Mengapa Perlu Belajar Filsafat?

http://www.prorebel.com/

Oleh Reza A.A Wattimena

Peneliti, tinggal di Jakarta

Pernahkah anda bertanya dalam hati, apa tujuan hidup ini? Atau mengajukan pertanyaan, mengapa saya ada? Memang, agama memberikan jawaban. Namun, apakah anda puas dengan jawaban yang diberikan agama? (1)

Jika anda tidak puas dengan jawaban dari agama, ataupun dari tradisi anda, maka belajar filsafat adalah sesuatu yang mesti anda lakukan. Setidaknya dengan mempelajari filsafat, anda bisa menemukan metode yang lebih tepat untuk memahami dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut.

Berpikir

Filsafat, pada hemat saya, bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat adalah suatu tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada, bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis.

Untuk catatan, filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun, dan belum bisa (tidak akan pernah bisa) memberikan jawaban yang pasti dan mutlak, karena filsafat tidak memberikan jawaban mutlak, melainkan menawarkan alternatif cara berpikir.

Ketika belajar filsafat, anda akan berjumpa dengan pemikiran para filsuf besar sepanjang sejarah manusia. Sebut saja nama-nama pemikir besar itu, seperti Plato, Aristoteles, Immanuel Kant, Thomas Aquinas, dan Jacques Derrida. Pemikiran mereka telah membentuk dunia, sebagaimana kita pahami sekarang ini.

Beberapa mata kuliah yang diajarkan adalah filsafat moral, filsafat ilmu pengetahuan, filsafat budaya, filsafat politik, filsafat sejarah, logika, eksistensialisme, dan sebagainya. Anda juga akan diajak memikirkan soal keadilan global, teori-teori demokrasi, dan etika biomedis. Untuk para profesional, filsafat juga amat berguna untuk memperluas wawasan berpikir.

Kemampuan-kemampuan Penting

Dengan belajar filsafat, anda akan mendapatkan beberapa ketrampilan berikut; memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis, membentuk argumen dalam bentuk lisan maupun tulisan secara sistematis dan kritis, mengkomunikasikan ide secara efektif, dan mampu berpikir secara logis dalam menangani masalah-masalah kehidupan yang selalu tak terduga.

            Dengan belajar filsafat, anda akan dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang mampu berpikir mendalam, rasional, komunikatif. Apapun profesi anda, kemampuan-kemampuan ini amat dibutuhkan. Di sisi lain, dengan belajar filsafat, anda juga akan memiliki pengetahuan yang luas, yang merentang lebih dari 2000 tahun sejarah manusia.

Kemampuan berpikir logis dan abstrak, kemampuan untuk membentuk argumen secara rasional dan kritis, serta kemampuan untuk menyampaikan ide secara efektif, kritis, dan rasional, akan membuat anda mampu berkarya di berbagai bidang, mulai dari bidang informasi-komunikasi, jurnalistik, penerbitan, konsultan, pendidikan, agamawan, ataupun menjadi wirausaha.

Para pengacara, praktisi hukum, praktisi pendidikan, pemuka agama, maupun praktisi bisnis akan mendapatkan wawasan yang amat luas, yang amat berguna untuk mengembangkan diri dan profesi mereka. Jika anda sungguh ingin mendalami filsafat, anda bisa melanjutkan studi sampai pada level master dan doktoral, dan kemudian mengajar di bidang filsafat.

Kemampuan-kemampuan Khusus

Dengan belajar filsafat, anda akan mampu melihat masalah dari berbagai sisi, berpikir kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir fleksibel di dalam menata hidup yang terus berubah.

Filsafat mengajak anda untuk memahami dan mempertanyakan ide-ide tentang kehidupan, tentang nilai-nilai hidup, dan tentang pengalaman kita sebagai manusia. Berbagai konsep yang akrab dengan hidup kita, seperti tentang kebenaran, akal budi, dan keberadaan kita sebagai manusia, juga dibahas dengan kritis, rasional, serta mendalam.

Filsafat itu bersifat terbuka. Sekali lagi, filsafat tidak memberikan jawaban mutlak yang berlaku sepanjang masa. Filsafat menggugat, mempertanyakan, dan mengubah dirinya sendiri. Ini semua sesuai dengan semangat pendidikan yang sejati.

Filsafat mengajarkan kita untuk melakukan analisis, dan mengemukakan ide dengan jelas serta rasional. Filsafat mengajarkan kita untuk mengembangkan serta mempertahankan pendapat secara sehat, bukan dengan kekuatan otot, atau kekuatan otoritas politik semata.

Filsafat adalah komponen penting kepemimpinan. Dengan belajar berpikir secara logis, seimbang, kritis, sistematis, dan komunikatif, anda akan menjadi seorang pemimpin ideal, yang amat dibutuhkan oleh berbagai bidang di Indonesia sekarang ini. Jadi tunggu apa lagi? Mari belajar filsafat!


[1] Diolah dan dikembangkan dengan pemikiran saya sendiri dari http://www.guardian.co.uk/education/2008/may/01/universityguide.philosophy?INTCMP=SRCH 20 April 2012. 14.68.

387 tanggapan untuk “Mengapa Perlu Belajar Filsafat?”

  1. manusia.. anda bisa bekerja apapun yang anda mau.. kenapa harus takut? Tentu saja, belajar filsafat tidak akan membuat anda jadi dokter atau insinyur… tetapi yang lainnya, tidak ada masalah…

    Suka

  2. Saya suka filsafat untuk belajar introspeksi,, merespon segala sesuatu ‘secara’ bijak..
    Trimakasih Reza.. saya sudah ‘lebih’ tercerahkan berada di rumah filsafat ini,,karena :
    “Beranilah untuk menggunakan pemahamanmu sendiri! Itulah semboyan Pencerahan.” (Immanuel Kant)
    Kadang kadang saya terlalu ‘berani’ menggunakan pemahaman sendiri,,sambil mawas diri.
    Ternyata pemahaman-pemahaman saya sendiri,’telah ada’ pada tulisan-tulisan Reza di rumah filsafat ini.
    Ternyata saya sedang mengamati,memahami segala sesuatu dari berbagai s i s i
    Cherish every moments Reza.. sukses dan sehat di segala sisi

    Suka

  3. di kalangan saya orang yg kritis dianggap sebagai orang yg “so Tahu”. bagaimana menaggapi-nya?

    Suka

  4. @A. Magfi Nugroho. Dulu saya kuliah akuntansi, menjadi auditor bertahun-tahun. Setelah belajar filsafat saya merambah ke komputer, psikologi, sosiologi, politik, fisika dll. Kini saya jadi pembicara yang mencampuradukkan semuanya sambil menikmati hidup dengan melukis dan membuat aplikasi yang berbau simulasi dan AI. Fisaafat sepertinya tidak menjadikan kita bekerja atau berprofesi tertentu, tapi membuka kita untuk lebih berkembang. Tahukah anda bahwa sebagian besar sebutan gelar akademis tertinggi adalah “Philosophic” Doctor?.

    Disukai oleh 1 orang

  5. Sepertinya saya hampir membaca keseluruhan artikel di blog Mas. dan ini membuatku semakin menyenangi filsafat. terimakasih mas Reza. langsung saya bookmark. salam.

    Suka

  6. saya mahasiswa ITB di bidang teknik sipil dan sangat menyukai kajian filsafat karena daya pikir inilah yang saya butuhkan dalam bidang saya.trims atas artikelnya pak.

    Suka

  7. saya bukan siapa-siapa… murid abadi…seseorang yang penasaran akan berbagai hal… dan ini terjadi bertahun-tahun..
    membaca blog ini saya merasa ini yang saya cari… “gue bangetttt”…

    Suka

  8. setuju.. berfilsafat adlaah kemampuan alami manusia, yang kemudian terlupakan karena.. pendidikan formal… yang mengajarkan orang untuk jadi budak otoritas, dan hanya bisa menghafal seperti mesin.. bahkan mesin lebih baik menghafalnya…

    Suka

  9. saya merasakan sendiri manfaatnya setelah saya belajar filsafat di pend. non formal….
    ketika kulia, saya bisa dikatakan mahasiswa yg tak beda dgn mahasiswa kebanyakan di kampus saya..yang jarang bertanya n berargumen ketika belajar salah satu matu kuia yang diterangkan oleh dosen..bisa dibilang ketika dosen bertanya””apakah sudah paham”..saya hanya bisa menganggukan kepala..hanya bisa nerima apa adanya yg diajarkan oleh dosen… tetapi setelah saya belajar filsafat…alhamdulillah saya sekarng berani banyak bertanya ttg sesuatu yg bagi saya tidak rasional n belum bisa saya terima begitu saja…n tak jarang juga saya sering debat dengan dosen untuk mempertahankan argumen saya..dalam arti debat untuk mencari jawaban yg sesungguhnya yg bisa saya terima baik itu secara rasional ataupun yg dpt saya rasakan dengan panca indra..
    filsafat merupakan ilmu penting bagi saya,,karena filsafat dpt merubah seseorang menjadi lebih baik

    Suka

  10. Salam kenal,
    saya belajar sistem pajak, kemudian tersimpulkan pajak menjadi upeti bagi rakyat bukan seperti suatu kontrak sosail ( seperti dalam tulisan pak Reza, bagaimana memahami masalah pajak dari perspektif filsafat

    supomo

    Suka

  11. Pak Reza, saya baru baca tulisan anda ini, dan isinya sangat menarik, karena sangat mengundang orang untuk belajar filsafat. Gaya bahasa dan pilihan kata yang anda gunakan mudah dipahami & alurnya sangat jelas. Saya punya masalah membaca buku-buku filsafat karena gaya bahasa yang digunakan sangat berat buat saya, ya tentunya saya harus belajar terus agar bisa memahami tulisan2 filsafat. Seringkali, buku2 filsafat terjemahan dari bahasa original ke bahasa Indonesia juga aneh untuk dipahami, karena buat saya tampak seperti tanpa alur cerita dalam novel, lompat2, dan menggunakan terminologi yang sangat asing. Apakah Pak Reza ada saran buat saya dalam mengatasi kendala membaca buku2 yang “berat” ini? (bukan “berat” dalam arti berat bukunya dalam satuan kilogram :D, tapi berat untuk dipahami)

    Teruslah semangat untuk menulis & berbagi dengan orang lain. Saya salut dengan anda. Terima kasih karena telah mencerahkan pikiran saya.

