Jurnal Filsafat Terbaru: Pendidikan Filsafat untuk Anak?

Tulisan lama saya, ketika masih mengajar di Unika Widya Mandala Surabaya dulu: 

8e05d9d1c7a2fa5901c0a3a7d7af4ece
pinterest

PENDIDIKAN FILSAFAT UNTUK ANAK?

PENDASARAN, PENERAPAN DAN REFLEKSI KRITIS UNTUK KONTEKS INDONESIA
Reza A.A. Wattimena

Abstrak
Tulisan ini ingin memperlihatkan pentingnya pendidikan filsafat untuk anak di Indonesia. Filsafat disini dilihat sebagai pendidikan nilai sekaligus pendidikan hidup yang amat penting bagi perkembangan kepribadian manusia. Oleh karena itu, pendidikan filsafat harus diberikan sejak usia dini, yakni usia sekolah dasar. Namun, pola mengajar filsafat berbeda dengan pola mengajar ilmu-ilmu lainnya. Ia mengajak orang berpikir sendiri dan menemukan jawaban sendiri atas pertanyaan-pertanyaan hidupnya. Namun, filsafat untuk anak tidak boleh membebani proses belajar anak. Ia juga harus mempertimbangkan konteks kultur lokal yang sebelumnya telah ada di Indonesia.

Lengkapnya bisa dilihat dan diunduh di: https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/12782/9147 

Tulisan lainnya bisa dilihat di 

https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/search/search?simpleQuery=wattimena&searchField=query

 

Dipublikasikan oleh

avatar Tidak diketahui

Reza A.A Wattimena

Pendiri Rumah Filsafat. Pengembang Teori Kesadaran, Agama dan Politik. Peneliti di bidang Filsafat Politik, Filsafat Ilmu dan Kebijaksanaan Timur. Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, Doktor Filsafat dari Hochschule für Philosophie München, Philosophische Fakultät SJ München, Jerman. Beberapa karyanya: Menjadi Pemimpin Sejati (2012), Filsafat Anti Korupsi (2012), Tentang Manusia (2016), Filsafat dan Sains (2008), Zen dan Jalan Pembebasan (2017-2018), Melampaui Negara Hukum Klasik (2007), Demokrasi: Dasar dan Tantangannya (2016), Bahagia, Kenapa Tidak? (2015), Cosmopolitanism in International Relations (2018), Protopia Philosophia (2019), Memahami Hubungan Internasional Kontemporer (20019), Mendidik Manusia (2020), Untuk Semua yang Beragama (2020), Terjatuh Lalu Terbang (2020), Urban Zen (2021), Revolusi Pendidikan (2022), Filsafat untuk Kehidupan (2023), Teori Transformasi Kesadaran (2023), Teori Tipologi Agama (2023), Zendemik (2024), Teori Politik Progresif Inklusif (2024), Kesadaran, Agama dan Politik (2024) dan berbagai karya lainnya. Rumah Filsafat kini bertopang pada Crowdfunding, yakni pendanaan dari publik yang terbuka luas dengan jumlah yang sebebasnya. Dana bisa ditransfer ke rekening pribadi saya: Rekening BCA (Bank Central Asia) 0885100231 atas nama Reza Alexander Antonius. Lebih lengkapnya lihat di https://rumahfilsafat.com/rumah-filsafat-dari-kita-untuk-kita-dan-oleh-kita-ajakan-untuk-bekerja-sama/

2 tanggapan untuk “Jurnal Filsafat Terbaru: Pendidikan Filsafat untuk Anak?”

  1. Terimakasih Bpk utk pos filsafatnya.. Bpk apakah sy bs dapatkan artikel ttg filsafat prosesnya whitehead,, minimal sumber asli Bpk. terimakasih sebelum dan sesudanya Bpk.

    WordPress.com | Reza A.A Wattimena menulis:”Tulisan lama saya, ketika masih mengajar di Unika Widya Mandala Surabaya dulu: PENDIDIKAN FILSAFAT UNTUK ANAK? PENDASARAN, PENERAPAN DAN REFLEKSI KRITIS UNTUK KONTEKS INDONESIAReza A.A. WattimenaAbstrakTulisan ini ingin memperlihatkan pentingnya pe” | | Tanggapi pos ini dengan menuliskannya di atas garis ini |

    | | |

    | Pos baru pada Rumah Filsafat | |

    | | | | Jurnal Filsafat Terbaru: Pendidikan Filsafat untuk Anak? by Reza A.A Wattimena |

    Tulisan lama saya, ketika masih mengajar di Unika Widya Mandala Surabaya dulu: pinterestPENDIDIKAN FILSAFAT UNTUK ANAK? PENDASARAN, PENERAPAN DAN REFLEKSI KRITIS UNTUK KONTEKS INDONESIA Reza A.A. WattimenaAbstrak Tulisan ini ingin memperlihatkan pentingnya pendidikan filsafat untuk anak di Indonesia. Filsafat disini dilihat sebagai pendidikan nilai sekaligus pendidikan hidup yang amat penting bagi perkembangan kepribadian manusia. Oleh karena itu, pendidikan filsafat harus diberikan sejak usia dini, yakni usia sekolah dasar. Namun, pola mengajar filsafat berbeda dengan pola mengajar ilmu-ilmu lainnya. Ia mengajak orang berpikir sendiri dan menemukan jawaban sendiri atas pertanyaan-pertanyaan hidupnya. Namun, filsafat untuk anak tidak boleh membebani proses belajar anak. Ia juga harus mempertimbangkan konteks kultur lokal yang sebelumnya telah ada di Indonesia.Lengkapnya bisa dilihat dan diunduh di: https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/12782/9147 Tulisan lainnya bisa dilihat di https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/search/search?simpleQuery=wattimena&searchField=query  Reza A.A Wattimena | Oktober 18, 2016 pukul 10.16 | Tag: anak, filsafat, pendidikan | Kategori: Uncategorized | URL: http://wp.me/p5zWh-17V | Komentar |    Lihat semua komentar |

    |

    |

    | Berhenti berlangganan dari agar tidak lagi menerima pos dari Rumah Filsafat. Ubah pengaturan email Anda di Kelola Langganan. Sulit mengeklik? Salin dan rekatkan URL ini ke peramban Anda: https://rumahfilsafat.com/2016/10/18/jurnal-filsafat-terbaru-pendidikan-filsafat-untuk-anak/ |

    |

    | |

    |

    | Terima kasih telah mengudara bersama WordPress.com |

    |

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.