Mengapa Kita Perlu Belajar Filsafat?

http://www.prorebel.com

Oleh Reza A.A Wattimena

Fakultas Filsafat, UNIKA Widya Mandala, Surabaya

Pernahkah anda bertanya dalam hati, apa tujuan hidup ini? Atau mengajukan pertanyaan, mengapa saya ada? Memang, agama memberikan jawaban. Namun, apakah anda puas dengan jawaban yang diberikan agama?(1)

Jika anda tidak puas dengan jawaban dari agama, ataupun dari tradisi anda, maka belajar filsafat adalah sesuatu yang mesti anda lakukan. Setidaknya dengan mempelajari filsafat, anda bisa menemukan metode yang lebih tepat untuk memahami dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut.

Berpikir

Filsafat, pada hemat saya, bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat adalah suatu tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada, bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis.

Untuk catatan, filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun, dan belum bisa (tidak akan pernah bisa) memberikan jawaban yang pasti dan mutlak, karena filsafat tidak memberikan jawaban mutlak, melainkan menawarkan alternatif cara berpikir.

Ketika belajar filsafat, anda akan berjumpa dengan pemikiran para filsuf besar sepanjang sejarah manusia. Sebut saja nama-nama pemikir besar itu, seperti Plato, Aristoteles, Immanuel Kant, Thomas Aquinas, dan Jacques Derrida. Pemikiran mereka telah membentuk dunia, sebagaimana kita pahami sekarang ini.

Beberapa mata kuliah yang diajarkan adalah filsafat moral, filsafat ilmu pengetahuan, filsafat budaya, filsafat politik, filsafat sejarah, logika, eksistensialisme, dan sebagainya. Anda juga akan diajak memikirkan soal keadilan global, teori-teori demokrasi, dan etika biomedis. Untuk para profesional, filsafat juga amat berguna untuk memperluas wawasan berpikir.

Kemampuan-kemampuan Penting

Dengan belajar filsafat, anda akan mendapatkan beberapa ketrampilan berikut; memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis, membentuk argumen dalam bentuk lisan maupun tulisan secara sistematis dan kritis, mengkomunikasikan ide secara efektif, dan mampu berpikir secara logis dalam menangani masalah-masalah kehidupan yang selalu tak terduga.

            Dengan belajar filsafat, anda akan dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang mampu berpikir mendalam, rasional, komunikatif. Apapun profesi anda, kemampuan-kemampuan ini amat dibutuhkan. Di sisi lain, dengan belajar filsafat, anda juga akan memiliki pengetahuan yang luas, yang merentang lebih dari 2000 tahun sejarah manusia.

Kemampuan berpikir logis dan abstrak, kemampuan untuk membentuk argumen secara rasional dan kritis, serta kemampuan untuk menyampaikan ide secara efektif, kritis, dan rasional, akan membuat anda mampu berkarya di berbagai bidang, mulai dari bidang informasi-komunikasi, jurnalistik, penerbitan, konsultan, pendidikan, agamawan, ataupun menjadi wirausaha.

Para pengacara, praktisi hukum, praktisi pendidikan, pemuka agama, maupun praktisi bisnis akan mendapatkan wawasan yang amat luas, yang amat berguna untuk mengembangkan diri dan profesi mereka. Jika anda sungguh ingin mendalami filsafat, anda bisa melanjutkan studi sampai pada level master dan doktoral, dan kemudian mengajar di bidang filsafat.

Kemampuan-kemampuan Khusus

Dengan belajar filsafat, anda akan mampu melihat masalah dari berbagai sisi, berpikir kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir fleksibel di dalam menata hidup yang terus berubah.

Filsafat mengajak anda untuk memahami dan mempertanyakan ide-ide tentang kehidupan, tentang nilai-nilai hidup, dan tentang pengalaman kita sebagai manusia. Berbagai konsep yang akrab dengan hidup kita, seperti tentang kebenaran, akal budi, dan keberadaan kita sebagai manusia, juga dibahas dengan kritis, rasional, serta mendalam.

Filsafat itu bersifat terbuka. Sekali lagi, filsafat tidak memberikan jawaban mutlak yang berlaku sepanjang masa. Filsafat menggugat, mempertanyakan, dan mengubah dirinya sendiri. Ini semua sesuai dengan semangat pendidikan yang sejati.

Filsafat mengajarkan kita untuk melakukan analisis, dan mengemukakan ide dengan jelas serta rasional. Filsafat mengajarkan kita untuk mengembangkan serta mempertahankan pendapat secara sehat, bukan dengan kekuatan otot, atau kekuatan otoritas politik semata.

Filsafat adalah komponen penting kepemimpinan. Dengan belajar berpikir secara logis, seimbang, kritis, sistematis, dan komunikatif, anda akan menjadi seorang pemimpin ideal, yang amat dibutuhkan oleh berbagai bidang di Indonesia sekarang ini. Jadi tunggu apa lagi? Mari belajar filsafat!


[1] Diolah dan dikembangkan dengan pemikiran saya sendiri dari http://www.guardian.co.uk/education/2008/may/01/universityguide.philosophy?INTCMP=SRCH 20 April 2012. 14.68.