    Suka

  12. salam kenal pak, saya Ferianta. semenjak saya kuliah, ada makul filsafat, nah saya sangat tertarik dengan filsafat. bagaimana saya belajar filsafat pak? saya masih awam sekali dalam hal tersebut

    Suka

  13. saya ini agak sedikit kesulitan belajar filsafat, karena kata per kata nya banyak yang asing di telinga saya. jadi saya harus belajar memahami dulu kata per kata, supaya saya dapat memahami kandungan dari kalimat nya… apakah mas reza bisa membantu membuatkan postingan metode belajar filsafat. karena jujur saja, perjalanan akademis saya tidak saya gunakan dengan baik. terima kasih

    Suka

  14. Salam, Pak. Saya menggeluti bidang atau ranah ilmu informasi dan perpustakaan, apakah kajian filsafat Bapak juga pernah menyinggung bidang tersebut?

    NB: Buku Filsafat Anti Korupsi nya sudah lama saya koleksi, akhirnya bertemu langsung dengan penulisnya disini 🙂

    Suka

  15. Pak Reza, saya baru saja lulus dari Studienkolleg Jerman. Saya berencana mengambil Philosophy di sini, tapi saya masih banyak pertimbangan mengenai hal ini karena saya tahu kalau filsafat disini sangatlah berat, ditambah lagi bahasa Jerman saya yang masih belum baik. Apa pendapat bapak untuk orang Indonesia yang akan mengambil Bachelor Filsafat di Jerman? Kalau Bapak berkenan, mungkin kita bisa berdiskusi (tepatnya saya minta pencerahan) melalui email.:D

    Suka

  16. ane jadi ragu sama jenengan pak. segitu mudahnya kah menyuruh orang pindah jurusan, hanya karena berbeda dengan ilmu yang bapak tekuni????

    belajar filsafat gak perlu di bangku kuliah. baca bukunya, ikuti kajiannya, dll bisa

    Suka

  17. hehehe…. saya kemarin baru nyuruh teman sayang yang belajar filsafat untuk pindah jurusan, karena dia sukanya melukis. Intinya, jangan setengah2. Kalo suka filsafat, tekuni dan dalami. Setengah2 cuma membawa kebingungan.

    Disukai oleh 3 orang

  18. luar biasa …dengan belajar filsafat saya menemukan hidup yang saya cari dan berkarya dengan mudah…perkenalkan pak reza saya seorang seniman muda di surabaya ..saya membuat karya2 lukisan dan instalasi yang cocok dengan karakter saya yang selalu mencari tentang hal2 yang baru…ternyata sebagian orang menilai karya saya mengandung nilai filsafat …semoga saya tidak salah dalam proses berfikir saya…saya juga salut dengan anda yang bersedia berbagi tentang filosofi …terimakasih….

    Suka

  19. Salam sejahtera Bapak Reza A.A Wattimena,

    saya tertarik belajar filsafat dan bangga dengan kemampuan Bapak dalam berbahasa Jerman. Yang saya ingin tanyakan
    1. Hal-hal mendasar apa perlu saya persiapkan sebelum belajar filsafat?
    2. Bagaimana menjadi manusia yang kritis terhadap diri sendiri, individu, masyarakat dan masalah yang selalu bervariatif dalam kehidupan?
    2. Bagaimana belajar bahasa Jerman dengan efektif? Mohon diberikan masukan.

    Terimakasih…

    Suka

  20. Semakin enjoy belajar filsafat ala nyong ambon manise, bahasanya sngat sedrhan mudh dipahami.

    Suka

  21. salam kenal pak reza saya uti masih di bangku SMA . Saya berencana masuk jurusan filsafat 🙂
    mau tanya nih pak , sebenarnya belajar filsafat itu gmana sih ? apa yang harus kita kuasai untuk belajar filsafat ? prospek kerja untuk kedepanya gmana ?
    saya masih bingung , mohon pencerahannya pak 🙂

    Suka

  22. Salam kenal ya. Bahasa itu hanya alat untuk berpikir. Coba belajar untuk mempertanyakan segala hal secara sistematis dan kritis. Itu kunci belajar filsafat. Ini proses yang berlangsung seumur hidup dan membutuhkan ketekunan. Coba menulis setiap hari dalam bahasa Jerman.

    Suka

  23. saya sudah membaca artikel ini, dan saya masih bingung ttg ilmu filsafat. Karena di artikel lain saya menemukan kalimat spt ini:
    “Bahkan dalam lingkup kehidupan beragama, beberapa kalangan ulama ada pula yang menganggap filsafat sebagai ilmu yang menyesatkan keimanan umat Islam, dan telah memperpuruk peradaban fiqhiyah Islam. (JH. Rapar, 1996)”
    bgmn menurut anda pendapat ulama diatas? mohon penjelasannya lagi dg metode ‘dalam pandangan Islam’ terima kasih.

    Suka

  24. Saya kurang tau soal Islam. Filsafat itu, sama seperti sains, penuh dengan pemikiran kritis dan rasional. Agama seringkali tidak mampu menanggapinya. Tapi, agama dan filsafat bisa saling belajar masing-masing, supaya bisa memberi makna dan kebahagiaan pada hidup manusia.

    Suka

  25. Salam sejahtera Pak Reza, sy perempuan kecil dgn segudang pertanyaan dikepala sy, dari sekian byk buku yg sy baca, semua menuntun sy kembali utk membaca dan mempelajari ilmu filsafat. Thx God sy menemukan blog ini, dan sy mulai bisa menjabarkan satu persatu pertanyaan2 tsb dgn berfilsafat dan berdialektika dgn org yg tepat. Melihat pentingnya filsafat, idealnya setiap manusia hrs mempelajari filsafat, tp pada kenyataannya tdk semua org melakukan itu, yg ingin sy tanyakan adalah apa alasan org2 tidak berfilsafat dlm segala hal? Apa mereka tdk tahu? Atau mereka tahu tapi mereka tdk mau mengambil resiko (melihat sistem pemerintahan Indonesia yg anomali)? Lalu bagaimana cara menanganinya?
    Terimakasih, dangke lai sebelumnya, semoga blog ini dpt menuntun sy utk memantaskan diri mencapai nilai tertinggi dlm hidup. Amin.

    Suka

  26. saya diberi tahu guru bahasa indonesia saya,
    kalo belajar filsafat, bakal mudah jadi manusia bijak,

    tapi aku lebih seneng menanyakan masalah mengapa saya ada di dunia ini? nah, cabang apa yang harus saya pelajari? filsafat apa?
    apa moral, apa apa?
    sebelumnya makasih, gan!

    Suka

  27. Filsafat adalah kecenderungan alamiah manusia. Namun, tak semua orang mendalaminya. Itu saja. Berfilsafat berarti berpikir secara mendalam dan sistematik. Tidak semua orang mempelajarinya. Namun, semua orang bisa melakukannya, jika ia mau. Di Indonesia, filsafat ditakuti. Akibatnya, banyak orang berpikir secara cetek dan kacau. Bagaimana menurutmu?

    Suka

  28. Menurut sy mengapa filsafat ditakuti di Indonesia adalah karna tdk adanya karakter kuat yg dimiliki oleh (kebanyakan) masyarakat Indonesia. Mereka hidup dgn ketakutan2 yg ada pd pikirannya, sehingga cenderung oportunis, takut akan perubahan2, anti kemapanan, mereka tdk tahu kalau mereka tdk tahu, mudah dipengaruhi oleh budaya2 luar tanpa tahu makna sebenarnya. Sehingga terbentuklah bangsa tanpa jati diri, bangsa permisif yg sdh terbiasa dgn budaya korupsi. Sistem pemerintahan demokrasi hanya ilusi.
    Ya, sy tahu Pak Reza pasti sdh bisa menilai dari semiotika tulisan sy ini, bahwa sy agak emosi. Hehe tapi, iya terkadang sy emosi hidup ditengah2 masyarakat pembunuh. Mereka mengatakan sy org aneh hanya karna sudut pandang kami yg berbeda.
    Yg saya ingin tanyakan, bagaimana cara yg bijak utk mengahadapi org2 yg selalu mengatakan sy aneh?
    Dangke lai Pak.

    Suka

  29. halo.. thx atas sharingnya. Saya setuju denganmu. Ini bukan hanya penyakit Indonesia, tetapi juga banyak negara lainnya. Mereka hidup dalam delusi. Coba nanti kamu lihat tulisan terbaru saya. Cara menghadapi mereka? Kasihi dan cintai, karena mereka hidup dalam kebodohan dan penderitaan. Hanya itu jalan terbaik.

    Suka

  30. Mengutip statement Bapak ” Kita bertindak seturut dengan apa yang terjadi di alam.” Saya jadi penasaran, dan ingin menanyakan seperti apa dan bagaimana cara bertindak seturut dengan apa yg terjadi di alam menurut Bapak sebagai orang yang mendalami sekaligus pengajar filsafat? Karena yang ada dipikiran saya, hal itu hanya akan terwujud dengan jiwa yang bebas. tapi kembali lagi, itu hanya isi kepala saya saja yang masih cetek sekali dalam filsafat.
    Dangke lai Pak.

    Suka

  31. menurut saya, nilai tertinggi dalam kehidupan itu adalah proses pencarian makna dalam hidup. Maka dari itu kita akan menjadi jiwa yg bebas. Tetapi memang tidak mudah untuk melewati proses tersebut, butuh kekuatan dalam kesabaran. Tidak jarang kita temui, kendala terbesar itu adalah orang2 terdekat kita. Pikiran kita sudah dikotak kotakan dari kecil, sampai beranjak dewasa dimana pola pikir kita berkembang, mereka membatasi dgn dogma – dogma yang menurut saya sangat bodoh.Saya pemberontak, saya tidak pernah bisa mengikuti pola pikir mereka dalam menjalani hidup. Dan saya tidak pernah merubah apa yg ada dikepala saya untuk hidup menderita seperti mereka dan bahagia seperti diri saya. Sampai saat ini pun saya masih tetap bertahan untuk tetap hidup bahagia seperti diri saya. dan terus memperjuangkan untuk meraih sesuatu yg dikatakan IDEAL dalam hidup saya. Tetapi delusi yg mereka alami itu membuat saya stagnan, mereka membunuh jiwa saya. Semua itu hanya karna mereka memaksakan saya memiliki standard yg sama dengan mereka dalam memaknai KEBAHAGIAAN dan IDEALISME dalam hidup.Idealnya hidup saya adalah saat batin saya tenang dan tidak lagi terpenjara oleh ketakutan2. Bahagia saya adalah saat hati dan pikiran saya sudah bisa berdamai.
    Sementara standard mereka itu ABSTRAK yg dibatasi ruang dan waktu.
    Lalu jika demikian yg terjadi, bagaimana mungkin sy bisa mencintai dan mengasihi mereka dgn kondisi sy yg baru ingin memulai utk belajar? Sudah pasti emosi sy blm stabil. Dan yg timbul hanyalah rasa benci dan dendam yg mendalam atas kejahatan mereka yg sungguh luar biasa.
    Langkah apa yg harus saya ambil agar tidak stagnan seperti ini?

