Oleh Reza A.A Wattimena
Buku bisa langsung diunduh disini Teori Tipologi Agama
Sekitar 2017, saya memberikan seminar. Ada seorang mahasiswa yang mengajukan pertanyaan. Ia bercerita di depan umum, betapa ia takut dengan agamanya sendiri. Ia merasa, agamanya sudah menjadi sarang kebodohan, intoleransi, premanisme dan terorisme.
Namun, ia juga takut pindah agama. Apa kata keluarga dan tetangga? Orang tuanya bisa marah dan menangis, jika ia pindah agama. Apalagi, ia ditakuti-takukti dengan api neraka. Setelah seminar selesai, kami berdiskusi lebih mendalam tentang ini.
Apa yang dialami oleh mahasiswa saya itu adalah pengalaman orang yang terjerat oleh agama kematian, dan hidup dalam masyarakat yang beragama secara kanak-kanak (infantil). Dua konsep ini akan saya jelaskan di dalam teori tipologi agama. Mantan mahasiswa saya itu menderita, dan terjepit oleh keadaan. Saya rasa, cukup banyak orang di Indonesia yang memiliki pengalaman serupa.
Sudah lama saya melakukan penelitian soal agama. Sebagian besar hasil penelitian diterbitkan dalam buku Untuk Semua yang Beragama: Agama dalam Pelukan, Filsafat, Politik dan Spiritualitas terbitan Kanisius pada 2020 lalu. Anda bisa pesan buku itu di berbagai toko online yang ada. Teori tipologi agama dapat dilihat sebagai penyempurnaan dari apa yang saya tulis di buku tersebut.
Agama adalah sekumpulan nilai dan narasi yang mengikat manusia, sehingga terbentuk sebuah komunitas. Sekumpulan nilai dan narasi tersebut diyakini datang dari pengalaman manusia menyentuh yang transenden. Yang transenden ini bisa tuhan, tetapi juga bisa sebuah pengalaman tertentu, dimana tingkat kesadaran manusia meningkat secara pesat. Agama adalah organisasi buatan manusia, sehingga tidak dapat dianggap sebagai tuhan, karena ia juga penuh dengan pertarungan kekuasaan, dan juga korupsi
Karena terkait dengan hidup manusia, maka agama juga berubah. Agama mengalami evolusi, yakni perubahan bertahap yang memakan waktu ratusan, bahkan ribuan, tahun. Ajarannya juga berubah, sejalan dengan perkembangan kesadaran maupun kebutuhan manusia. Ada juga masa di dalam sejarah manusia, dimana agama dianggap sebagai sumber kebodohan dan perang, sehingga ia ditinggalkan.
Dari sudut pandang teori tipologi agama, ada dua bentuk agama. Agama yang pertama adalah agama kematian. Yang kedua adalah agama kehidupan. Inilah inti dari teori tipologi agama.

Buku bisa langsung diunduh disini Teori Tipologi Agama