Dibunuh oleh Fiksi?

Oleh Reza A.A Wattimena

Peneliti, Tinggal di Jakarta

Senang rasanya melihat toko buku begitu ramai dikunjungi orang. Pun jika menjadi konsumtif, orang lebih baik berbelanja buku, daripada sekedar makan enak, atau membeli barang yang tak dibutuhkan. Buku membuka wawasan, sekaligus menjadi hiburan sehat di kala waktu luang. Namun, ada satu gejala yang menarik perhatian.

Deretan buku fiksi, terutama dalam bentuk novel, begitu banyak. Sementara, buku-buku lainnya, seperti politik, sejarah, agama maupun bisnis jauh lebih sedikit. Deretan buku komik pun tak kalah banyaknya. Lanjutkan membaca Dibunuh oleh Fiksi?

Tuna Nalar Global

Oleh Reza A.A Wattimena

Peneliti, Tinggal di Jakarta

Tiga negara, yakni Amerika Serikat, Prancis dan Inggris, menyerang Suriah minggu ini. Alasannya: diduga Suriah menggunakan senjata kimia di dalam konflik dalam negeri mereka. Donald Trump, Presiden AS, langsung memerintahkan serangan militer terhadap Suriah dengan dukungan sekutunya, yakni Inggris dan Prancis. Hanya karena dugaan, serangan militer yang menghancurkan kehidupan Suriah, bahkan ketika mereka sedang mengalami konflik internal, dilakukan. Nalar apa yang bekerja disini?

Di dalam hukum internasional, dugaan selalu menuntut penyelidikan, bukan serangan militer. AS punya reputasi buruk soal ini. Perang Korea, Perang Vietnam dan Perang Irak kedua pada 2003 lalu dilakukan atas dugaan yang justru nantinya terbukti salah. Masalahnya, perang semacam ini memakan banyak sekali korban jiwa, harta-benda serta menciptakan penderitaan yang amat besar bagi mereka yang selamat. Ini tentunya tidak bisa dibenarkan. Lanjutkan membaca Tuna Nalar Global