    Dangkelai Pak. GBU

    Suka

  32. halo. Thx atas analisisnya. Kuncinya begini: kita mencapai ketenangan jiwa, apapun kata masyarakat kita. INi hanya bisa diraih dengan menghancurkan delusi-delusi di dalam kepala. Coba pikirkan baik-baik, jangan2 makna dan tujuan hidupmu yang juga menjadi delusi, yang membuat kamu menderita? Jika makna dan tujuan hidupmu dirobohkan, kamu akan tenang. Lalu, kamu bisa hidup dengan rasa tenang dalam hati. Ada paradoks disini: ketika ketenangan jiwa dicapai, makna dan tujuan hidup pun tercapai, karena jauh di dalam hati setiap manusia, apapun latar belakangnya, tujuan kita cuma satu: kebahagiaan..

    Disukai oleh 1 orang

  33. Bertindak sesuai alam artinya bertindak sesuai dengan keadaan yang di depan mata kita, tidak lebih tidak kurang. Menjadi responsif terhadap tantangan yang ada di depan mata. Tidak pusing dengan emosi sendiri. Misalnya, ada kucing ketabrak mobil di jalan. Kita cuma perlu menolongnya, jika tidak, yah menguburnya. Ga usah pusing dengan emosi dan kata orang. Sami2..

    Suka

  34. Astaga! Saya sangat berterimakasih sekali. Membaca balasan dari Bapak serasa tamparan utk saya, dan menyadarkan diri saya. Emosi menguasai diri, sehingga keegoisan dan kesombongan yg keluar. Dan ternyata saya lebih bodoh dari mereka. Atau malah sy yg mengidap delusi? Mengapa harus menyalahkan orang lain disaat introspesksi diri jauh lebih arif? Emosi hanya memperlihatkan kebodohan. Pada intinya sy hanya memperjuangkan hubungan pribadi sy, karna menurut sy memang pantas utk diperjuangkan. Itu pula yg membukakan jalan sampai sy bisa menemukan blog ini.
    Sepertinya saat ini saya hanya perlu melepaskan sejenak pikiran sy, dan berdamai dengan kenyataan.

    membaca ini semua saya tidak ada habisnya tertawa. Hahaha sumpah ini lucu, disaat sy merasa pendapat sy paling benar, panjang lebar dan terkesan sombong sekali, hanya dengan sedikit sentilan semua itu roboh. Hahaha
    Ya, sy akan lebih byk berkaca dan tidak menuntut org lain utk mengerti sy. Dan, ya, mencintai dan mengasihi mereka pun menjadi hal yg mudah skrg.

    Terimakasih sekali Pak Reza. GBU

    Suka

  35. Orang lain tidak pernah salah. Mereka yang berbuat jahat dan menindas kita juga hidup dalam delusi. Artinya, mereka menderita. Kita justru harus belajar untuk memahami dan mencintai mereka.

    Sadari saja, bahwa delusi juga hidup di kepala kita. Tandanya sederhana: bahwa kita merasa menderita. Ketika delusi runtuh, maka kita akan tenang dan damai. Keputusan pun bisa dibuat dengan jernih dan baik. Singkirkan semua delusi, dan belajar untuk mengampuni mereka yang menjahati kamu. Buatlah keputusan tidak dengan emosi (karena itu juga delusi), melainkan dengan ketenangan dan kejernihan. Sama2. Semoga terbantu ya.

    Suka

  36. Ya, seperti kutipan dari buku Sistematika Filsafat, drs Sidi Gazalba, buku 1 thn 1973, menjelaskan bahwa “Kepahaman akan bertambah, manakala kita kaji etimologi kata filsafat.”

    Melalui blog ini, saya tidak hanya merasa terbantu (dibukakan pintu) tetapi hal yg lebih penting adalah menyadarkan saya dari kelengahan saya. Hanya dengan memberikan tameng, utk mempertahankan jiwa saya dari serangan – serangan sekelompok jiwa pembunuh, yg menginginkan saya menjadi bagian dari mereka yg bersekutu dengan delusi.

    Seperti yg dikatakan oleh NIetzsche “apa yg tidak membunuhku membuatku lebih kuat” well, kecuali aku setan, yg dengan terbunuhpun akan lebih menguatkanku. Hehe, just improved!

    Dan seperti yg dikatakan Unknown author (saya lupa, lebih tepatnya) “Mereka yg berilmu akan lebih sedikit berbicara.”

    Thank a bunch for relieve and exciting discusion..

    Suka

  37. Banyak yang beranggapan saya orang Idealis dan saya tidak menyangkal itu, saya suka belajar filsafat.
    Tapi menurut mereka orang idealis kaya saya jangan belajar filsafat.
    kalaupun saya tetap ingin mempelajari filsafat, filsafat apa yang cocok untuk orang seperti saya?
    terimakasih banyak..

    Suka

  38. Pak, saya mau tanya. Saya orang awam yg belum tahu tentang filsafat, saya ingin sekali belajar filsafat. Apa yang harus saya pelajari terlebih dahulu (materi dasar) tentang filsafat?

    Suka

  39. Halo. Coba baca tulisan2 di blog ini dulu sebagai pengantar. Ada banyak buku menarik tentang filsafat dari Penerbit Kanisius Yogyakarta. COba kunjungi website atau toko mereka. Salam

    Suka

  40. Belajarnya mulai darimana mas?
    apa saja yang perlu dipelajari?
    Saya sering terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan misterius yang sekelebat lewat di dalam hati saya…
    terkadang saya pasrah dan ikut merenung mencari jawabannya…
    terkadang saya lawan, saya buang jauh-jauh, saya campakan pertanyaan itu, saya alihkan ke kegiatan yang lebih produktif.. tapi di kemudian hari selalu muncul pertanyaan-pertanyaan yang terus menghantui saya.
    Mungkin dengan belajar filsafat bisa membuat saya bersahabat dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut.

    Suka

  41. kita lihat realitanya saja… melihat zaman keemasan islam pada dinasti abbasiyah, itu menjadi kontradiksi…
    pada masa itu adalah awal dimana ilmu filsafat mulai masuk dan berkembang di dunia islam, dan masa itu adalah masa keemasan islam, banyak ilmuwan islam muncul dijaman itu termasuk ahli fiqh imam syafi’i, dan ahli hadis imam bukhari dan muslim..

    Suka

  42. Sebelumnya salam kenal dari saya. Mahasiswa akuntansi 23 th. Saya sudah bookmarks halaman ini meski saya belum baca sepenuhnya. Saya kira bagus untuk nutrisi kepala saya yang sudah lama beku. Saya sudah baca banyak buku filsafat. Tulisan-tulisan Kant atau Jostein Gaarder serta yang lainnya. Saya ingin berdiskusi soal filsafat dengan serius. Ini email saya, gorbyramadhorizon@gmail.com. Saya tunggu email dari bapak. Terimakasih. 😉
    Wasalam.

    Suka

  43. Terima kasih pak Reza untuk semua artikel dan pencerahannya, sepertinya tidak perlu kuliah Filsafat untuk tahu Filsafat, cukup membaca setiap tulisan pak Reza…
    Keep writing ya pak 🙂

    Suka

  44. salam kenal Pak Reza sblumnya, sy ingin brtnya
    apakah benar bila filsafat adalah bertanya,sedangkan ilmu menjawab?.
    apbila bnar,maka bila mna ilmu pengetahuan memberikan jwbn dari pertanyaan ( bagaimana trbntuknya bumi ?) adalah dari awan dan gas yang membeku melalui proses yg demikian d jelaskan olh ilmu pngthuan…. lalu bagaimana bisa, dari pembentukan trsbt bisa mnumbuhkan mkhluk hidup (manusia) di dlmnya? ,apakah dr prtnyaan trsbut,dpt d kmblikn dg fungsi religius / keimanan,bhwa seluruh alam semesta ini adalah ciptaan tuhan,dan dpt d katakan juga bhwa kbnrn agama adalah mutlak dan tdk bs d ganggu gugat? mohon penjelasannya.. terimakasih. 😀

    Suka

  45. Pembedaan ini salah. Filsafat bertanya dan memberi jawaban. Ilmu pengetahuan juga bertanya dan memberi jawaban.Jenis pertanyaan berbeda. Akan tetapi, keduanya bertanya dan menjawab. Agama adalah penjelasan yang berpijak pada kepercayaan. Ia dibuat di masa lalu. Agama tidak bisa dilihat sebagai penjelasan faktual tentang alam semesta. Ia lebih merupakan ekspresi dari iman. sama2. Semoga membantu ya…

    Suka

  46. jenis pertnyaan berbeda sperti apa pak kira-kira yang mmbdkan filsafat dan ilmu pengetahuan jk kduanya adalah bertanya dan memberi jawaban ,apakh tidak bisa apabila saya mengatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah hasil dari filsafat itu sendiri? , 😀 ,

    Suka

  47. Filsafat adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan. Awalnya, hanya ada filsafat. Kemudian lahir beragam cabang ilmu pengetahuan, seperti kita kenal sekarang ini. Ilmu pengetahuan terbatas pada hal-hal yang bisa kita tangkap dengan panca indera. Filsafat bergerak lebih dalam sampai pada prinsip paling utama dari segala yang ada. Semoga membantu

    Suka

  48. Setelah mempelajari filsafat, saya merasa bagaikan tlah memakan apel yg dulu di makan Adam dan Hawa. Saya merasa telanjang dan mulai mempertanyakan semua. Di satu sisi hal ini bagus karena saya lebih berkembang dari sebelumnya. Namun di satu sisi pula saya merasa org2 bertingkah konyol cth org yg fanatik agama dsb .Setelah org2 ini saya ajak diskusi mereka malah menganggap saya aneh (mungkin gila). Filsafat memberikan kemerdekaan berpikir tapi setelah saya perlahan-lahan “merdeka”, saya bingung harus apa dan kemana dgn hidup saya. Kalau dulu saya harus sukses secara materi, harus kaya dsb sekarang saya merasa hal tsb tidaklah sungguh berarti. Ada pertentangan dalam batin setelah saya belajar filsafat. bagaimana dengan bapak? Setelah belajar filsafat berpuluh-puluh tahun dan memperoleh bbrapa pemikiran dari para filsuf, bapak mau apa dan kemana dgn hidup bapak? trims

    Suka

  49. Pertentangan dalam batin terjadi, karena kita terjebak pada pikiran kita sendiri. Apa yang terjadi, ketika kita melepas pikiran kita? Yang muncul kemudian adalah pikiran sejati kita, yakni pikiran kita yang sesungguhnya. Kita terlepas dari kelekatan pada pikiran kita. Lalu, kita bisa menggunakan pikiran kita dengan bebas. Justru dengan melepaskan segala bentuk ide, pikiran dan pemahaman, kita bisa mencapai pemahaman yang sejati. Mau kemana hidup saya? Saya mau sepenuhnya berada disini dan saat, kapanpun dan dimanapun. Itu tujuan tertinggi hidup saya.

