Tentang Tubuh Manusia

Oleh Reza A.A Wattimena

Tubuh. Pagi itu, tema tersebut menjadi tema diskusi saya dengan F. Budi Hardiman, guru dan teman diskusi saya. Ia sedang melakukan penelitian mendalam soal itu. Filsafat menjadi pisau bedah intelektualnya.

Di dalam filsafat, tubuh kerap dipinggirkan. Tubuh dianggap sebagai penjara jiwa. Itulah kiranya pandangan terkenal dari Plato, seorang filsuf besar dari masa Yunani Kuno. Pandangan tersebut menempel erat di dalam tradisi Yudeo-Kristiani-Islam, dan terus bertahan di masa sekarang.

Di dalam pandangan ini, tubuh dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan jahat. Maka, ia harus ditertibkan, bahkan dilenyapkan, dengan menggunakan akal budi. Jiwa dan roh dianggap sebagai sesuatu yang lebih luhur. Lewat filsafat dan agama, jiwa dan roh terus mendapatkan tempat yang istimewa.

Filsafat Eropa agak berubah arah di dalam pemikiran Maurice Merleau-Ponty. Ia lahir dari berkarya di Perancis pada abad 20 lalu. Baginya, tubuh bukanlah penjara jiwa, maupun sumber segala kejahatan. Tubuh adalah cara manusia mendunia. Dengan tubuhnya, manusia menyentuh dan hidup di dunia.

Merleau-Ponty menjauh dari tradisi Yudeo-Kristiani-Islam. Ia juga menjauh dari tradisi Buddhis kuno yang membenci tubuh sebagai sumber kotoran batin yang membuat manusia menderita. Pendekatan Merleau-Ponty adalah pendekatan yang bersifat fenomenologis. Fenomenologi hendak kembali ke obyek penelitian sebagaimana adanya (Zurück zu den Sachen Selbst), yakni sebagaimana obyek itu tampil ke dalam kesadaran manusia.

Jadi, di dalam filsafat Eropa, ada dua pandangan besar tentang tubuh manusia. Yang pertama melihat tubuh sebagai sumber kejahatan maupun kelemahan manusia. Yang kedua melihat tubuh sebagai alat persentuhan dengan dunia secara keseluruhan. Beragam aliran filsafat berkembang dari dua pandangan tersebut.

Sains modern pun juga cenderung meremehkan tubuh. Manusia disempitkan semata menjadi tubuh belaka, tanpa jiwa ataupun roh. Tubuh pun dilihat sebagai obyek belaka untuk kepentingan eksperimen maupun penelitian. Tubuh, dengan kata lain, telah mengalami reifikasi (Verdinglichung).

Di Asia, tubuh dipahami dengan cara berbeda. Tentu, ada banyak aliran filsafat yang berkembang di Asia. Namun, secara umum, tubuh tidak dibedakan dengan jiwa, ataupun roh, sebagaimana terjadi di dalam filsafat dan teologi Eropa. Semua unsur manusia adalah tubuh, atau yang disebut sebagai Kosha.

Kosha adalah lapisan-lapisan tubuh manusia. Ada lima lapisan yang saling terhubung satu sama lain. Apa yang disebut sebagai jiwa dan roh juga, dalam pandangan ini, adalah tubuh manusia. Pandangan ini ditemukan di dalam teks klasik di India sekitar 600 tahun sebelum Masehi.

Pandangan tentang tubuh ini bukanlah sekedar teori belaka. Di dalam filsafat Asia, pemahaman selalu tertuju pada pembebasan, yakni pembebasan dari penderitaan yang berakar pada ketidaktahuan manusia. Dengan menyentuh tubuh terdalam manusia, orang akan menemukan kebahagiaan tanpa syarat. Ia akan terbebas dari pengetahuan konseptual yang menyediakan pemahaman yang salah tentang kehidupan.

Tubuh paling luar disebut sebagai Annamaya-kosha. Ini adalah tubuh fisik manusia hasil dari makanan dan minuman yang ia santap. Jenis makanan dan minuman yang disantap pun menentukan bentuk maupun kesehatan tubuh fisik ini. Di abad 21, tubuh ini sungguh menjadi perhatian manusia, terutama dengan perkembangan kesadaran akan pentingnya olahraga serta keindahan tubuh.

Lebih dalam, atau tingkat kedua, adalah Pranamaya-kosha. Ini adalah tubuh energi kehidupan (pranic body). Ia terkait dengan nafas sekaligus suasana hati seseorang. Tubuh fisik bisa sehat, tetapi tanpa energi, orang bisa merasa lelah dan tak berdaya menjalani hidupnya.

Yang ketiga adalah Manomaya-kosha. Disinilah pikiran dan emosi terjadi. Persepsi juga terkandung disini. Bisa juga dikatakan, bahwa ini adalah tubuh batin (body mind), dimana seluruh aktivitas batin manusia terjadi.

