
Pengantar: Hujan Rintik, Angin Berhembus
Hujan rintik-rintik. Angin berhembus dingin. Cuaca sejuk menikam Jakarta, Desember 2024. Lalu lintas dipenuhi pengendara motor mengenakan jas hujan.
Badan saya terasa lelah. Tidur terasa tak nyenyak semalam. Namun, batin terasa tenang. Ada ingatan masa lalu yang berkunjung, namun mereka tak menyakiti.
Saat ini, jari saya menyentuh keyboard notebook. Ada lagu-lagu Natal terdengar di kejauhan. Secangkir coklat panas baru selesai diteguk. Pantat pun mulai terasa pegal, karena terlalu lama duduk.
Batin saya memantulkan semua sebagaimana adanya. Ada hujan. Ada angin. Ada notebok dan secangkir coklat panas. Semua sudah sempurna sebagaimana adanya. Tak perlu ditambahkan apapun.
Batin saya juga menampung semuanya. Ada keributan, karena knalpot motor yang mengaum. Ada makian dari konflik antar pengendara Jakarta. Semua adalah bagian dari batin saya yang meluas, bagaikan ruang sadar yang tak mengenal batas.
Inilah jantung hati Zen. Ia sebelum konsep, bahasa dan pikiran. Ia adalah kenyataan yang disadari sebagaimana adanya. Tak lebih dan tak kurang.
Sebelum konsep, batin menjadi luas dan jernih. Ada ketenangan di dalamnya. Ada cinta kasih sejati yang berpijak pada pemahaman yang tepat tentang kenyataan sebagaimana adanya. Di jaman yang semakin rumit serta menyakitkan ini, Zen adalah udara segar yang memberi kelegaan dan kebahagiaan dengan cara-cara yang sederhana serta cantik.

Buku ini mengupas segala hal tentang Zen, mulai dari sejarah, konsep dasar sampai dengan penerapan dalam keseharian. Ia adalah kumpulan dari semua buku saya tentang Zen. Ada empat buku, yakni Dengarkanlah: Zen, Pandangan Hidup Timur dan Jalan Pembebasan (2017), Melihat ke Dalam: Zen dan Hidup yang Meditatif (2018), Urban Zen: Tawaran Kejernihan untuk Manusia Modern (2021) dan Zendemik: Refleksi Zen di masa Pandemik (2024).
Saya tidak lagi menerbitkan buku versi cetak. Ada dua alasan mendasar. Pertama, proses penerbitan menjadi terlalu lama. Begitu banyak politik dan tipu muslihat yang mesti dimainkan. Alasan kedua adalah penghematan kertas dan pengurangan sampah. Ini adalah perhatian sederhana terhadap lingkungan hidup yang adalah diri kita juga.
Buku ini dibuat tanpa daftar isi. Silahkan membaca dengan cara yang paling cocok untuk anda. Anda bisa menikmati dari awal, atau melompat ke tengah, guna menemukan pencerahan. Semoga terbantu.
Reza A.A Wattimena
Jakarta, Desember 2024
Versi ebook bisa diperoleh di Naskah Reza, Jantung Hati Zen
===
Rumah Filsafat kini bertopang pada Crowdfunding, yakni pendanaan dari publik yang terbuka luas dengan jumlah yang sebebasnya. Lebih lengkapnya lihat di https://rumahfilsafat.com/rumah-filsafat-dari-kita-untuk-kita-dan-oleh-kita-ajakan-untuk-bekerja-sama/
