan dasar bagi metode. Logika atas posisi metodologis seorang peneliti dapat digambarkan dengan menjelaskan pandangan peneliti yang bersangkutan terhadap sifat dasar kenyataan. Posisi metodologis kaum positivis , misalnya, berbeda dengan kaum fenomenologis. Bagi kaum positivis, fakta adalah sumber yang menghadirkan obyek. Sedangkan bagi kaum fenomenologis, dunia sebagai fakta (setidak-tidaknya dunia yang dieksplorasi) merupakan suatu makna yang dibangun secara intersubyektif.
Persoalan lain yang seringkali dijumpai adalah ketatnya pembagian metode kualitatif dan kuantitatif dalam dunia penelitian. Pembagian ini tidak perlu membingungkan, sebab dalam sebuah penelitian bidang filsafat, metode kualitatif dan kuantitaf dapat digunakan secara bersama dan dalam tahap kegiatan penelitian yang sama. Pada suatu kegiatan penelitian, observasi misalnya, harus disikapi sebagai metode fundamental dalam pengumpulan data. Melalui observasi, baik langsung maupun tidak langsung, peneliti dalam bidang filsafat dapat mengumpulkan hasil observasi pribadinya dari responden. Model-model ini mungkin dengan sendirinya sudah memiliki struktur tertentu. Namun ketika peneliti melakukan pengumpulan data, peneliti dapat memunculkan struktur tersebut dari proses analisis filsafat yang akan dilakukan.
Fenomena membingungkan seperti tadi, menyeruak kembali ketika rancangan penerbitan buku ajar ini dipersiapkan. Bedanya, kebingungan kali ini dialami dalam menentukan judul buku; apakah “Metodologi Penelitian Filsafat” ataukah “Metode Penelitian Filsafat”. Jadi bukan lantaran adanya kesalahkaprahan dalam memahami posisi metodologi dan metode, atau karena adanya ikatan ketat dalam dikotomi metodis penelitian kuantitatif dan kualitatif, tetapi karena bahan-bahan yang dikumpulkan bersumber dari artikel-artikel yang memang bertaut dengan metodologi pada satu bagian dan metode pada bagian yang lain. Demikian juga obyek material yang disasar dalam masing-masing artikel cukup bervariasi, dari corak kualitatif sampai kuantitatif.
Al hasil buku ajar ini terbit dengan judul “Metodologi Penelitian Filsafat”, walaupun beberapa tulisan mengangkat “metode” dalam uraiannya. Alasan pertama, tentu karena secara paradigmatik, metodologi dipahami sebagai ilmu tentang metode yang jika coba dikaitkan dengan penelitian, maka dalam wacana filsafat, metodologi termasuk salah satu bagian pokok kajian, setidak-tidaknya dalam epistemologi dan filsafat ilmu pengetahuan. Alasan kedua dan tidak kalah pentingnya untuk dikemukakan adalah sebagian besar artikel dalam buku ajar ini bersumber dari makalah-makalah yang pernah dipresentasikan dalam sebuah simposium nasional bertema “Metodologi Penelitian Filsafat” yang diselenggarakan oleh Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada pada 29-30 Juni 1991di Yogyakarta.
Sesungguhnya, makalah-makalah simposium nasional itu bervariasi, dalam arti tidak seluruhnya berkaitan dengan metodologi penelitian filsafat saja, namun merambah ke wilayah penelitian agama, sosial, dan bahkan bidang ilmu alam. Untuk memenuhi relevansi dan keperluan khusus penerbitan buku ajar ini, maka sengaja dipilihkan makalah-makalah yang mengurai metodologi dan metode penelitian bidang ilmu filsafat. Hal lain, yaitu untuk memperluas horizon metodologis dalam dunia penelitian filsafat itu. Dalam buku ajar ini ditambahkan dua artikel yang tidak bersumber dari simposium nasional di atas. Kedua artikel dimaksud, secara langsung berhubungan dengan “Metode Berfilsafat” yang masing-masing ditulis oleh Reza A.A. Wattimena dengan judul “Berbagai Bentuk Metode Berfilsafat: Sebuah Tinjauan Historis Sistematis dari Masa Yunani Kuno sampai Posmodernisme” dan oleh Mukhtasar Syamsuddin dengan judul “Metode Refleksi Fenomenologis Merleau-Ponty”.
Akhirnya, diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mengijinkan makalah yang telah dipresentasikan pada simposium nasional tahun 1991 untuk diterbitkan melalui buku ajar ini. Demikian juga, tidak luput diucapkan terima kasih kepada Pimpinan Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta , Fakultas Filsafat Widya Mandala, Surabaya, serta penerbit percetakan Kanisius, Yogyakarta yang telah bersama-sama mengupayakan penerbitan buku ajar ini, yang sekaligus dapat menunjukkan jalinan kerjasama institusional dan komitmen kedua lembaga dalam mengembangkan pendidikan filsafat secara umum dan metodologi penelitian filsafat secara khusus di Indonesia.
Mukhtasar Syamsuddin
Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Anda bisa mendapatkan buku ini di Fakultas Filsafat UNIKA
Widya Mandala Surabaya (http://filsafat.wima.ac.id/),
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
(http://filsafat.ugm.ac.id/), dan Penerbit Kanisius
Yogyakarta (email: neno@kanisiusmedia.com)