Lebih dalam dari itu adalah Vijnanamaya-kosha. Ini disebut juga sebagai tubuh kesadaran (awareness body), dimana kebijaksanaan yang bersifat intuitif berada. Dalam arti ini, kebijaksanaan berarti kemampuan melihat kenyataan sebagaimana adanya, lepas dari kerangka pikiran yang sudah ada sebelumnya. Di dalam tubuh kesadaran ini, kemampuan manusia mengamati pikiran dan emosi yang datang dan pergi bercokol.

Yang terdalam adalah Anandamaya-kosha. Ini disebut juga sebagai tubuh kebahagiaan murni (bliss body). Tidak ada kata yang sungguh tepat untuk menggambarkan tubuh ini, karena ia sepenuhnya kosong dan penuh kenikmatan. Ini adalah jati diri asli dari manusia, dan juga dari segala yang ada. Ia sudah sempurna sebagaimana adanya.

Jadi, dari sudut pandang filsafat Asia, tidak ada jiwa ataupun roh. Yang ada adalah tubuh dengan lima lapisan yang saling terhubung satu sama lain. Mereka adalah tubuh fisik, tubuh energi, tubuh batin, tubuh kesadaran dan tubuh kebahagiaan murni. Akar pandangan ini memang dari India, namun ada beberapa variasi juga di tradisi Asia lainnya. Pemahaman akan tubuh manusia semacam ini adalah bagian untuk latihan menuju pembebasan.

Ada latihan bertahap untuk ini, misalnya dimulai dengan mengamati obyek netral tertentu, seperti nafas, sensasi tubuh, suara dan sebagainya. Tujuannya adalah menciptakan ketenangan batin, sehingga orang bisa melihat kenyataan sebagaimana adanya, termasuk kelima lapisan tubuh yang ia punya. Penderitaan pun dipahami dengan tepat, yakni sebagai gejala kesadaran yang bersifat sementara belaka.

Ada latihan yang bersifat langsung, misalnya di dalam tradisi Zen, Mahamudra dan Dzogchen. Intinya adalah melihat langsung hakekat dari batin manusia (Das Wesenschau, seeing the nature of the mind). Hakekat tersebut berada sebelum nama dan sebelum pikiran. Ia bersifat kosong, sadar dan tak terbatas. Disini, orang diajak untuk langsung menyentuh Anandamaya-kosha.

Pembebasan akan melepaskan kita dari penderitaan yang berakar pada kebodohan kita (human ignorance). Mutu kehidupan kita menjadi lebih baik. Kita pun akan menjadi manusia yang lebih baik, yakni lebih sadar dan mampu menggunakan akal sehat. Dengan pemahaman ini, kita bisa memahami tubuh, dan juga soal kesehatan manusia, secara menyeluruh. Tata dunia yang lebih baik pun menjadi mungkin tercipta.

===

Rumah Filsafat kini bertopang pada Crowdfunding, yakni pendanaan dari publik yang terbuka luas dengan jumlah yang sebebasnya. Dana bisa ditransfer ke rekening pribadi saya: Rekening BCA (Bank Central Asia) 0885100231 atas nama Reza Alexander Antonius. Lebih lengkapnya lihat  https://rumahfilsafat.com/rumah-filsafat-dari-kita-untuk-kita-dan-oleh-kita-ajakan-untuk-bekerja-sama/ 

           

Dipublikasikan oleh

avatar Tidak diketahui

Reza A.A Wattimena

Pendiri Rumah Filsafat. Pengembang Teori Kesadaran, Agama dan Politik. Peneliti di bidang Filsafat Politik, Filsafat Ilmu dan Kebijaksanaan Timur. Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, Doktor Filsafat dari Hochschule für Philosophie München, Philosophische Fakultät SJ München, Jerman. Beberapa karyanya: Menjadi Pemimpin Sejati (2012), Filsafat Anti Korupsi (2012), Tentang Manusia (2016), Filsafat dan Sains (2008), Zen dan Jalan Pembebasan (2017-2018), Melampaui Negara Hukum Klasik (2007), Demokrasi: Dasar dan Tantangannya (2016), Bahagia, Kenapa Tidak? (2015), Cosmopolitanism in International Relations (2018), Protopia Philosophia (2019), Memahami Hubungan Internasional Kontemporer (20019), Mendidik Manusia (2020), Untuk Semua yang Beragama (2020), Terjatuh Lalu Terbang (2020), Urban Zen (2021), Revolusi Pendidikan (2022), Filsafat untuk Kehidupan (2023), Teori Transformasi Kesadaran (2023), Teori Tipologi Agama (2023), Zendemik (2024), Teori Politik Progresif Inklusif (2024), Kesadaran, Agama dan Politik (2024) dan berbagai karya lainnya. Rumah Filsafat kini bertopang pada Crowdfunding, yakni pendanaan dari publik yang terbuka luas dengan jumlah yang sebebasnya. Dana bisa ditransfer ke rekening pribadi saya: Rekening BCA (Bank Central Asia) 0885100231 atas nama Reza Alexander Antonius. Lebih lengkapnya lihat di https://rumahfilsafat.com/rumah-filsafat-dari-kita-untuk-kita-dan-oleh-kita-ajakan-untuk-bekerja-sama/

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.