
Oleh Reza A.A Wattimena
Salah satu tema yang menjadi perhatian banyak orang di dunia sekarang ini adalah kaitan antara iman dan nalar. Iman kerap kali dipandang sebagai kepercayaan buta. Sementara, nalar dianggap sebagai bagian dari diri manusia yang sama sekali tak terkait dengan iman. Pemisahan semacam ini tidak hanya salah dalam level pikiran dan pengetahuan, tetapi juga bisa membawa petaka besar, seperti konflik dan perang.
Ketika dua hal itu dipisahkan, lalu kita seolah mendapat dua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan manusiawi yang selalu muncul di kepala kita, seperti darimana asal kita, kemana kita akan pergi, setelah kita mati, dan sebagainya. Jawaban yang mana yang benar? Ini tentu menciptakan banyak kebingungan. Tentang ini, saya rasa, kita perlu belajar dari Thomas Aquinas, terutama di dalam bukunya yang berjudul Summa theologica, atau Kumpulan dari Teologi.
Buku tersebut adalah salah satu buku terpenting di dalam Filsafat Abad Pertengahan Eropa yang ditulis sekitar tahun 1266-1273.1 Thomas Aquinas, penulisnya, hidup dari 1224 sampai dengan 1274. Masa ini dianggap sebagai masa keemasan dari Filsafat Skolastik Abad Pertengahan yang amat kuat mengakar di dalam tradisi Kristiani. Lanjutkan membaca Thomas Aquinas dan Summa Theologiae