Diterbitkan oleh

Reza A.A Wattimena

Pendiri Rumah Filsafat. Pengembang Teori Transformasi Kesadaran dan Teori Tipologi Agama. Peneliti di bidang Filsafat Politik, Filsafat Ilmu dan Kebijaksanaan Timur. Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, Doktor Filsafat dari Hochschule für Philosophie München, Philosophische Fakultät SJ München, Jerman. Beberapa karyanya: Menjadi Pemimpin Sejati (2012), Filsafat Anti Korupsi (2012), Tentang Manusia (2016), Filsafat dan Sains (2008), Zen dan Jalan Pembebasan (2017-2018), Melampaui Negara Hukum Klasik (2007), Demokrasi: Dasar dan Tantangannya (2016), Bahagia, Kenapa Tidak? (2015), Cosmopolitanism in International Relations (2018), Protopia Philosophia (2019), Memahami Hubungan Internasional Kontemporer (20019), Mendidik Manusia (2020), Untuk Semua yang Beragama (2020), Terjatuh Lalu Terbang (2020), Urban Zen (2021), Revolusi Pendidikan (2022), Filsafat untuk Kehidupan (2023), Teori Transformasi Kesadaran (2023), Teori Tipologi Agama (2023) dan berbagai karya lainnya. Rumah Filsafat kini bertopang pada Crowdfunding, yakni pendanaan dari publik yang terbuka luas dengan jumlah yang sebebasnya. Dana bisa ditransfer ke rekening pribadi saya: Rekening BCA (Bank Central Asia) 0885100231 atas nama Reza Alexander Antonius. Lebih lengkapnya lihat di https://rumahfilsafat.com/rumah-filsafat-dari-kita-untuk-kita-dan-oleh-kita-ajakan-untuk-bekerja-sama/

21 tanggapan untuk “Mengapa Kita Perlu Belajar Filsafat?”

  1. filsafat semacam lalu lintas atau pasar tradisional, begitu kompleks dan ramai tapi dalam beberapa hal berfilsafat memerlukan keadaan tenang dan damai, persis yang diperlukan bangsa ini.
    Tulisan ini semacam pamflet yang berisi faedah-faedah, saya seperti membaca buku pengobatan, apa iya filsafat adalah metode pengobatan (pengobatan psikis dan perilaku)? jika iya mengapa filsafat sepi dari hiruk pikuk perdebatan dalam masyarakat Indonesia dan lebih memilih jalan pintas macam praktek absurd politik dagelan. Atau jangan-jangan kita termasuk dalam rombongan dagelan kolektif itu??
    terimakasih

    Suka

  2. menurut saya belajar tentang filsafat itu hanyalah salah satu cara u kita mengerti dan membantu menemukan jati diri kita dan masa depan kita dsb sebagaimana yg dijelaskan diatas. karena sebelum saya belajar filsafat, saya sudah menemukan siapa saya dan saya mau apa ke depan. tidak semua orang bisa belajar filsafat dan mencerna bahasa filsafat ini dengan baik. sekalipun mereka adalah kaum intelektual. yg jelas belajar filsafat lebih memantapkan saya u melangkah ke depan.

    Suka

  3. Filsafat jelas bisa memperkuat kepribadia, dan juga berarti memperkuat masyarakat itu sendiri. Filsafat sepi di Indonesia, karena banyak disalahpahami, dan mayoritas orang Indonesia malas berpikir secara mendalam. Akibatnya yah seperti anda bilang, kemalasan berpikit menghasilkan dagelan-dagelan kolektif

    Suka

  4. selamat malam.

    saya sangat awam dengan filsafat, bahkan saya bukanlah termasuk insan yang kritis. saya ingin belajar untuk menjadi insan berintelektual yang berkualitas. saya mengangap, kritis merupakan tolak ukur kualitas intelektual seseorang. karena itu, mhon bimbingannya untuk belajar filsafat, darimana saya harus mulai belajar kritis dan berfilsafat.

    terimakasih.

    Suka

  5. Sebenarnya filsafat memang sangat beguna bagi kaum intelektual. membuat kita mampu berpikir mendalam, rasional, dan komunikatif. Namun, filsafat kalah keren dengan cabang ilmu lainnya yang dapat menunjang potensi dan taraf hidup seseorang. contohnya, ilmu biologi sangat menunjang dan membantu manusia untuk lebih eksis dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang. ilmu biologi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari oleh semua orang. ilmu bioloi juga menunjang ilmu pengetahuan lainnya.

    Suka

  6. aku orang lama di filsafat tapi bangkit kembali untuk mencari akar dari filsafat budayaku. mudahmudahan sir reza bisa membantu.

    Suka

  7. banyak orang tidak sadar bahwa ketika mereka mulai mempertanyakan pada diri sendiri “mengapa aku ada? “, sebenarnya saat itulah mereka mulai memasuki rana filsafat

    Suka

  8. banyak orang tidak sadar bahwa ketika mereka mulai mempertanyakan pada diri sendiri “mengapa aku ada? “, sebenarnya saat itulah mereka mulai memasuki rana filsafat

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.