Kesehatan: Sebuah Pemahaman Menyeluruh

Marco Santos

Oleh Reza A.A Wattimena

Peneliti, Tinggal di Jakarta

Semua orang ingin sehat. Mereka berdoa dan berharap, supaya Tuhan memberikan mereka kesehatan. Orang-orang yang tidak percaya Tuhan pun juga ingin sehat. Beragam cara dilakukan, supaya kesehatan bisa terjaga, sampai kematian datang menjemput.

Namun, apa itu kesehatan? Kesehatan adalah keseimbangan. Manusia yang sehat adalah manusia yang seimbang. Jika semua unsur di dalam diri seimbang, mulai dari fisik, mental sampai dengan spiritual, maka kesehatan akan secara alami tercipta.

Namun, apapun yang kita lakukan, kita tidak bisa sehat terus. Ada waktunya, penyakit datang berkunjung. Itu tandanya, kita perlu istirahat. Kita perlu melihat ulang gaya hidup kita, supaya penyakit yang sama tidak lagi kembali berkunjung.

Dua Macam Penyakit

Dari sudut pandang ilmu kedokteran modern, ada dua macam penyakit. Yang pertama adalah penyakit akut. Penyakit ini bisa muncul, karena serangan bakteri atau virus dari luar. Untuk mengobatinya, orang perlu minum antibiotik, istirahat secukupnya serta diimbangi dengan gizi yang memadai.

Sebagian besar penyakit akut telah berhasil diatasi oleh ilmu kedokteran modern. Tentu saja, beragam virus dan bakteri baru datang bermunculan. Penyakit-penyakit akut baru pun datang dalam bentuk infeksi-infeksi jenis baru, dengan gejala yang juga baru. Namun, ilmu kedokteran modern, dengan metode penelitian ilmiahnya, sudah cukup memadai untuk melakukan penelitian, guna menemukan obat maupun vaksin untuk semua penyakit tersebut.

Jenis kedua adalah penyakit kronis. Sebenarnya, penyakit kronis bukanlah sebuah penyakit, melainkan sekumpulan gejala yang tampak dalam bentuk kelainan fungsi organ tubuh. Biasanya, gejala tersebut melingkupi darah tinggi, kelainan fungsi jantung, kelainan ginjal, kanker di berbagai organ tubuh, tumor, kolesterol tinggi dan sebagainya. Tidak ada infeksi dari virus ataupun bakteri di sini.

Banyak orang meninggal, karena penyakit kronis. Penyakit ini tidak datang dalam sehari, melainkan hasil dari gaya hidup yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Seringkali, ia tidak terlihat, atau diabaikan. Akibatnya baru dirasakan kemudian, ketika ketidakseimbangan di tubuh sudah menjadi amat tinggi, dan tak bisa lagi dikelola oleh tubuh.

Penyebab Penyakit Kronis

Sekali lagi perlu ditekankan, bahwa penyakit kronis bukanlah sebuah penyakit. Ia adalah gejala dari penyebab yang tak langsung tampak. Berdasarkan beragam penelitian, ada lima hal yang kiranya bisa diperhatikan sebagai penyebab dari penyakit kronis. Kelima hal tersebut saling berhubungan.

Pertama, pola makan amat menentukan mutu hidup seseorang. Terlalu banyak atau terlalu sedikit akan langsung berdampak pada badan. Badan lalu mempengaruhi pikiran. Ketidakseimbangan fisik kerap kali langsung diikuti dengan depresi, yakni rasa sedih dan tak berdaya berkepanjangan.

Kedua, ini merupakan unsur paling penting, yakni unsur pikiran. Orang yang tak mampu mengusir stress dan depresi dari dirinya akan terjebak pada ketidakseimbangan mental, sekaligus fisik. Hal yang sama berlaku untuk orang yang memendam dendam, dan tak mampu mengampuni orang lain, serta menerima keadaan sebagaimana adanya. Ini merupakan penyebab utama yang melahirkan beragam penyakit kronis, terutama jantung dan kanker.

Berbicara orang pikiran, orang teringat ilmu psikologi. Sejauh pengalaman dan berdasarkan penelitian yang saya lakukan, ilmu psikologi sama sekali tak berguna di dalam terapi stress atau depresi. Yang kerap kali terjadi, orang justru semakin terjebak di dalam stress dan depresi, ketika melakukan terapi psikologi. Spiritualitas, dalam bentuk meditasi dan yoga, merupakan jalan keluar paling cepat dari stress dan depresi yang melanda pikiran.

Tiga, unsur lingkungan juga amat penting untuk kesehatan. Mutu udara dan kebersihan lingkungan tempat tinggal berpengaruh amat besar untuk kesehatan seseorang. Unsur radiasi, misalnya akibat tegangan listrik tinggi atau dari beragam alat elektronik, juga perlu diperhatikan.

Empat, banyak juga orang sakit, karena kekurangan sinar matahari. Ini memang terlihat sebagai hal kecil. Namun, dampaknya amatlah besar. Kekurangan vitamin dari sinar matahari akan menciptakan beragam penyakit yang amat sulit didiagnosis.

