
Oleh Reza A.A Wattimena
Dosen di Fakultas Filsafat Unika Widya Mandala, Surabaya, sedang di München, Jerman
Apa yang sama dari musik rock, Stand-Up Comedy dan filsafat? Ketiganya digemari banyak orang, mulai dari usia muda sampai tua. Bahkan, di salah satu video youtube, kita bisa menyaksikan anak balita menari-nari dengan gembira, ketika mendengar lagu Enter Sandman dari Metallica. Sewaktu di Jakarta dulu, saya pernah menyaksikan ibu-ibu yang mengenakan Jilbab melakukan head bang (menggoyangkan kepala), ketika mendengar konser Metallica.
Stand-Up Comedy berkembang pesat baru-baru ini di Indonesia. Yang pertama menyiarkan adalah Kompas TV, lalu diikuti oleh siaran televisi lainnya. Orang dari beragam usia menikmati dan bahkan ikut menjadi stand up komedian, atau komik, mulai dari anak SD sampai dengan seniman senior sekelas Sujiwo Tedjo. Di AS dan negara-negara Eropa, Stand-Up Comedy memiliki sejarah yang lumayan panjang, sejak dari abad 19.
Di sisi lain, filsafat adalah ilmu tentang segalanya. Ia adalah sebuah tindakan berpikir secara teratur, guna mendapatkan pengetahuan tentang dunia. Keteraturan itulah yang menjadi amat penting di dalam filsafat. Di dalam sejarah, filsafat adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan. Saya berpikir, musik rock, Stand-Up Comedy dan filsafat memiliki jiwa dan tujuan yang sama. Lanjutkan membaca Musik Rock, Stand-Up Comedy dan Filsafat