    Suka

  50. Saya penyuka sastra dan anime/kartun jepang dan menemukan salasatu judul anime yg memiliki muatan filsafat (judulnya Psychopass). saya jadi semakin suka dengan filsafat, mencari-cari tulisan-tulisan tema-tema filsafat di google, dan akhirnya ketemu situs ini, dan kecanduan membaca situs ini. saya berniat menulis novel dengan dibumbui muatan-muatan filosofis. dan situs ini membantu saya berpikir dan mengkaji ulang dalam berbagai hal. terimakasih, Pak Reza, sudah berbagi ilmunya lewat situs ini dengan gratis. semoga Tuhan membalas anda dengan kebaikkan sepenuhnya. aamiin.

    Disukai oleh 1 orang

  51. mantap ini bang Reza, bacaan ny mudah d pahami. komen komen d bawah ny juga keliatan orang orang intelek semua. nice :). sekalian mau nanya bang saya orang ny suka humor, lelucon, dan jail. bagimana menyikapi mereka yang tidak suka dengan humor lelucon ataupun kejailan saya bang?. mohon pencerahannya. terima kasih .

    Suka

  52. maaf saya kurang menelaa sebuah bacaan ketikan membaca entah buku filsafat atau lainnya .. gimana cara membaca buku baik agar bisa dimenerti ..dan gimana kita bisa dengan serius membaca buku filsafat yang terstruktur .. ??? sehingga otak saya kacau seperti saat ini .. cara berbicara saya juga kurang cermat sehingga orang yang mendegarnya kurang mengerti seakan” otak saya bleng ketika berkata” dan bingung sendiri apa yang sebenarnya saya mau ucapkan dengan kata” …gimana semuahnya itu bisa saya mengubahnya ?? terima kasih pak salam kenal

    Suka

  53. ketika membaca, coba fokuskan pada kata-kata kunci, seperti “kesimpulannya”, atau “dengan demikian”. Itu biasanya menunjuk langsung pada inti dari pesan yang hendak disampaikan. Tentang berbicara, cobalah berbicara secara perlahan, namun dengan suara yang kuat. Tekankan bagian yang penting, dan selalu berikan contoh dari apa yang ingin anda sampaikan.

    Suka

  54. Bapak Reza A.A Wattimena bagaimana pendapat anda tentang filsafat dan agama ? .
    Menurut anda kedua hal itu bertentangan atau saling berkailtan ?.

    Suka

  55. Sy blom memahmi hakikat filsafat, cuman saya berasumsi, cara terbaik, tersingkat dan termudah memahami hakikat filsafat adalah “Berpkir”…., Mungkin ada tambahan dari Bapak Dosen kita, Pak Reza..

    Suka

  56. Saya suka dengan tulisan bapak dan salam kenal.
    Namun ada beberapa hal yang menjadi concern saya pak selama belajar filsafat.
    Pertama, saya terkadang agak miris dgn beberapa org yang telah belajar filsafat tetapi hanya mengutip kata-kata ahli, khususnya pendapat para ahli filsafat. Kita bisa dapati perihal ini dalam perkuliahan-perkuliahan filsafat di kampus-kampus, yang mana penugasannya terhadap mahasiswa hanyalah upaya penyajian pendapat ahli tentang filsafat.
    Kedua, selama membaca beberapa buku-buku filsafat, saya melihat penyajian buku-buku tersebut agaknya sulit dipahami bagi sebagian orang. Bahkan ada beberapa buku-buku yang memang memberi penjelasan mengenai filsafat tetapi justru tidak sistematis, sebagaimana semangat filsafat. Ataukah mungkin saya yang kurang mengerti pak, karena saya juga melihat penggunaan kosa kata yang terkesan dipaksakan dalam menjelaskan perihal filsafat. Saya mohon bantuannya pak.

    Suka

  57. Tulisan yang menginspirasi, pak reza… saya mahasiswa magister di salah satu perguruan tinggi di indonesia. saya tertarik mengambil penelitian tentang filsafat, kira2 apakah penelitian filsafat itu mudah dilakukan, terima kasih…

    Suka

  58. salam kenal saya ingin mempelajari filsafat tapi dari mana awal mulanya saya bisa belajar ilmu filsafat ini mas reza karena saya bingung dari awal saya sudah baca isi percapakn diatas…jadi supaya bisa paham dengan cepat apa yg harus saya pelajari terlebih dahulu mas reza..

    Suka

  59. tulisan2 mas reza sangat membantu org2 untuk memahami filsafat, walau tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa,.. aspek filsafat mengajari kita untuk berpikir secara mendalam tentang apa yang kita pikirkan apa yang ada dihadapan kita.. perlahan-lahan pada akhirnya kita menikmati betapa indahnya memahami khakikat sesuatu itu.. terimaksh.. salam kenal

    Suka

  60. hampir 4 tahun tulisan ini di posting, interaksi penulis dan komentar pembaca masih terjalin.. tidak bisa dipungkiri untuk memahami filsafat tidaklah mudah tapi bukan berarti kita harus berhenti untuk belajar memahami filsafat. aspek filsafat mengajarkan kita untuk berpikir secara mendalam dan menemukan hakikat sesuatu. pada akhirnya kita akan menemukan “indah”nya kehidupan ini melalui filsafat. terimaksh mas reza, salam kenal

    Suka

  61. Bang Reza mau tanya dong,
    Apa perbedaan dan persamaan antara ” Belajar filsafat” dan ” Berfilsafat”. Mohon jawabannya ya bang. Terima Kasih.

    Suka

  62. Bang Reza mau tanya dong, apa perbedaan dan persamaan nya ” Belajar filsafat” dan “Berfilsafat” itu. Mohon jawabannya ya. Terima kasih.

    Disukai oleh 1 orang

  63. ini pertanyaan bagus. Belajar filsafat berarti mempelajari makna filsafat, dan pemikiran para filsuf yang sudah ada sebelumnya. Berfilsafat berarti mencoba memahami sesuatu dengan rasional, kritis, logis dan sistematis, apapun itu obyeknya.

    Disukai oleh 1 orang

  64. ini pertanyaan bagus. Belajar filsafat berarti mempelajari makna filsafat, dan pemikiran para filsuf yang sudah ada sebelumnya. Berfilsafat berarti mencoba memahami sesuatu dengan rasional, kritis, logis dan sistematis, apapun itu obyeknya.

    Suka

  65. Assalamualaikum..
    Saya ingin sekali mengambil fakultas yg menurut saya menggali kehidupan. Lalu saya tertarik dengan Filsafat, saya tidak tahu sama sekali tentang Filsafat dan saya terus mencari tahu. sudah ada bbrapa blog yg saya baca. Dan saya tertarik sekali dg blog ini. Namun ada blog yg mengatakan “Filsafat Merusak Akidah Islam” san itu yang membuat saya berfikir bagaimana bisa Filsafat dikatakan seperti itu. Menurut bapak bagaimana? Dan bagaiamana menanggapi hal tersebut?

    Suka

  66. Assalamualaikum..
    Saya ingin sekali mengambil fakultas yg menurut saya menggali kehidupan. Lalu saya tertarik dengan Filsafat, saya tidak tahu sama sekali tentang Filsafat dan saya terus mencari tahu. sudah ada bbrapa blog yg saya baca. Dan saya tertarik sekali dg blog ini. Namun ada blog yg mengatakan “Filsafat Merusak Akidah Islam” san itu yang membuat saya berfikir bagaimana bisa Filsafat dikatakan seperti itu. Menurut bapak bagaimana? Dan bagaiamana menanggapi hal tersebut?

    Suka

  67. salam… Filsafat itu menggali kehidupan, namun jangan filsafat yang mengikuti agama tertentu, melainkan filsafat murni, yakni ilmu berpikir mendalam, kritis, logis, dan sistematik tentang segala hal yang ada… Coba temukan fakultas filsafat yang seperti itu, dan anda bisa menggali kehidupan, serta mencapai kebijaksanaan.

    Suka

  68. salam… Filsafat itu menggali kehidupan, namun jangan filsafat yang mengikuti agama tertentu, melainkan filsafat murni, yakni ilmu berpikir mendalam, kritis, logis, dan sistematik tentang segala hal yang ada… Coba temukan fakultas filsafat yang seperti itu, dan anda bisa menggali kehidupan, serta mencapai kebijaksanaan.

    Suka

  69. (Reza A.A Wattimena berkata:
    Juli 24, 2016 pukul 10.16
    Ya. Filsafat timur, terutama Zen, adalah salah satu minat saya. Saya kurang tahu tentang Ruism. Bisa tolong dijelaskan?)

    –> Maaf p Reza, saya jarang masuk maka terabaikan pertanyaan bapak Juli kemarin :

    Ruism= Confucianism, karena kita tahu istilah Ru adalah istilah asli dari confucian.

    Suka

  70. Selamat pagi pak, perkenalkan saya Michael Anggi, saya bukan mahasiswa filsafat atau praktisi yang berhubungan dengan filsafat, baru saja saya membaca sebuah buku mengenai kritik Peter Levine terhadap humanisme nietzche, disana dijelaskan mengenai pertentangan antara pengikut Socrates dengan para kaum sofis perihal pencarian kebenaran universal, kalau saya tidak salah dalam memahami keduanya sama-sama meyakini akan adanya kebenaran universal, yang membedakan adalah sumber-sumber yang digunakan. Misal kaum Sofis yang menggunakan teks sastra atau kajian naskah-naskah kuno sebagai pedoman. Sedangkan Socrates lebih kritis meskipun dengan sumber yang sama. Akan tetapi ketika keduanya dihadapkan kepada pluralitas budaya. Konsep keduanya menjadi nihil. Oleh karena itu nietzche beranggapan bahwa kebenaran universal itu tidaklah mungkin. Peter Levine menyanggah nietzche bahwa kebenaran universal itu mungkin didapat kan dalam pembahasan secara kolektif dan bebas. Pertanyaan saya adalah apakah alternatif dari Peter Levine ini mungkin? Bukankah ada kemungkinan para pengikut Socrates dan kaum Sofis pernah melakukan hal yang sama, karena dihadapkan pada problem yang sama sebelum nya. ? Mohon maaf apabila ada kesalahan logika atau penarikan kesimpulan yang tidak rasional, saya sedang mulai belajar filsafat tanpa ada latar belakang akademik di bidangnya. Terimakasih pak, salam sejahtera,,

    Suka

  71. terima kasih atas pesannya. Sejauh sesuatu itu bisa dikurung dalam bahasa dan konsep, maka ia akan selalu mengundang diskusi dan perdebatan, dan tidak akan pernah universal. Kebenaran universal berada sebelum bahasa dan konsep. Ia bisa dirasakan dan dihayati, namun tak bisa dengan kata dan konsep. Semoga terbantu

    Suka

  72. Mohon maaf pak, boleh kah di jelaskan.Bagaimana kebenaran universal berada sebelum bahasa dan konsep?
    Terimakasih

    Suka

  73. kebenaran yang masih bisa dikatakan sebagai “kebenaran” bukanlah kebenaran, melainkan konsep kebenaran. Kebenaran yang sejati tidak dapat dibungkus dengan bahasa dan konsep. Ia dapat dirasakan, tetapi tidak dapat dikatakan.

