Publikasi Ilmiah Terbaru: Apakah Kecerdasan Buatan Memiliki Kesadaran?

Apakah Kecerdasan Buatan Memiliki Kesadaran? Memahami Kaitan Antara Kecerdasan Buatan, Konsep Diri dan Kesadaran Moral

Reza A.A Wattimena[1]

DITERBITKAN DI THE ARY SUTA CENTER SERIES ON STRATEGIC MANAGEMENT Oktober 2025 VOLUME 71

Abstrak

Tulisan ini hendak membahas kaitan antara kecerdasan buatan, kesadaran diri dan moralitas. Kesadaran diri terkait dengan konsep diri, dan moralitas terkait dengan kesadaran moral yang memungkinkan entitas bertanggung jawab atas keputusan maupun tindakannya. Awalnya, tulisan ini membahas soal kecerdasan buatan. Lalu, tulisan ini akan mencoba menjawab, apakah kecerdasan buatan memiliki jenis kesadaran tertentu? Tema terpentingnya terkait kaitan antara kesadaran moral dan kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan tidak (belum?) memiliki kesadaran reflektif transendental yang memungkinankan ia sadar sebagai pelaku dari keputusan maupun tindakannya. Namun, kecerdasan buatan, dalam perkembangannya di pertengahan 2024 ini, bisa dianggap memiliki kesadaran minimal yang membuatnya mampu membangun hubungan dengan lingkungan sekitarnya.

Kata-kata Kunci: Kecerdasan Buatan, Kesadaran Diri Minimal, Konsep Diri, Kesadaran Diri sebagai Pribadi, Kesadaran Diri sebagai Pelaku, Moralitas

[1] Pendiri Rumah Filsafat. Pengembang Teori Transformasi Kesadaran, Teori Tipologi Agama, Teori Politik Progresif Inklusif dan Etika Natural Empiris. Teori terbarunya adalah Epistemologi Pembebasan.

Silahkan diunduh: Jurnal Reza, Kesadaran dan Kecerdasan Buatan

Dipublikasikan oleh

avatar Tidak diketahui

Reza A.A Wattimena

Pendiri Rumah Filsafat. Pengembang Teori Kesadaran, Agama dan Politik. Peneliti di bidang Filsafat Politik, Filsafat Ilmu dan Kebijaksanaan Timur. Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, Doktor Filsafat dari Hochschule für Philosophie München, Philosophische Fakultät SJ München, Jerman. Beberapa karyanya: Menjadi Pemimpin Sejati (2012), Filsafat Anti Korupsi (2012), Tentang Manusia (2016), Filsafat dan Sains (2008), Zen dan Jalan Pembebasan (2017-2018), Melampaui Negara Hukum Klasik (2007), Demokrasi: Dasar dan Tantangannya (2016), Bahagia, Kenapa Tidak? (2015), Cosmopolitanism in International Relations (2018), Protopia Philosophia (2019), Memahami Hubungan Internasional Kontemporer (20019), Mendidik Manusia (2020), Untuk Semua yang Beragama (2020), Terjatuh Lalu Terbang (2020), Urban Zen (2021), Revolusi Pendidikan (2022), Filsafat untuk Kehidupan (2023), Teori Transformasi Kesadaran (2023), Teori Tipologi Agama (2023), Zendemik (2024), Teori Politik Progresif Inklusif (2024), Kesadaran, Agama dan Politik (2024) dan berbagai karya lainnya. Rumah Filsafat kini bertopang pada Crowdfunding, yakni pendanaan dari publik yang terbuka luas dengan jumlah yang sebebasnya. Dana bisa ditransfer ke rekening pribadi saya: Rekening BCA (Bank Central Asia) 0885100231 atas nama Reza Alexander Antonius. Lebih lengkapnya lihat di https://rumahfilsafat.com/rumah-filsafat-dari-kita-untuk-kita-dan-oleh-kita-ajakan-untuk-bekerja-sama/

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.