Oleh Reza A.A Wattimena
Pendidikan adalah urusan semua orang. Ia bukanlah semata urusan pemerintah, atau ahli pendidikan semata. Pepatah lama mengatakan, bahwa dibutuhkan satu desa untuk membesarkan seorang anak. Pendidikan adalah sebuah upaya bersama yang membutuhkan landasan nilai, sekaligus usaha bersama dari seluruh masyarakat.
Mutu pendidikan mempengaruhi mutu kehidupan masyarakat di masa kini dan masa depan. Segala bentuk kejahatan, mulai dari pencurian, pembunuhan, pemerkosaan sampai dengan korupsi, berakar pada kegagalan sebuah masyarakat mewujudkan sistem dan filsafat pendidikan yang bermutu tinggi. Mutu pendidikan juga mempengaruhi masa depan sebuah bangsa. Kemampuan sebuah bangsa untuk tetap ada dan terlibat di dalam pembentukan masyarakat global yang adil dan makmur amat ditentukan dari mutu pendidikan di dalamnya.
Di abad 21 ini, proses globalisasi dan perkembangan pesat teknologi di berbagai bidang tak lagi dapat dihindari. Dampak baik dan buruknya pun bisa langsung terasa di kehidupan sehari-hari. Diperlukan upaya untuk mengembangkan pendidikan secara menyeluruh di Indonesia, supaya bisa menjawab berbagai tantangan yang muncul di abad 21 ini. Buku ini adalah contoh dari upaya nyata semacam itu.
Dalam konteks itu, buku ini merupakan buku pertama yang berbicara soal visi yang menjadi dasar bagi revolusi pendidikan Indonesia abad 21. Ada beberapa buku filsafat dan teori pendidikan. Namun, buku-buku tersebut tidak menawarkan visi nyata bagi pengembangan pendidikan di abad 21 ini. Maka dari itu, terbitnya buku ini merupakan sesuatu yang perlu untuk dimaknai lebih dalam.Â
Buku ini ditujukan untuk para pendidik di berbagai bidang kehidupan, sekaligus kepada semua orang yang peduli pada mutu dan masa depan pendidikan di Indonesia. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, pendidikan adalah urusan dari semua orang, dan bukan hanya urusan para pendidik formal semata. Harapannya, dengan berpijak pada buku ini, dunia pendidikan Indonesia bisa berubah ke arah yang lebih baik, terutama dalam soal pembuatan kebijakan di sistem pendidikan nasional, maupun dari proses pendidikan hidup sehari-hari. Dengan begitu, bangsa Indonesia akan mampu menghadapi tantangan-tantangan baru di abad 21 ini.
Buku ini terdiri dari beberapa artikel ilmiah yang telah diterbitkan di beberapa jurnal ilmiah. Keterangan diberikan di bagian catatan akhir. Selamat membaca.
Reza A.A Wattimena
Buku bisa diunduh di Merancang Revolusi Pendidikan Indonesia Abad 21
Buku disebarkan secara gratis, dan silahkan digunakan untuk kepentingan bersama.Â
Rumah Filsafat kini bertopang pada Crowdfunding, yakni pendanaan dari publik yang terbuka luas dengan jumlah yang sebebasnya. Dana bisa ditransfer ke rekening pribadi saya: Rekening BCA (Bank Central Asia) 0885100231 atas nama Reza Alexander Antonius. Lebih lengkapnya lihat di https://rumahfilsafat.com/rumah-filsafat-dari-kita-untuk-kita-dan-oleh-kita-ajakan-untuk-bekerja-sama/
Selamat pagi Pak Reza,
Memang tujuan pendidikan sekarang bukan sekedar mencari dan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya, tetapi kompetensi yang dapat melakukan sesuatu dengan informasi tersebut.
Salam sehat,
Wuri
SukaSuka
Itu salah satunya Bu. Yang terpenting adalah pembebasan dan penyadaran utuh. Thx
SukaSuka
Terimakasih bang Reza, sudah sepenuh hati membagi karya tentang pendidikan secara gratis. Bacaan yang sungguh bernas khusus untk sya yang berprofesi sbgai tenaga pendidik di pelosok negeri.
SukaSuka
Kami merasakan keprihatinan yg sama, pendidikan kita saat ini sudah tercerabut dari akar dan ruhiah nya, sehingga generasi muda yg kita saksikan saat ini adalah generasi muda yg sangat mudah lupa. Lupa apa yang mereka pernah diperoleh saat di pendidikan dasar, menengah maupun atas. Begitu pula lupa dirinya. Semoga mereka tidak lupa akan Allah SWT. Sesuatu yang sangat essential mereka anggap remeh, sementara yg remeh mereka istimewakan. Dunia pendidikan menjadi hampa karena kehilangan akan maknanya. Belum juga saat generasi muda memasuki era metaverse dengan segala kenyamanan dan keterbatasannya, mereka seolah sudah mampu berbuat segalanya. Tidak ada lagi tokoh sekaliber para founding fathers negeri ini. Kemanakah nilai2 humanisme perginya? Kita tak mungkin lepas tangan dan harus berbuat sesuatu utk negri ini. Agar kehidupan lebih bermakna. Barrakallah
SukaSuka
Selamat membaca bung. Selamat berjuang
SukaSuka
Semua saya bahas di buku ini. terima kasih
SukaSuka
Menarik!!
SukaSuka
Terima kasih atas kerja kerasnya Kak Reza, saya akan membaca bukunya sampai habis.
SukaSuka
Siap… terima kasih kembali
SukaSuka
Hallo Pak Reza, saya sudah membaca buku ini. Bagi saya buku ini merupakan sumbangan berarti yang sangat menarik. Satu pertanyaan saya soal tulisan tentang Mendidik sikap kritis (pedagogi Giroux), khususnya pada bagian catatan kritis tentang pendagogi kritis untuk Indonesia dikatakan bahwa pendidikan kritis mendapat tantangan untuk diterapkan di Indonesia karena ada kebudayaan tertentu di Indonesia yang lebih mempertahankan harmoni dan menganggap sikap kritis sebagai ancama bagi kebutuhan kelompok….. Pertanyaannya adalah wilayah atau budaya apa saja di Indonesia yang bertindak demikian yakni lebih mempertahankan harmoni dan menganggap sikap kritis sebagai ancaman bagi kebutuhan kelompok? Baik kalau jawaban tersebut disertakan dengan bukti yang kuat. Terimakasih 🙏
SukaSuka
Ini butuh ruang sendiri untuk diskusi. Tapi silahkan amati langsung hidup sehari-hari anda. Apakah ada budaya semacam itu? Dengan mudah akan langsung terlihat
SukaSuka