    Suka

  74. Saya ingin tanya pak
    Belajar Filsafat berarti belajar mencintai pengetahuan, mengapa disebut demikian?

    Suka

  75. Pak.saya siswa man 2 model medan.saya belakangan ini sering dapat masalah dan saya terus merasionalkan persepsi saya untuk mencari solusi.dan tak disangka sangka.tiba tiba saja saya terpikir pada ilmu fislsafat.saya suka berargumen dikelas.saya suka menentang pendapat guru guru saya yang mnurut saya blum rasio.namun masalahnya jurusan saya adalah ilmu agama islam disekolah.sedangkan saya sendiri tak bisa berbahasa arab.maksud saya.apakah mesti seorang filsuf itu mengambil jurusan ips terlebih dahulu?

    Suka

  76. Salam kenal, Tidak. Filsafat bisa dipelajari oleh jurusan manapun. Coba jangan mencampurkan filsafat dan agama. Agama adalah soal iman. Filsafat adalah soal pikiran dan pertanyaan. Temukan tempat untuk belajar filsafat secara murni, tanpa campuran agama apapun. Selamat belajar

    Suka

  77. Bener, kadang2 kalo punya asumsi sendiri suka dibilang sok tau, kalo terlalu banyak tanya dibilang gak mencermati, kalo kritis dibilang gak menghargai wkwkwk

    Suka

  78. Seharusnya orang yang tau filsafat tentu harus tau tentng islam. Ilmu tnpa agama akan lumpuh, Agma islam adlah kaffah secra menyeluruh jdi Bukti pemikirn yg kritis,rasional ataupun fakta ilmiah dlm filsafat itu semua ada dlm agama, semua aspek kehidupn telah dijelaskn difikirkn sedetail dn sedalam oleh kalamullah dn hadits. Tinggl bagaimna kita bisa memahami ataupun menelaah dri hal tersebut.

    Filsafat it bisa disebut sebagai berfikir secra mendalam sampai akar2nya .berbicara mncri solusi tentu seorng filsafat mampu memecahknnya . dgn berfikir displin tinggi, teliti, mampu mendiskripsikan sesuatu secra realitas dn kritis itu mnjdi
    nilai plus tersendiri untk seorng filsafat.

    Semakin kau haus ilmu2 serta mempelajarinya dgn fikirn yg jernih semakin kau mnjdi manusia yg bernilai.
    Jangn bangga mnjdi orng yg sukses,banggalah mnjdi orng yg bernilai dn berguna bgi ornglain. Karena bernilai sangat mahal.

    Suka

  79. Filsafat bisa dijabrkn sbgai salah stu ilmu sains. Apapun yng bisa memikirkn hal kritis,rasional,sistematis dn deskripsi sesuatu hal scra real maka dia bisa dikatakan seorng filsafat. Filsafat sangat erat kaitannya dengan pikiran manusia.
    Filsafat hrus real dengan kondisi alam ,sejarah kehidupn , sejrh ilmu2 dam sistematis. Orang yang blm bisa mnjelaskan scra sederhana tentng suatu hal, maka dia belum paham.orng yg bisa menjelaskan keseluruhn dri hasil pikirn yg kritis,real,sistematis maka dia filsafat.

    Orng intelektual ialah orng yg memecahkn masalah. Orng genius mencegah.

    Suka

  80. saya mahasiswa dkv di surabaya, sedikit cerita, saya hampir selalu mengambil bahan untuk ilustrasi karya saya dari lirik2 lagu yang berbau sastra yang membuat saya bertanya akan makna lirik2 tsb dan berpikir semakin melebar mungkin mendasar, sampai di semester 4 ini saya baru tahu kalau itu yang namanya berfilsafat karna dapat mk filsafat. dan saya pikir hal ini menarik hehe

    Suka

  81. Belakangan ini saya banyak membaca sastra para filsuf abad 20an, seperti Albert Camus dan Jean Paul Sartre. Banyak pemahaman menarik dari mereka, dan sampai saat ini menjadi pedoman saya, khususnya dalam memaknai hidup. Sastrawan2 Indonesia yang saya baca pun kebanyakan berlatar belakang filsafat saat kuliahnya, dan jelas cara berfikirnya sangat unik.
    Saya tertarik belajar filsafat secara mendalam. Karena saya mahasiswa sosiologi mungkin dengan belajar filsafat akan mempermudah saya memahami kajian sosiologi dengan cepat, jelas dan yang pasti merangsang sikap skeptis saya. Saya tertarik, namun bingung harus dimulai dari mana? Mohon sarannya Pak Dosen. Terima kasih.

    Suka

  82. ya.. filsafat memang menawarkan sudut pandang unik di dalam melihat dunia… silahkan dimulai dengan membaca tulisan2 di blog ini.. lalu mengajukan pertanyaan2 kritis… mulai membaca buku sejarah filsafat sebagai gambaran umum

    Suka

  83. Saya rasa bapak sudah mengemukakan filsafat itu seperti apa, dan saya rasa filsafat adalah suatu tindakan melalui aktifitas berfikir secara sistemtis,dan radikal. di sini saya mengambil kesimpulan kita manusia di ciptakan untuk berfikir,dan mengambil tindakan agar tercapai apa yang kita mau tuju dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang.

    Suka

  84. di dalam hidup saya masih bingung , apa sebenernya yang akan saya lakukan , sedangkan untuk melakukan sesuatu itu saya masih bingung dan malas . dan dikepala saya ini banyak sekali pertanyaan2 yang ingin saya tanyakan tapi ada keraguan nserta ketakutan untuk bertanya . mohon solusi untul menyelesaikannya .

    Suka

  85. saya mau nanya pak. saya baru lulus SMA. dan tahun ini rencana akan ambil jurusan ilmu filsafat di UI/UGM. ketika nanti saya sudah menjadi mahasiswa ilmu filsafat, harus seberapa kuat kemampuan bahasa inggris saya untuk ikut dalam pembelajaran ilmu filsafat tersebut. apakah untuk belajar di jurusan ilmu filsafat, saya harus jago bahasa inggris? dan kira kira texbook nya full b.inggris kah? atau pemaparan oleh dosen juga full inggris. atau gimana . tolong jawaban nya pak. terima kasih

    Suka

  86. Bahasa Inggris penting, karena banyak buku filsafat dalam bahasa Inggris. Pemaparan dosen tetap dalam bahasa Indonesia. Minimal, anda bisa mengerti bahasa Inggris, ketika membacanya. Teksbook ada yang berbahasa Indonesia, dan Inggris. Saya sarankan, anda mulai belajar untuk membaca buku dalam bahasa Inggris, dan berusaha memahami. Selamat belajar dan semoga kita bisa berjumpa.

    Suka

  87. saya mau nanya pak bagaimn pendapat bapak tentang pernyataan descartes ; akuberfikir dan krna itu aku ada’

    salam kenal

    Suka

  88. itu pernyataan yang menjadi dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Pikiran manusia menjadi tolok ukur bagi kehidupan. Namun, pernyataan itu sebenarnya tidak tepat, karena menyempitkan manusia semata pada pikiran. Ini juga tidak tepat, karena membuat manusia melupakan hakekat dirinya yang sebenarnya, dan terjebak pada pikiran..

    Suka

  89. Saya sering menjumpai kenyataan…bertemu dengan orang-orang sederhana namun sangat bijaksana dan ada dari mereka yang tidak pernah belajar filsafat atau belajar Zen atau apapun itu.
    menurut anda dari manakah asal kebijaksanaan mereka?

    Suka

  90. saya mau tanya ini pak, saya mahasiswa sosiologi sedang mengambil mata kuliah tentang filsafat manusia dan yang ingin saya tanya pak mengapa manusia perlu dibahas secara filsafati dan apa bedahnya filsafati dengan filsafat? mohon dijawab. makasih pak.

    Suka

  91. Halo, saya seorang yang ingin belajar filsafat. Buku awal yang bagus untuk belajar apa ya ? Tujuan saya belajar filsafat, karena saya ingin melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan dapat menganalisa secara mendalam terkait pekerjaan yang saya geluti dalam bidang hukum. Terima kasih.

    Suka

  92. Pak,saya mau diskusi ttg kutipan tulisan bapak”jauh dari dalam hati setiap manusia,yg kita cari cuma satu yaitu ‘kebahagian'”

    Bagaimana penjelasan bapak dgn kutipan tsb,
    Karena menurut paham saya,’kebahagiaan’ itu adalah suatu ciptaan perasaan, dan bagian dari kebahagiaan itu sendiri adalah ‘penderitaan’,,kita pasti mendapati keduanya,tdk mungkin hanya satu saja. Untuk itu kenapa harus mencari ciptaan,sedang ciptaan itu sendiri tidaklah tunggal,pasti ada pasangan nya,,

    Bagaimana jika “jauh dari dalam hati setiap manusia,yg kita cari cuma satu,Pencipta”??

    Mohon pembahasannya😉

    Suka

  93. benar itu sesuai dengan apa yang ada.. salah itu mengarang indah, tanpa ada acuan pada kenyataan… benar itu sejalan dengan kesepakatan masyarakat.. salah itu berarti melanggar kesepakatan masyarakat… itu salah satu pandangan teori kebenaran… semoga membantu

    Suka

  94. Kebahagiaan, kebaikan, pencipta.. itu semua satu dan sama.. semuanya berada sebelum segala bentuk konsep dan bahasa di dalam pikiran kita.. lepaskan semua konsep dan bahasa, maka semuanya lalu menjadi jelas..

