
Zen adalah jalan pembebasan dari penderitaan. Inilah inti utama dari semua jalan spiritual di dunia ini. Zen juga adalah jalan hidup meditatif. Ia adalah sekumpulan metode dan pemahaman untuk melepaskan orang dari cengkeraman penderitaan kehidupan.
Penderitaan muncul karena orang mengira bahwa pikiran dan emosinya adalah kebenaran. Ia dipenjara oleh pikiran dan emosinya sendiri. Penderitaan yang muncul lalu menjadi sangat berat. Tak jarang orang terjebak di dalam berbagai penyakit mental, bahkan melakukan bunuh diri.
Zen mengajak orang untuk memahami inti dari pikiran dan emosi yang mereka punya. Keduanya adalah kosong, sementara, dan bersifat ilusif. Keduanya, yakni pikiran dan emosi, bukanlah kebenaran. Keduanya bukanlah kenyataan.
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Related
Diterbitkan oleh
Reza A.A Wattimena
Pendiri Rumah Filsafat. Peneliti di bidang Filsafat Politik, Filsafat Ilmu dan Kebijaksanaan Timur. Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, Doktor Filsafat dari Hochschule für Philosophie München, Philosophische Fakultät SJ München, Jerman. Beberapa karyanya: Menjadi Pemimpin Sejati (2012), Filsafat Anti Korupsi (2012), Tentang Manusia (2016), Filsafat dan Sains (2008), Zen dan Jalan Pembebasan (2017-2018), Melampaui Negara Hukum Klasik (2007), Demokrasi: Dasar dan Tantangannya (2016), Bahagia, Kenapa Tidak? (2015), Cosmopolitanism in International Relations (2018), Protopia Philosophia (2019), Memahami Hubungan Internasional Kontemporer (20019), Mendidik Manusia (2020), Untuk Semua yang Beragama (2020), Terjatuh Lalu Terbang (2020), Urban Zen (2021), Revolusi Pendidikan (2022), Filsafat untuk Kehidupan (2023), Teori Transformasi Kesadaran (2023) dan berbagai karya lainnya.
Tampilkan semua pos berdasarkan Reza A.A Wattimena