Lima, gerak tubuh juga penting untuk kesehatan. Banyak orang melupakan ini, misalnya karena tenggelam dalam pekerjaan. Setelah beberapa waktu, beragam penyakit mulai mengunjungi. Gerak tubuh berkaitan dengan kelancaran aliran darah dan penumpukan lemak yang berdampak pada terciptanya beragam kelainan fungsi organ.

Jika kelima hal ini bisa diperhatikan secara seksama, maka orang akan hidup dengan sehat. Tentu saja, setelah beberapa waktu, penyakit tetap datang. Ini bagian dari sifat alami tubuh manusia. Namun, proses penyembuhannya tidak akan lama, dan tidak akan memakan banyak biaya.

Inilah yang di dalam ilmu kedokteran modern disebut sebagai kedokteran pencegahan (preventive medicine). Inilah ilmu kedokteran masa depan. Di dalamnya, tidak hanya kesehatan badan yang diperhatikan, tetapi terutama soal kemampuan mengusir stress dan depresi dengan metode meditasi serta yoga yang tepat. Tidak percaya? Silahkan dicoba.

 

 

 

 

Diterbitkan oleh

Reza A.A Wattimena

Pendiri Rumah Filsafat. Pengembang Teori Transformasi Kesadaran dan Teori Tipologi Agama. Peneliti di bidang Filsafat Politik, Filsafat Ilmu dan Kebijaksanaan Timur. Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, Doktor Filsafat dari Hochschule für Philosophie München, Philosophische Fakultät SJ München, Jerman. Beberapa karyanya: Menjadi Pemimpin Sejati (2012), Filsafat Anti Korupsi (2012), Tentang Manusia (2016), Filsafat dan Sains (2008), Zen dan Jalan Pembebasan (2017-2018), Melampaui Negara Hukum Klasik (2007), Demokrasi: Dasar dan Tantangannya (2016), Bahagia, Kenapa Tidak? (2015), Cosmopolitanism in International Relations (2018), Protopia Philosophia (2019), Memahami Hubungan Internasional Kontemporer (20019), Mendidik Manusia (2020), Untuk Semua yang Beragama (2020), Terjatuh Lalu Terbang (2020), Urban Zen (2021), Revolusi Pendidikan (2022), Filsafat untuk Kehidupan (2023), Teori Transformasi Kesadaran (2023), Teori Tipologi Agama (2023) dan berbagai karya lainnya. Rumah Filsafat kini bertopang pada Crowdfunding, yakni pendanaan dari publik yang terbuka luas dengan jumlah yang sebebasnya. Dana bisa ditransfer ke rekening pribadi saya: Rekening BCA (Bank Central Asia) 0885100231 atas nama Reza Alexander Antonius. Lebih lengkapnya lihat di https://rumahfilsafat.com/rumah-filsafat-dari-kita-untuk-kita-dan-oleh-kita-ajakan-untuk-bekerja-sama/

12 tanggapan untuk “Kesehatan: Sebuah Pemahaman Menyeluruh”

  1. seluruh tubuh kita (jiwa raga) adalah semesta alam, dengan organ2 yang berkaitan, semua organ harus bekerja sama, begitupun dalam hidup sehari2. kita manusia hanya lah sebagian kecil dari alam, ada baik nya kita menghormati alam semesta dengan semua mahluk, seperti nya kita merawat diri kita sendiri, barulah kita mampu menyadari jalan ke “nalar sehat dan hati nurani”.
    salam hangat !

    Suka

  2. Salam Pak Reza.. Menarik dengan pernyataan yang terakhir mengenai Kedokteran Masa Depan (Preventif Medicine). Boleh minta referensi bahan bacaan lebih lanjut untuk memperdalam itu pak? mungkin judul buku yang sidah bapak baca sebelumnya

    Oh iya salam kenal Pak Reza, saya Fiqram alumni jurusan Tasawuf Psikoterapi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    Suka

  3. Jauh berbeda. Hipnoterapi lebih banyak penipuan, setidaknya itu hasil pengalaman saya. Meditasi dan Yoga, jika dijalankan dengan metode yang tepat dan rutin, bisa membawa perubahan besar di dalam hidup ke arah kebebasan dan kedamaian hati…

    Suka

  4. Menyadari setiap gerak pikiran dan mengurainya secara perlahan lahan lalu melihat esesnsi dr pikiran tersebut inilah yg saya dapatkan dalam menghadapi depresi atau kesalahan berpikir. saya mendapatkan ilmu sederhana pada blog bapak trimakasih.

    Suka

  5. Saya seorang yang hampir depresi. Agama tak lagi memberikan jawaban. Menyadari setiap gerak pikiran lalu mengurainya secara pelan pelan dan menjaga setiap pikiran dan melihat esensi dr setiap pikiran tersebut yg sudah tidak murni lagi akibat kesalahan berpikir. Trimakasih buat seluruh artikel bapak saya seperti manusia tersadar setelah lama termakan ilusi dunia ini walaupun saat ini masih sering jatuh dalam lobanh yg sama.

    Suka

  6. Itu cara terbaik. Pikiran biasanya hanya merupakan pengulangan memori saja. Ia menolak keadaan tertentu atau ketagihan pada keadaan tertentu. Memahami ini berarti terlepas dari penderitaan pikiran..

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.