    Suka

  95. menurut saya, anda kurangterbiasa membaca,, segala sesuatu itu perlu pembisaaan… tapi jangan terlalu berlrbihan juga,,, kita bisa karena biasa tapi akan bosan kalau kebanyakan,,, lakukanlah dengan cukup…

    Suka

  96. maaf.. jangan pernah menanyakan prospek kerja dari setiap jurusan atau mata kuliah yang kita pilih sasat ini.. karena kita tidak tahu kedepannya seperti apa.. jika kita memilih peluang yang paling besar saat ini suatu saat peluang itu bisa tidak ada lagi,,,

    Suka

  97. Filsafat itu berasumsi berdasarkan rasionalitas tinggi bukan emosional dalam bentuk apapun sekecil hati nurani, melihat kenyataan atau fakta yg ada, lalu berargumen berdasarkan fakta tsb, membuat aturan atau ideologi berdasarkan kondisi tsb, saya pikir indonesia tidak pernah bisa memahami filsafat secara rasional, walaupun bisa harus merubah, pemahaman filsafat tsb dengan mencampur seni, adat dan kepercayaan (emosional) yg bersifat buta akan kerasionalitas

    Suka

  98. Filsafat itu berasumsi berdasarkan rasionalitas tinggi bukan emosional dalam bentuk apapun sekecil hati nurani, melihat kenyataan atau fakta yg ada, lalu berargumen berdasarkan fakta tsb, membuat aturan atau ideologi berdasarkan kondisi tsb, saya pikir indonesia tidak pernah bisa memahami filsafat secara rasional, walaupun bisa harus merubah, pemahaman filsafat tsb dengan mencampur seni, adat dan kepercayaan (emosional) yg bersifat buta akan kerasionalitas

    Suka

  99. Filsafat itu sebuah proses hasil pemikiran secara rasionalitas yg tinggi, sistem ini digunakan untuk merumuskan masalah global sprti: merubah kondisi dunia, mengembangkan dunia, politisi dunia, menciptakan ideologi baru karena perkembangan dunia yg selalu update, lah indonesia bisa apa? kalau mau maju ya harus satu ideologi dan satu pemikiran dengan negara maju, bukannya bersikap netral apalagi mindsetnya emosional, bhahaha

    Suka

  100. Secara biologis, manusia membutuhkan tidur untuk memperbaiki sel-sel tubuh dan menjaga keseimbangan metabolisme. Bagaimana sudut pandang filsafat eksistensialisme tentang tidur?

    Suka

  101. Halo Pak Reza, saya Risa siswa kelas 12 tahun ini dan saya tertarik(sekali) pada filsafat mulai beberapa bulan lalu. Banyak yang mengatakan bahwa saya aneh karena saya melihat dengan sudut pandang yang berbeda dengan beberapa orang. Saya ingin sekali memilih jurusan filsafat untuk selanjutnya, namun ada beberapa kendala seperti pertanyaan orang tua saya ketika saya memilih jurusan ini, pertanyaan ibu saya yang tidak bisa jawab adalah mau jadi apa setelah belajar filsafat??, sebenarnya saya tidak terlalu memikirkan pekerjaan saya nantinya-lupakan, saya hanya ingin memenuhi pikiran saya dengan apa yang membuat saya tertarik, tapi mau bagaimana lagi, pekerjaan juga hal yang penting untuk masa depan saya :v. Bagaimana menurut bapak, jawaban apa yang harus saya berikan pada ibu saya?? dan pekerjaan apa yang cocok untuk saya?

    Suka

  102. Salam kenal ya. Filsafat memang sangat menarik untuk mencapai kedalaman hidup dan pemikiran. Biasanya, lulusan filsafat bergerak di bidang pendidikan, media massa, pengembangan sumber daya manusia atau membangun usaha sendiri. Keputusan tentang pekerjaan tetap ada di tangan anda.

    Suka

  103. Saya ingin belajar filasafat ! Sangat-sangat tertarik dengan cara pandang sebuah kehidupan. Cara mengolah pikiran dan cara berfikir yg ideal. Filsafat mutlak tidak ada jawaban untuk sebuah pertanyaan, tapi filsafat mengajarkan mendalami dari sebuah pertanyaan untuk menemukan alternatif dari sebuah jawaban. Kalo ada kata yg kurang baik saya mohob tolong di koreksi karna saya sangat ingin belajar filsafat 😊

    Suka

  104. Hallo Bung Reza salam kenal, sy menemukan blog ini setelah menggobrak abrik artikel tentang filsafat. Karena kegelisahan sy mengenai satu hal yakni sy ingin belajar filsafat karena merasa dangkal dalam mengembangkan disiplin ilmu sy. Sy s2 Hukum yg terus gelisah karena menyaksikan fenomena penegakan hukum yg sebatas legalistik dan jauh dari makna mendalam mengenai keadilan.

    Suka

  105. Apakah bisa masu magister filsafat jika latat belakang sarjana sy sarjana hukum?

    Kedua apakah bisa maksimal mendalami filsafat jika sy ikut program extention course filsafat yg diadakan di univ Driyakara, tidak melalui pendidikan formal dibangku kuliah?

    Suka

  106. Saya sudah mulai membaca buku filsafat judulnya : Membimbing Ke Arah Alam Filsafat. Apakah tepat buku bacaan ini untuk pemula, atau mungkin Bung Reza bisa merekomendasikan judul buku yg tepat bagi pemula sehingga mudah memahami untuk lebih mendalami filsafat.

    Oh..iya, satu hal lagi sy mau tanya, jika s1 dan s2 sy hukum, kalau s3 saya ambil jurusan filsafat apakah bisa penguasaan secara sistematis, komprehensif dan holistik? atau karena s3 lebih banyak penelitianya, mungkin dasar dasar filsafat harus sy pelajari secara mandiri?

    Mohon pencerahanya..

    Suka

  107. saya magasiswa fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan jurusan pendidikan agama islam sekarang alhamdullillah uda semester akhir, awal masuk kuliah bahkan sampai semester 5, sempat jadi mahasiswa yang pasif ketika diskusi, dalam artian tidak tau mengarahkan pembicaraan bahkan bingung gimana si caranya memahami isi dari makalah dan menjelaskan kepada teman-teman agar mereka pahami, bahkan mata kuliah filsafat terkadang menjadi bahan berdebatan diantara kami, kebanyakan dari kami tidak memahami dari mata kuliah filsafat sayapun seperti itu, karena ingin tau saya mencoba membeli beberapa buah buku filsafat dan logika sambil meluangkan waktu untuk mempelajarinya disamping itu bertanya juga dengan teman-teman senior yang pro dengan filsafat, sebut saja senior-senior yang sudah kuliah S2, singkat cerita tanpa terasa berjalannya waktu, bingung sendri daya kritis saya makin kuat bahkan pada saat magang disekolah sampai KKN saya menjadi orang yang aktif dalam mengeluarkan ide-ide dalam setiap persoalan yang ada. terimasi Ka REZA Makin termotifasi ingin belajar filsafat lagi, semangatttt kawan

    Suka

  108. Mantap pak tulisannya..
    Pak Reza ada referensi untuk universitas yg menyediakan jurusan kuliah filsafat? Setahu saya hanya UI & UGM yg menyediakan.
    Saya anak SMA Pak tertarik dan ingin mendalami filsafat 🙂

    Suka

  109. Bung Reza Saya baru saja mendapatkan dua Buku terjemahan Kant ” Critique of pure reason” yang Pertama terjemahan Paul Guyer dan Allen wood. Yang kedua terjemahan F.Max Muller. Diantara keduanya mana yang bung Reza rekomendasikan? Karena untuk baca yang teks asli dalam bahasa jerman kemampuan saya masih kurang. Terima kasih

    Suka

  110. salam kenal ka, saya msih kls 12 tpi dr kls 10 saya suka baca2 novel filsfat, sma baca2 buku tentang pengantar filsfat jga. Dan mngpa teman2 saya d sklh selalu mengecap aneh, dan mereka selalu mengait2kannya dengan ateis? apakah filsfat itu slalu berdektan dengan ateis jga?

    Suka

  111. filsafat tidak ada kaitan langsung dengan ateisme. Silahkan lanjutkan belajar semakin dalam, dan jangan terganggu dengan omongan-omongan orang yang biasanya lahir dari rasa iri hati.

    Suka

  112. Salam kenal Pak Reza, saya Rena mahasiswa farmasi, tertarik dengan filsafat setelah melihat Sophie’s World versi film dan baca bbrp pmikiran Soren Kierkegaard ttg eksistensialisme. Semacam membuat saya “be more human” setelah mengenal filsafat.
    Menurut bapak, korelasi apa saja yang bisa didapat dengan mempelajari filsafat, dikaitkan dengan jurusan yang saya ambil (kesehatan)?
    Terima kasih atas pencerahannya.

    Suka

  113. salam kenal juga. Saya juga memasuki dunia filsafat melalui buku Sophie’s world. Kaitannya jelas, filsafat bisa mengantarkan manusia ke dalam kesehatan pemikiran, terutama kaitan dengan makna hidup dan seni mengambil keputusan…

    Suka

  114. Mau tanya: mengapa saat belajar filsafat harus dimulai dari Yunani? Padahal masih ada peradaban yang lebih dulu ketimbang yunani, misalnya cina dan babilonia. Mohon penjelasan.

    Suka

  115. Yunani punya ciri yang unik, yakni memahami alam dengan menggunakan semata akal budi. Di peradaban lain, unsur mistik masih kuat, kecuali mungkin di Cina dan India. Saya rasa, kita bisa belajar filsafat Yunani sambil mendalami pemikiran India dan Cina, asal telah diberi jarak dari tradisi mistiknya.

    Suka

  116. Ass.saya seorang mahasiswa dari bengkulu,apakah sulit jika saya mengambil prodi filsafat untuk mudah lulus apakah filsafat terlalu rumit untuk dipelajari saya masih bingung,tapi saya tertarik dengan filsafat itu sendiri.menurut kalian apa yg harus saya lakukan?

    Suka

  117. Salam Kakak,Boleh bertanya rekam jejak anda dalam filsafat misal kapan mengenal filsafat,kenapa tertarik filsafat,dsb thx sehingga bisa memberi inspirasi bagi kami.

    Suka

  118. halo salam pak reza. saya ingin bertanya, apakah bapak pernah mengalami kebingunan dulu semejak belajar filsafat ? dan knp dalam artikel bapak mengatakan perlu untuk mempelajari zen ? apakah jika belajar filsafat itu membahayakan makanya diperlukan belajar zen?. oiya pak saya juga ingin bertanya kenapa di indonesia tidak pernah diajarkan filsafat pada siswa”sekolah ?

    Suka

  119. Kebingungan itu bagian dari proses belajar. Itu adalah tanda, bahwa orang sedang berkembang. Jangan takut dengan kebingungan. Zen amat membantu, supaya kebingungan tersebut tidak bermuara pada depresi dan nihilisme. Filsafat di Indonesia masih disalahpahami. Akibatnya, ia tidak diajarkan di sekolah. Ini salah satu sebab, mengapa mutu pendidikan di Indonesia amat rendah.

    Suka

  120. pada keberadaannya manusia adalah subyek sekunder, pencari dan perekayasa. bagaimana setiap subjek menerjemahkan batasan tersebut dalam aktualitas kehidupannya ?

