
Oleh Reza A.A Wattimena
Ada hal menarik di abad 21 terkait dengan para pembunuh massal. Mereka menulis sebuah manifesto.
Di masa lalu, pembunuh massal, dan pembunuh berseri, bertindak, karena mereka menderita trauma. Mereka tidak sehat secara mental.
Di abad 21, terutama belakangan ini, pembunuh massal bertindak, karena ideologi. Mereka memiliki pandangan sempit tertentu tentang kenyataan, dan ingin menyebarkan ketakutan, guna mewujudkan pandangan itu.
Rasisme Esensialis
Seperti dicatat oleh David Brooks, pelaku pembunuhan massal di New Zealand dan Amerika Serikat menulis sebuah manifesto. Mereka memuji keberagaman budaya dan ras di dunia, serta tidak ingin itu semua bercampur baur. (Brooks, 2019) Lanjutkan membaca Antipluralisme di Abad 21