Filsafat: Tunas Baru Surabaya

Copy of Image0693

Filsafat: Tunas Baru Surabaya

Oleh: SUHARTOYO

Mahasiswa Fakultas Filsafat UNIKA Widya Mandala Surabaya

7 Desember 2009 merupakan hari yang bersejarah bagi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya(UKWMS). Berdasarkan SK Dikti Nomor 2334/D/T/2009 telah lahir Fakultas Filsafat. Inilah satu-satunya Fakultas Filsafat yang ada di Surabaya.

Awal perkuliahan mahasiswa berjumlah sembilan orang. Angkatan kedua berjumlah tiga belas orang sebagai mahasiswa regular. Juga ada dari beberapa mereka ikut serta sebagai mahasiswa pendengar.

Kehadiran Fakultas Filsafat sangat dipandang perlu. Karena “Kehidupan kita, semakin lama banyak kehilangan jati diri yang sesungguhnya. Semakin banyak orang yang hidup dalam kebohongan. Mereka perlu pengarahan diri ke arah yang baik, atau untuk pembinaan diri. Dengan kritis reflektif dan kreatif, kita diajak untuk mampu juga membuka selubung-selubung dan topeng kebohongan-kebohongan yang semakin lama semakin menyesatkan kehidupan manusia.” tutur Andreas Ideanov, Mahasiswa Fakultas Filasafat semester dua.

Tentunya, kehadiran Fakultas Filsafat hendak membangun karekteristik manusia. Ada dua tujuan dasar yang diemban. Hal ini telah tertuang jelas di Pedoman Akademik 2010-2011 Fakultas Filsafat Progam Ilmu Filsafat, UKWMS. “Yang pertama adalah kebutuhan akan sumber daya manusia yang mampu berpikir kritis, rasional, membangun konsep yang jelas, memiliki pengetahuan yang mendalam serta kepekaan pada kemanusiaan, mampu menuangkan itu dalam bentuk strategi, dan mampu melaksanakan semua itu secara arif di dalam perilaku hidup sehari-hari.”

Tujuan mendasar kedua adalah, “…Filsafat dibutuhkan untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan menyeluruh sekaligus mendalam tentang kehidupan manusia.”

Di UKWMS, Fakultas Filsafat memiliki keunikan tersendiri. Fakultas ini memiliki dua konsentrasi: Filsafat Agama dan Bisnis. Konsentrasi ini bertujuan membantu masyarakat untuk menganalisa permasalahan global, menggali potensi-potensi lokal guna menghadapi tantangan zaman, mengabdikan diri pada masyarakat, dan bersikap solider terhadap yang lemah dan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Yosef Eko, mahasiswa semester empat, mendapatkan pengalaman menarik, ketika belajar di Fakultas Filsafat. Bagi dia kuliahnya ”Mengasikkan dalam hal otak. Segala sesuatu dirasionalkan termasuk Tuhan. Karena bagaimana mengimani kalau tidak berakal budi. Dengan akal budi kita bisa mempertanggunjawabkan iman. Bahkan sesuatu yang tak kelihatan, Tuhan, bisa dijelaskan secara rasional”.

Yuventius Devi Gawa menambahkan. “Kalau di Surabaya memang cocok dan harus ada (Fakultas Filsafat). Meskipun masyarakat industri, tapi industri harus juga ada Filsafat, maka ada Filsafat Bisnis. Filsafat akan membentuk pemikiran yang lebih modern, terlebih terhadap gaya hidup, yang tidak hanya mengandalkan teknologi, tapi mengandalkan manusia atau mesin. Manusia yang utama.” ungkap mahasiswa Fakultas Filsafat tersebut.

Hal di atas dialami sungguh oleh Devi, selaku Mahasiswa Fakultas Filsafat, 2010. ”Adanya acara-acara diskusi mengispirasi banyak orang. Terutama diskusi bioetik yang nyambung (berhubungan) dengan hidup sehari-hari. Simposium (Seminar Nasional), meskipun sekali tapi Filsafat sangat dekat dengan masalah sehari-hari, contoh, masalah lapindo.” selain itu, ”Filsafat mengembangkan budaya kritis. Berani berbicara, mengungkapkan pendapat tentang diskusi-diskusi yang ada, ketika diperkuliahan.”

Maka Fakultas Filsafat akan membangun iklim akademik yang kritis di UKWMS dan Masyarakat. Besar harapan, fakultas ini akan melahirkan pemikir-pemikir bangsa yang kritis, pengambil keputusan strategis, dan individu professional di dalam bidang-bidang kehidupan yang selalu mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

Tulisan ini diolah dari wawancara dengan beberapa mahasiswa Fakultas Filsafat dan buku “Pedoman Akdemik 2010-2011 Fakultas Filsafat Progam Ilmu Filsafat, Universitas Katolik Widya Mandala.”

Diterbitkan oleh

Reza A.A Wattimena

Pendiri Rumah Filsafat. Pengembang Teori Transformasi Kesadaran dan Teori Tipologi Agama. Peneliti di bidang Filsafat Politik, Filsafat Ilmu dan Kebijaksanaan Timur. Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, Doktor Filsafat dari Hochschule für Philosophie München, Philosophische Fakultät SJ München, Jerman. Beberapa karyanya: Menjadi Pemimpin Sejati (2012), Filsafat Anti Korupsi (2012), Tentang Manusia (2016), Filsafat dan Sains (2008), Zen dan Jalan Pembebasan (2017-2018), Melampaui Negara Hukum Klasik (2007), Demokrasi: Dasar dan Tantangannya (2016), Bahagia, Kenapa Tidak? (2015), Cosmopolitanism in International Relations (2018), Protopia Philosophia (2019), Memahami Hubungan Internasional Kontemporer (20019), Mendidik Manusia (2020), Untuk Semua yang Beragama (2020), Terjatuh Lalu Terbang (2020), Urban Zen (2021), Revolusi Pendidikan (2022), Filsafat untuk Kehidupan (2023), Teori Transformasi Kesadaran (2023), Teori Tipologi Agama (2023) dan berbagai karya lainnya. Rumah Filsafat kini bertopang pada Crowdfunding, yakni pendanaan dari publik yang terbuka luas dengan jumlah yang sebebasnya. Dana bisa ditransfer ke rekening pribadi saya: Rekening BCA (Bank Central Asia) 0885100231 atas nama Reza Alexander Antonius. Lebih lengkapnya lihat di https://rumahfilsafat.com/rumah-filsafat-dari-kita-untuk-kita-dan-oleh-kita-ajakan-untuk-bekerja-sama/

2 tanggapan untuk “Filsafat: Tunas Baru Surabaya”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.