    Suka

  121. Mau tanya dong, maaf saya orang awam sekolah aja gak tamat. Kenapa orang2 yang belajar ilmu filsafat kok saya perhatikan keimanan kepada Tuhan nya menjadi berkurang? Apakah ilmu filsafat itu sesat untuk seorang muslim? Mohon penjelasannya. Terima kasih. Mohon kirim jawaban via emaik ke deontohood@gmail.com

    Suka

  122. Terima kasih atas pertanyaannya. Ilmu filsafat tidak sesat. Sebaliknya, ilmu filsafat adalah kunci kemajuan peradaban, termasuk kemajuan hidup beragama, dan perkembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi. Sejarah berbagai peradaban sudah menunjukkan hal tersebut. Saya sendiri mengalaminya. Kita menjadi kritis dan mendalam di dalam menjalani hidup. Jangan ragu mempelajari ilmu filsafat. Kita diskusi disini saja ya.

    Suka

  123. selamat siang, pak.
    sy orang yg baru mau belajar filsafat, atau berfilsafat lebih tepatnya ya.
    kira-kira sy harus memulainya dari mana? bahan bacaan seperti apa yg harus sy mulai sbg org awam? adakah rekomendasi dari bapak?
    sekadar informasi, sy lulusan jurusan akuntansi. sekarang sy sudah bekerja selama kurang lebih 2 tahun. nyatanya, pekerjaan ini menuntut sy harus memahami banyak hal dengan baik, menuntut proses berpikir yg baik, memiliki dasar kuat utk berargumen dgn klien., dll .
    namun sebagai auditor yg masih “baru”, sy masih payah dlm hal tersebut, terlebih membaca bacaan yg bahasanya agak berat sj sudah pusing.
    selain itu, tahun depan sy berencana lanjut S2 utk jurusan yg sama, akuntansi.
    karena itu, sy mau belajar lebih banyak dulu ttg filsafat, memperbaiki cara berpikir, meningkatkan daya kritis, memperluas cara pandang, dll supaya sy kuliah tidak asal-asalan sj.
    mohon bimbingan bapak.
    terima kasih.
    semoga bapak sukses selalu.

    Suka

  124. Selamat siang. Anda bisa mulai dengan dua hal. Pertama dengan membaca beragam tulisan maupun buku yang ada di website ini. Kedua dengan mengajukan pertanyaan pada hal-hal yang anda anggap sudah pasti sebelumnya. Belajar adalah proses seumur hidup. Jangan berhenti belajar. Salam.

    Suka

  125. manusia memiliki pemahaman sesuai dengan tingkatannya.. pemahaman manusia akan berkembang dari ilmu yg didapatnya.. mari terus belajar..

    Suka

  126. Kritis, rasional dan sistematik. Kritis berarti siap mempertanyakan segala sesuatu, termasuk hal-hal yang sudah dianggap pasti. Rasional berarti mencoba mendekati segala sesuatu secara masuk akal, tidak dengan iman ataupun klenik. Dan sistematik berarti menjabarkan hubungan sebab akibat secara jelas untuk memahami sesuatu.

    Suka

  127. kebanyakan orang takut ngambil jurusan filsafat di kuliah karena peluang kerja lebih sedikit, salah kalau kita berpikir hidup ini hanya masalah urusan teknis, ketika dunia disibukkan dengan hiruk pikuk mencari uang sebanyak banyaknya, filsafat berusaha mencari sebab sebab yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio… kebanyakan perubahan peradaban terjadi karena adanya filsafat…

    Suka

  128. Menurut saya, filsafat adalah kemurnian penuh atas kebebasan yang terikat atas aturan yang mutlak tidak teratur tanpa pola! Dan menurut pemahaman saya! Fisafsafat adalah kemungkinanan yang mungkin lebih daripada mungkin! Sederhana jika sudah disana! Terima Kasih 🙏

    Suka

  129. Menurut saya, filsafat adalah kemurnian penuh atas kebebasan yang terikat atas aturan yang mutlak tidak teratur tanpa pola! Dan menurut pemahaman saya! Filsafat adalah kemungkinanan yang mungkin lebih daripada mungkin! Sederhana jika sudah disana! Terima Kasih 🙏

    Suka

  130. salam kenal pak reza, saya mau bertanya, saya ini puaya cita cita menjdi pablik spicing tapi saya kalau membaca itu iya sebatas baca artinya tidak terserap oleh otak sudah baca iya hilang dan sampai kepak jga jadi sakit , mohon solusinya pak reza

    Suka

  131. Bang saya orng yg paling diam diruangan dan plng tdk aktif..alasannya karena saya nda pernah mengerti apa yg dibicarakan dosen.baik dari segi filsafat maupun dri segi ilmu lain..kira kira bang hal apa yg harus saya perbuat tuk bisa mengerti dan berani bercakap..mau blng juga belajar,saya orng yg sering belajar.tapi,nda pernah mengerti isi daripada buku trsbt..saya jga org yg plng suka dgn filsafat.tapi,nda prnh mngerti isinya..langkah langkah apa yg harus saya lakukan bang agar bisa memahaminya? Mohon pencerahannya bang!

    Suka

  132. salam kenal juga. Baca satu paragraf sehari. Jika tidak mengerti, ulangi lagi. Cukup satu paragraf sehari. Belajar untuk menyampaikan pendapat di depan cermin setiap hari.

    Suka

  133. Terima kasih ya. Coba baca buku perlahan tapi pasti. Jika di kelas tak mengerti, coba ditanyakan. Hindari rasa malu dan gengsi. Mereka menghambat proses belajar. Membaca tulisan2 di website ini bisa membantu anda memahami filsafat lebih dalam.

    Suka

  134. Jika seorang filsuf melihat dengan mata kepala dia sendiri bahwa ada manusia yg mempunyai kekuatan super seperti superman, batman dll.,, bagaimana reaksi yg menjadi seorang filsuf ? Terimakasih

    Suka

  135. Seberapa pentingkah belajar filsafat di dunia ini ? dan jika kita tidak belajar filsafat apa yang akan terjadi pada dirikita ? terus waktu yang tepat untuk kita belajar filsafat itu kapan ? sejak kecil atau sejak memasuki fase remaja. kan fase remaja itu fase dimana seseorang lagi mencari jati dirinya. terimakasih kaka….

    Suka

  136. Seberapa pentingkah belajar filsafat di dunia ini ? dan jika kita tidak belajar filsafat apa yang akan terjadi pada dirikita ? terus waktu yang tepat untuk kita belajar filsafat itu kapan ? sejak kecil atau sejak memasuki fase remaja. kan fase remaja itu fase dimana seseorang lagi mencari jati dirinya. terimakasih kak….

    Suka

  137. Arti penting belajar filsafat bisa dilihat di artikel di atas. Sebenarnya, secara alami, manusia adalah filsuf. Namun, sekolah dan masyarakat membuatnya patuh dan tidak kritis. Paling tepat, filsafat diajarkan pada saat remaja. Terima kasih kembali.

    Suka

  138. Dalam lslam saja wahyu pertama saja turun berbicara tentang membaca:

    Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).

    Suka

  139. salam hormat bapak,

    saya mohon pendapat bapak; “pada saat kapan dan dimanakah sang(hukum keadilan) tidak bekerja?”

    apa penjelasan bapak; mengenai yang tak berawal dan tak berakhir?

    terimakasih.

    Suka

  140. salam bapak,

    saya ingin bertanya: “kapan dan dimanakah, sang (hukum keadilan) itu dikatakan tidak berlaku?

    “bagaimanakah penjelasan mengenai yg tak berawal dan tak berakhir itu?”

    mhn pencerahan nya bapak, terimakasih.

    Suka

  141. Membaca memang penting. Namun, membaca juga harus dilampaui, karena ia masih berada di tingkat konseptual semata. Konsep bisa menjadi penjara yang membawa kita pada kebingungan dan penderitaan.

    Suka

  142. Keadilan tak bekerja, ketika orang tak mendapatkan apa yang menjadi haknya, dan orang memperoleh apa yang bukan haknya. Konsep hak ditentukan dengan akal sehat dan pertimbangan kritis. Yang tak berawal dan tak berakhir itu adalah keadaan sebelum pikiran, yakni jati diri sejati kita…

    Suka

  143. tetapi bukankah hitungan keadilan sdh bekerja dlm fase spt itu, bapak?
    dlm pemahaman sy segalanya dikenai hukum keadilan yg menyertai. siapapun itu, apapun itu, kapanpun dan bagaimanapun.

    keadaan sebelum fikiran ini kah, dimana sang keadilan brgkali justru tdk bekerja?

    Suka

  144. Hukum apa yang anda maksud? Hukum negara dan hukum agama memang ideal. Namun, kenyataan tak pernah bisa sungguh sesuai dengan kedua hukum tersebut. Ini membuat ketidakadilan.

    Suka

  145. Sangat penting. Jika tidak, kita akan gampang dibohongi oleh politisi, pengusaha maupun agamawan korup yang menyebarkan kekerasan dan intoleransi. Filsafat bisa dimulai pada usia 12 tahun. Fase remaja adalah waktu yang pas untuk mengembangkan sikap kritis dan akal sehat.

    Suka

  146. Good thinking bung reza, baru nemu blog anda yg bagus dan satisfying, keep sharing bung. Jarang nemu blog yang pemikirannya sejalan dengan alam saya. Salam hangat, terima kasih.

    Suka

  147. Filsafat ada banyak kekurangan nya dan hasil pemikiran nya banyak yang gak terbuki kebenaran nya. Mana sih teori filsafat yang terbukti kebenaran nya, tolong tunjukkan….Kalau Filsafat itu memang terbukti benar, maka negara Yunani yang menjadi pusat nya filsafat pasti sudah kaya raya, tapi fakta nya, Yunani saat ini sedang bangkrut dan terlilit hutang sekitar 10.000 triliun. Dan negara negara Arab seperti Saudi, Qatar, Dubai, Yordania, yang gak kenal filsafat sama sekali, saat ini menjadi negara negara yang makmur dan kaya raya. Artinya, kebenaran itu bukan ada di filsafat tapi di Quran dan Hadis. Jika suatu negeri penduduk nya adalah orang beriman, maka akan kami turunkan keberkahan dan rezeki dari langit dan bumi. Quran.

    Suka

  148. bertindak sesuai alam artinya bertindak sesuai dgn keadaan yg didepan mata kita,ini mkasudnya apa ya pak Reza?, bukankan kita selalu memiliki pilihan untuk bertindak.

    belajar untuk mempertanyakan hal” yg sudah dianggap jelas sebelumnya, ini maksudnya apa?, untuk apa kita mempertanyakan hal yg sudah dianggap jelas?

    mohon penjelasannya pak Reza terima kasih

    Suka

  149. Jika ada orang susah, kita bantu. Ada orang lapar, kita beri makan. Ada orang haus, kita beri minum. Ada ketidakadilan, kita berjuang melawannya. Ini artinya bertindak sesuai dengan keadaan di depan mata.

    Kita harus mempertanyakan pola pikir lama yang menindas, seperti rasisme, penindasan perempuan dan moralitas yang lahir ribuan tahun lalu. Ini semua harus dipertanyakan, supaya bisa diperbarui sesuai dengan perkembangan jaman.

    terima kasih kembali.

    Suka

  150. Bang saya mau belajar filsafat ekonomi dan hukum. Bisa kasih referensi buku apa yg harus saya baca. Terimakasih

    Suka

  151. Yth Bapak Reza,
    ada yang bilang bahwa bidang ilmu teologi, hukum dan kedokteran dianggap bukan bagian ilmu filsafat dan tokohnya bukan seorang filsuf? menurut pak Reza bagaimana?

    Suka

  152. Saya Pendatang Baru, saya mau belajar Filsafat dan mau memahaminya dengan benar-benar.
    Awal yang baik untuk memahami Filsafat itu Bagaimana?

    Disukai oleh 1 orang

  153. Matur nuwun mas reza buat seluruh buku dan postingannya, juga ebook “tentang manusia” nya.
    Semoga anda selalu diberi kesehatan lahir batin. 😊

    Suka

  154. Hi pak Reza,

    Salam hangat,
    Saya tertarik dan ingin mempelajari filfasat untuk beberapa alasan, termasuk yang ada di artikel ini. Jika berkenan, boleh kita komunikasi via email or something ? Dari kemarin saya cari emailnya ga ketemu2. Thank you..

    Suka

  155. Rumah gue banget paak, tengkyuu
    Referensi banget ini buat saya yang selaku peminat filsafat. Walaupun masih pemula hee
    “If the only tool you have is a hammer, you tend to see every problem as a nail.”-Abraham Maslow
    Filsafat membuat saya tidak menjadi hammer😎

    Suka

  156. Salam kenal
    Pertanyaan pertanyaan seperti mas Reza ungkap diatas , sering menjadi pertanyaan sy sejak kecil, untuk apa sy ada, kenapa sy ada, kenapa Tuhan ada, dari mana asal Tuhan, kenapa ada syurga dan neraka, untuk apa Tuhan memasukan kita kedalam Syurga atau Neraka.
    apakah ini semua bisa dijawab dengan Ilmu Filsafat, sy ingin sekali tahu, semoga nanti ada pembahasan tentang itu
    Trimakasih mas Reza, senang bergabung dengan Rumah Filsafat

    Suka

  157. Salam kenal bang… iya,, saya setuju nih dengan filsafat. Kerna ia adalah ibu dari setiap materi. Masih anak sekolah bang hehehe…

    Suka

  158. selamat pagi bapak,salam kenal,,
    bagaimana cara “meluaskan” cara berpikir orang2 yg baru belajar filsafat?
    karena kadang2 karena dari awal kita tidak sadar bahwa pikiran ini sempit,filsafat malah justru menjadi “dogma” baru dengan filsuf2 itu sebagai nabi kita.
    mungkin sebagai contoh pernah saya berdiskusi ttg ini dengan teman saya,dan ia hanya mengandalkan kutipan2 para filsuf2 itu,tanpa mengembangkan kerangka pikirannya sendiri,juga tanpa memikirkan relevansi kutipan2 itu di dalam kehidupan sehari2 kita.
    seakan2 saya malah sedang berdiskusi dg “pendakwah” daripada seorang “pemikir”.
    mohon penjelasannya,mohon maaf kalau saya masih kurang bisa mengutarakan apa yg jadi problem saya.
    salam

    Suka

  159. Terima kasih. Ini hal yang penting sekali. Biasanya, saya mendalami pemikiran seorang filsuf, lalu memberikan tanggapan kritis padanya. Ini membuat saya tidak jatuh menjadi penyembah pemikiran seorang filsuf.

    Suka

  160. Salam hangat pak, saya mahasiswa TI yang kini sedang mengambil Tugas Akhir. Sebelumnya saya sudah baca buku bapak yg berjudul “Bahagia, kenapa tidak?” dan dari situlah saya terinspirasi untuk membuat judul “Sistem pakar untuk menentukan tingkat kebahagiaan”. Lalu saya melihat Indeks Kebahagiaan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Dari situ muncul pertanyaan, apakah tolak ukur kebahagiaan masyarakat kita masih berasal dari materi? adakah kaitan pentingnya pendidikan filsafat dalam sistem akademik untuk mengubah pola pikir masyarakat? terimakasih.. dan mohon do’anya semoga skripsi ini cepat selesai hhe..

    Suka

  161. Terima kasih. Kebahagiaan, untuk bisa diukur, harus memiliki beberapa indikator yang bukan hanya sekedar uang. Ada beberapa negara yang sudah menerapkan itu. Silahkan diteliti lebih dalam.

    Suka

  162. Saya bingung Mas Reza , saya remaja yang boleh dikatakan saat ini harusnya saya menikmati dunia dengan jalan remaja

    Tetapi tidak bagi saya , saya tertarik filsafat berawal dari Aristoteles murid Dari plato , saya masi sangat awam dengan filsafat dan saya membaca komentar dari paling atas smpai bawah saya gapaham bagaimana saya harus membaca karya anda ? Blog anda? sedangkan saya buka rumah filsafat hanya seperti Buku Dunia Sophie , dan link yang mas taruh di post ini itu saya kira dari luar negeri

    Barangkali berminat saya ingin bertanya lebih banyak soal filsafat atau yaa berdikusi lah agar saya paham dan sangat yakin untuk menggeluti dunia filsafat ini bagaimana saya harus menghubungi anda?

    Salam hangat bung

    Suka

  163. Halo kak. Saya sekarang duduk di bangku SMA. Sebenarnya sejak kecil saya termasuk orang yang selalu bertanya tanya “mengapa” “bagaimana” “apa manfaatnya” bila saya mendapat hal hal baru. Tetapi mulai menginjak sma, tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan pertanyaan saya sesuai dengan yang saya inginkan. Jadi sekarang saya sering berfikir untuk tidak perlu tau terlalu banyak, cukup ikuti saja aturan aturan yg ada. Tapi setelah saya membaca tulisan di blog ini saya rasa saya tidak perlu mengubah pola fikir saya. Karena ternyata pola fikir saya yang seperti ini bisa digunakan lebih dalam untuk belajar filsafat. Terima kasih kak sudah memberi pencerahan:)).

    Suka

  164. Berfilsafat adalah berpikir radikal (sampai keakar-akarnya), menyeluruh, dan mendasar. Jadi, peran filsafat tidak hanya menjawab pertanyaan yang muncul dalam kehidupan, tetapi justru mempersoalkan jawaban yang diberikan. Maksd dari kata kata itu tuh apa kaa? Ku tidak mengertiii

    Suka

  165. Maksudnya, filsafat tidak memberikan jawaban gampangan yang dangkal. Filsafat mencoba mengajukan pertanyaan kritis terhadap jawaban-jawaban yang sudah ada, supaya bisa lebih dalam dan lebih tepat.

    Suka

  166. Maksudnya, filsafat tidak memberikan jawaban gampangan yang dangkal. Filsafat mencoba mengajukan pertanyaan kritis terhadap jawaban-jawaban yang sudah ada, supaya bisa lebih dalam dan lebih tepat.

    Suka

  167. hm, Mengalir saja…
    semakin banyak pengetahuan, sebaiknya juga semakin rajin meminta maaf dan berterimakasih kpd Tuhan.
    ehhe…

    Suka

  168. Saya senang belajar filsafat karena bersifat dinamis bukan statis. Dan selama masih hidup akan terus belajar dari berbagai fenomena baik alam, sosial, budaya, politik, ekonomi, teknologi dsb. Kiranya pembimbing yang lebih senior bisa memberikan ilmu dan berbagi pengalaman. Terima kasih

    Suka

  169. Bang, minta penjelasannya asumsi itu apa? Saya pernah membaca asumsi itu adalah sesuatu yang mendasari konsep, atau teori. Tapi yang saya bingungkan maksudnya gimana? Bisakah sampean memberikan contoh asumsi beserta teori yg lahir dari asumsi tersebut. Mohon penjelasannya bang, salam filsafat hehe

    Suka

  170. Asumsi adalah pandangan yang masih harus dibuktikan. Asumsi menjadi dasar untuk pandangan-pandangan lainnya. Misalnya, teori bahwa kita bisa mempercayai manusia lain. Teori ini berpijak pada asumsi, bahwa manusia bisa dipercaya, dan ia adalah mahluk yang baik. JIka manusia adalah mahluk pembohong yang tak dapat dipercaya, maka kita tidak bisa mempercayai manusia lain. Ini contoh sederhana.

    Suka

  171. Bung Reza, sangat menarik dan luar biasa ulasannya meskipun terkadang ‘it doesn’t make sense’, tapi itulah filsafat yang NB memang terkadang membingungkan, sorry to say .. btw. saya sering menyatakan ke mahasiswa calon guru, ”TIDAK PERLU TERLALU TERSIKSA MENCARI JAWABAN DARI PERTANYAAN SISWANYA, TAPI BERSYUKURLAH KARENA SISWANYA MASIH MAU BERTANYA’. Mas Reza, ‘keliru’kah pernyataan ini dari sudut pandang filsafat? Stay healthy. Salam kenal

    Suka

  172. Bertanya, dan mencari jawaban yang berpijak pada akal sehat, lalu terbuka pada pertanyaan lagi. Itu proses terus menerus. Itulah inti filsafat dan semangat ilmiah. Salam kenal juga dan thx ya

    Suka

  173. Pak, kenapa banyak yang bertanya, bisa kerja apa setelah lulus filsafat?
    Kenapa yang dipikirkan adalah “pekerjaan”, bukan apa yang disukai?
    Apakah sebelum bapak terjun ke filsafat juga sama?
    Apa alasan bapak pilih filsafat? (minta dijawab Jujur ya)

    Suka

  174. Setelah saya lihat ulusan, saran dan masukan dari kakanda kita’ sangat menginspirasi banyak pelajar baik itu dari kalangan muda sampai tua. Tapi jangan lupa setelah mempelajari ilmu-ilmu filsafat, kita juga harus mempelajati ilmu-ilmu padi, dimana padi’ semakin ia berisi semakin ia menunduk. Terimah kasih salam filsafat, terus berkembang.

    Suka

  175. Saya yakin filsafat itu timbul dan di pahami setelah adanya kebijaksanaan dan juga berusaha memahami filsafat menghasilkan kebijaksanaan.
    Bingungkan?? Begitulah adanya hehehe

    Suka

  176. beberapa tahun lalu saya kesini dan mendapat pencerahan dengan membaca zen ..sekarang mencari jawaban tentang permasalahan baru (batin) kok nemunya disini lagi, trimakasih pak .. ijin saya kutib untuk konten pak

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.